Warn, typos in everywhere
Jangan lupa untuk vote⭐d o u b l e A
E I T H E R D E A T H O R L I F E
•
•
•"Hey... apakah Kagura bahagia?"
Miki bangkit dengan bantuan pedangnya. Sudut matanya terlihat jelas kedua pelayannya saat ini tengah berancang-ancang untuk menyerang. Sanemi masih melindungi tubuh Nezuko yang mulai melemah.
"Dia... menyatu dengan angin, bebas sesuai keinginannya." Balas Miki atas pertanyaan Kanna.
Kanna terdiam, sebelum senyuman setipis mungkin terpatri di wajah pucatnya. "Begitu..."
Selanjutnya sang iblis cermin membenarkan letak cerminnya sendiri. Mengusap bagian cermin yang retak. Membiarkan permukaan benda tersebut terbaluri oleh merahnya darah. "Maaf tapi, aku harus membunuhmu."
"Kekkijutsu; Peleburan Dosa."
Asap dingin merembes dari cermin yang Kanna genggam. Sebilah besi dengan ujung runcing mulai terlihat dari balik cermin tersebut. Berderak keras tatkala tombak besi mencoba lolos dari kungkungan dimensi. Miki terlonjak kaget. Padahal gadis itu sudah melakukan serangan telak dengan meretakkan cermin dari sang iblis. Miki memundurkan langkah. Konharu datang di samping Miki mencoba melindungi gadis tersebut. Sedangkan kotak kayu yang dilindungi Kyuzaki bergerak seperti ingin bebas.
Seorang bocah bersurai putih dengan taring terlihat dari balik kotak. Nezuko yang melihat pun mencoba memanggilnya namun, perutnya sakit bukan main. Ekor dari iblis rubah pun memanjang dan semakin besar. Kyuzaki ternganga dibuatnya. Dengan cepat Seiji berlari ke arah Miki dan Konharu. Melindungi keduanya dari serangan dengan ekornya yang diliputi oleh api rubah. Biru bercampur hitam menjadikan api tersebut dikelilingi hawa negatif yang mampu meluluhlantahkan serangan Kanna.
"Jangan pernah menyentuh Nona."
Seiji mendesis tatkala pandangannya beradu dengan Kanna. Netra lilac miliknya berkilat marah saat beradu tatap dengan netra hitam dari sang iblis. Kedua taringnya meruncing. Kukunya pun menajam. Miki tentu saja terkejut dengan perubahan yang terjadi oleh adik angkatnya. Ia memang sudah berspekulasi jika kedua adik iblisnya ini mempunya kekuatan di atas rata-rata. Atau bahkan menyaingi kekuatan dari Nezuko. Tapi ia tidak menyangka jika Seiji lah yang akan terbangun lebih dulu. Obsidian biru dengan elemen Miki melirik Kyuzaki yang memeluk kotak kayu. Perasaan lega menghampiri sang gadis saat Inagi masih berada di dalam sana.
"Miki, Muzan-sama bilang jika aku membunuhmu maka hal itu akan membuat Kagura kembali." Kanna masih bergeming di tempatnya tanpa merubah jarak di antara mereka. Luka sayatan di wajahnya akibat gesekan kekuatan dirinya dengan Seiji pun sudah menghilang.
"Sayangnya kau tidak bisa membunuhnya, iblis sialan!"
Sanemi berkata secara gamblang. Miki melirik sebentar lalu memfokuskan dirinya kepada Kanna. Iblis itu kini menggenggam cermin dengan erat. Namun, gadis itu bingung. Cerminnya tidak mengarah pada dirinya melainkan pada Sanemi.
"Kekkijutsu; Pencurian Jiwa."
"Tidak! Shinazugawa-san, awas!!" Dengan cepat, Miki memblokir serangan Kanna menggunakan nichirin miliknya.
"Akh, ittai." Telinga kanannya terasa berdenging hebat. Gadis itu merasakan cairan keluar dari telingan kanan. Diusapnya cairan tersebut dan dilihat. Pupilnya bergetar saat melihat cairan merah kental yang keluar dari telinga. Sialan, kakinya benar-benar lemas. Pandangannya pun mulai memburam. Ia menggelengkan kepala kencang guna meredakan kejanggalan pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Either Death or Life (reverse harem); Kimetsu no Yaiba
FanfictionTamura Miki adalah seorang anak yang dijadikan kelinci percobaan oleh Panti Asuhan yang merawatnya sejak kecil. Tubuhnya yang ringkih dimasuki beberapa jenis obat-obatan olen para pria berjas putih. Hidupnya hampa, bagaikan langit malam tanpa Bulan...