24. Ngidamnya Si Bumil

336 62 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dua hari yang lalu Yoojung lahiran, dan hari ini Lia yang di Bandung juga lahiran. Mana dua-duanya laki-laki lagi, semoga mereka bisa berteman dengan baik deh.

Sementara Mina masih jauh lagi ke lahiran, masih harus nunggu lima bulan lagi.

Yang punya anak Hangyul, yang riweuh malah Mark. Bucin banget dia sama anaknya Hangyul, bahkan Bapaknya aja nggak pernah selama Mark ngegendong bayinya.

Mina pusing, gimana nanti kalau sama anak sendiri coba? Yang ada pas Mina sendiri yang mau ambil alih malah dilarang.

Ada kabar gembira nih, ternyata setelah empat bulan nikah, Haechan sama Winter juga udah dikabarin mau jadi calon orang tua. Mina dan Mark turun senang dengarnya, berarti nanti anaknya sama anak Haechan bakal seumuran juga. Bagus lah, banyak temannya nanti anaknya Mark.

Mark memang sudah merencanakan, tak ingin anaknya merasakan kepedihan dari kedua orang tuanya di masa lalu, Mark sudah sepakat dengan Hangyul dan Haechan untuk slalu menyekolahkan anak-anak mereka di satu sekolah. Jangan lupakan juga, Mark sampai mempersiapkan Haechan turut tinggal di satu komplek yang sama bersama mereka.

Jadilah, tetangga baru mereka nambah. Yang di Bandung iri, pengen juga tetanggaan biar kalau lebaran sama taun baruan enak rame-ramean kumpul empat keluarga tapi nggak bisa. Jaemin benar-benar nggak bisa gabung karena pekerjaannya, tapi karena iri dengkinya sangat meningkat setelah tau Haechan bertetangga dengan Mark dan Hangyul, Jaemin sekarang sedang mencoba mengumpulkan segala usahanya membuat perusahaan agensi besar di Jakarta. Biar bisa pindah, nggak enak juga kalau harus diam di rumah orang tua.

Katanya begini, "Gua mau bikin agensi, menciptakan artis-artis berkelas yang keren dan penuh bakat yang luar biasa. Nanti gua angkat juga anak-anak kita jadi boyben, buset pinter banget gua."

Iyain aja ya kan, umur nggak ada yang tau.

Habis video call bareng sama Jaemin buat lihat bayinya yang unyu-unyu ganteng, kini semuanya pulang ke rumah masing-masing. Sampai di dalam rumah, Mina sama Mark duduk santai di sofa sambil sender-senderan.

Mina nonton TV, Mark cek jadwal meetingnya besok dari sekretarisnya biar ada persiapan dari sekarang. Hening banget, nggak ada obrolan.

Tiba-tiba Mina merasa sedih sendiri, bukan karena lihat film sedih dalam TV, tapi entah kenapa merasa sedih aja bawaannya. Belum lagi pas nengok Mark lagi fokus banget sama hapenya, Mina mengintip dan melihat nama kontak perempuan dalam chat room hape Mark.

"Arin siapa?" tanya Mina dengan nada yang kentara sekali cemburunya, Mark menoleh sambil mengernyit.

"Sekretaris aku, kamu juga kan tau." kata Mark santai, Mina manyun menatap Mark kecewa.

Mark membatin, sekarang bukan lagi Mark yang moodnya naik turun. Ya lihat aja si Mina sekarang, belum lagi kalau Mina udah ngidam segala macam. Mau nangis Mark juga ladeninnya.

[2] Boyfriend: Our Final EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang