Warn, typo in everywhere
Jangan lupa untuk vote⭐d o u b l e A
E I T H E R D E A T H O R L I F E
•
•
•"Oba-san, aku pesan satu mangkuk ramen."
"Tunggu sebentar." Pemilik kedai ramen itu pun menyiapkan satu mangkuk ramen untuk Miki.
Miki pun memilih menunggu dengan tenang.
"Oba-san aku pesan satu mangkuk ramen!" Seru seseorang dengan nada tegas namun terkesan ramah.
Miki sedikit melirik seseorang anak kecil dengan rambut hitam bergradiasi dengan ungu di ujung rambutnya tengah duduk di sampingnya menunggu pesanan ramen miliknya. Miki mengingat-ngingat, rasanya wajah itu sedikit familiar baginya.
"Nani?" Gadis itu menatap wajah Miki.
Miki tidak menjawab ia malah menatap lurus ke depan mengabaikan pertanyaan gadis di sampingnya ini. Gadis itu menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan sikap Miki di depannya ini.
"Ini pesanan kalian." Pemilik kedai ramen itu segera menyajikan pesanan yang di minta oleh Miki dan Gadis tadi.
Akhirnya mereka memakan ramen tersebut dengan tenang. Yang pertama kali selesai makan adalah gadis berambut hitam dengan ujung rambut berwarna ungu. Gadis itu segera membayar ramen miliknya dan bergegas pergi meninggalkan Miki yang masih menyantap makanan miliknya.
Miki segera menatap punggung anak tadi yang menjauh dari pandangannya.
Rambut itu.
Pakaian pemburu iblis itu.
Haori bercorak kupu-kupu itu.
Jepit rambut kupu-kupu yang terpasang di rambutnya itu.
Serta pedang nichirin yang ada di pinggangnya itu sangat lah terasa familiar bagi Miki. Segera saja Miki kembali mengeluarkan buku kecil miliknya dan mencari wajah yang mirip dengan gadis tadi. Lalu tangannya berhenti membalikkan halaman buku saat wajah seorang gadis yang mirip dengan wajah gadis tadi ada di sana.
Kocho Shinobu.
Itulah nama gadis tadi.
Jika Shinobu ada di sini berarti ada sebuah misi yang ia jalankan di tempat seperti ini. Tapi entah kenapa saat membahas tentang Kochou, Miki teringat dengan Kochou Kanae. Kakaknya Shinobu. Miki menghembuskan napas dengan kencang. Tas selempang Miki bergerak, lalu Willy segera keluar dari tas tersebut dan naik ke pundak Miki.
"Kyuu~~"
Miki melirik hewannya.
"Menurutmu bagaimana, Willy? Haruskah aku mengamati Shinobu?"
"Kyuu!" Willy menggesekkan bulunya di pipi cuby Miki.
"Begitu ya..." Miki mengusap dagu Willy dengan satu jari. "Baiklah, aku akan mengikutinya."
Willy segera kembali masuk ke dalam tas. Sedangkan Miki segera membayar ramen miliknya, walau masih tersisa setengah ia tidak menghabiskan makanan tersebut. Jika ia menghabiskan ramen itu, maka ia akan kehilangan jejak Shinobu.
Miki segera bangkit dan pergi meninggalkan kedai ramen tersebut. Ia berlari menuju arah perginya Shinobu tadi. Tapi anehnya, saat ia melewati rumah-rumah dan beberapa kedai lainnya. Tempat itu terlihat sepi dan kosong. Dengan waspada, Miki mengeluarkan pedangnya sambil menggunakan indra penciumannya untuk mencari lokasi Shinobu di mana.
Tapi bukannya aroma tubuh Shinobu yang ia dapatkan, melainkan aroma tubuh Kanae, darah dan iblis. Bahkan indra pendengarannya mendengar suara adu pedang. Miki segera berhenti berlari. Hidungnya berkedut mencium aroma pekat iblis. Bisa ia pastikan, Kanae melawan iblis bulan atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Either Death or Life (reverse harem); Kimetsu no Yaiba
FanfictionTamura Miki adalah seorang anak yang dijadikan kelinci percobaan oleh Panti Asuhan yang merawatnya sejak kecil. Tubuhnya yang ringkih dimasuki beberapa jenis obat-obatan olen para pria berjas putih. Hidupnya hampa, bagaikan langit malam tanpa Bulan...