Warn, typo in everywhere
Jangan lupa untuk vote⭐d o u b l e A
E I T H E R D E A T H O R L I F E
•
•
•Seharian gadis itu menggunakan waktunya untuk membaca buku tebal yang diberikan oleh Yui. Tinggal sedikit lagi ia selesai membacanya. Setelah ia membaca isi buku tersebut, sejenak ia kagum dengan tokoh di sana. Walau mereka mengalami banyak penderitaan berupa kehilangan seseorang, mereka tetap bangkit. Gambar terakhir di buku tersebut berupa Tanjiro yang berubah menjadi iblis akibat Muzan. Tapi akhirnya Tanjiro kembali menjadi manusia. Sungguh perjuangan yang sangat mengagumkan.
Gadis itu menutup buku tersebut. Ia menaruh kembali buku tebal tersebut di atas meja. Saat itulah Yui kembali muncul dengan makanan hangat di tangannya. Gadis itu terkejut akan ke hadiran Yui.
"Are~~ ternyata kau telah selesai membacanya." Yui memberikan makanan hangat pada gadis tadi. "Makanlah."
Dengan ragu gadis itu menerima makanan tersebut dan mulai memakannya dengan perlahan-lahan. Yui memilih duduk di samping gadis tersebut.
"Namamu siapa? Apa kau bisa katakan namamu padaku? Agar aku lebih mudah memanggilmu." Tanya Yui sambil mengupas kentang rebus yang masih hangat di tangannya.
Gadis itu menelan kunyahan makanan di mulutnya sebelum berujar, "Wa--watashi wa... Tamura Miki desu..."
"Yapparie-nee... ternyata kau bisa bicara." Yui tertawa kecil, "Lain kali kau harus sering-sering berbicara. Kehidupan lamamu itu sebaiknya kau lupakan saja, lagipula kau tidak akan kembali ke sana."
"Ha'i!"
Yui menepuk-nepuk kepala Miki.
"Bagaimana menurutmu para tokoh di buku yang kau baca?" Tanya Yui.
Miki dengan ragu-ragu menjawab, "To--tokoh di buku itu sangat hebat, walau mereka sering mengalami ke hilangan atau penderitaan yang lain, mereka tetap bangkit dan berjuang sampai akhir, de--demo..."
"Demo?" Yui menunggu lanjutan ucapan Miki.
"Aku merasa kasihan dengan beberapa tokoh yang mati."
Yui tersenyum. "Lalu apa yang ingin kau lakukan mengenai mereka?"
Miki memilin selimutnya. "Menyelamatkan mereka."
"Apa alasanmu? Sampai ingin menyelamatkan mereka."
"A--aku ingin tokoh yang lain tidak bersedih."
"Intinya kau tidak ingin mereka merasakan sakit yang sama seperti yang kau alami kan? Miki-chan."
Miki menggigit bibirnya. "Rasanya sakit mengingat apa yang terjadi padaku, demo... mereka masih lebih baik. Walau begitu aku tetap ingin melakukannya."
"Niat yang mulia." Gumam Yui tersenyum tipis.
"Demo, anatawa... aku pikir kau akan sedikit dingin denganku mengingat kau mengalami penyiksaan yang mengerikan." Yui melirik Miki.
"Aku merasa nyaman di dekatmu dan juga kau yang menolongku, Yui-kun." Jujur Miki.
"Arere~~" Yui merona lalu memalingkan wajahnya, "Se--sebaiknya kau mandi dulu, aku akan segera kembali jika kau selesai mandi. Ka--kamar mandinya ada di ruangan sebelah dan pakaianmu ada di lemari depan sana." Yui menunjuk sebuah lemari lalu ia segera pergi.
Miki memiringkan kepalanya. Ada apa dengannya? Begitulah yang ia pikirkan saat melihat Yui pergi dengan cepat. Miki saat ini memilih membersihkan tubuhnya. Tak butuh waktu lama ia telah selesai membersihkan tubuhnya. Miki segera memakai kimono hijau muda bercampur putih bermotif bunga mawar di sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Either Death or Life (reverse harem); Kimetsu no Yaiba
FanfictionTamura Miki adalah seorang anak yang dijadikan kelinci percobaan oleh Panti Asuhan yang merawatnya sejak kecil. Tubuhnya yang ringkih dimasuki beberapa jenis obat-obatan olen para pria berjas putih. Hidupnya hampa, bagaikan langit malam tanpa Bulan...