#Bonus Chapter: Rulla Mau Pacar

276 47 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Rulla melirik ke arah jam alarmnya yang sudah menunjukkan pukul satu malam, nggak ada sama sekali rasa ngantuk yang dirasanya. Padahal besok hari kamis dan Rulla masih harus sekolah, tapi karena rasa bersalahnya membuat Rulla benar-benar terjaga sekarang.

Tadi itu Rulla benar-benar lepas kendali karena amarahnya yang memang tersulut. Rulla kesal karena Gigi yang kesekian kalinya tak mengajaknya main, lalu Ali yang mengomelinya dan mengganggu, belum lagi pulang dimarahin. Padahal niatnya Rulla nggak bakalan melawan, tapi Rulla sampai puncaknya ketika Ali berbohong untuk membelanya.

Helaan nafas keluar dari mulut Rulla, gadis remaja itu membuka hapenya yang banjir notifikasi semua orang. Bahkan Yoojung, Hangyul dan Lia juga yang tadi sore nggak ada.

Sampai tiba-tiba muncul satu notif baru dari Ali.



Ali: masih nggak mau bales chat gue?

Rulla: ini udah

Ali: mau nyoba rasain angin malam gak?

Rulla: hm?

Ali: keluar kamar coba

Rulla: ada di depan kamar?

Ali: enggak

Rulla: terus kenapa nyuruh aku keluar kamar?

Ali: biar bisa ke balkon terus cek ada gue nggak di bawah

Rulla: depan rumah?

Ali: iya



Rulla beranjak dari ranjangnya menuju pintu kamar dan membukanya perlahan, lalu kakinya kembali melangkah ke balkon membuka pintunya dan berdiri di sana menatap ke bawah.

Remaja laki-laki itu tak bohong, Ali di depan pagar rumahnya yang tertutup rapat dengan sepedanya mendongak mengangkat tinggi tangan kanannya untuk melambai pada Rulla, nggak lupa dengan senyum manisnya duplikat dari Jaemin yang sangat mematikan.

Bibir Rulla menipis lalu masuk lagi dan menutup rapat pintu balkonnya, lalu Rulla berjalan melewati kamar adiknya dan kamar kedua orang tuanya dengan sangat perlahan agar tak membangunkan semuanya. Lalu ketika sampai tangga, Rulla turun dengan cepat.

Dengan perlahan lagi Rulla membuka pintu rumahnya dengan kunci yang memang terpasang permanen dari dalam rumah lalu tak menguncinya saat sudah diluar, begitu pula saat Rulla membuka pagar rumahnya.

Rulla menutup pagarnya lagi lalu berbalik pada Ali yang sudah siap di atas sepedanya, jangan lupakan senyumnya yang awet.

"Kamu nungguin aku disini?" tanya Rulla saat berdiri di samping Ali.

[2] Boyfriend: Our Final EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang