35. Fallen Angel

1.3K 222 54
                                    

Warn, typo in everywhere
Jangan lupa untuk vote

d o u b l e A
E I T H E R D E A T H O R L I F E



Hae, bestie. Tidak maukah kalian mutualan denganku di ig atau tiktok? Mending kita mengmutual sj tidak sih? Mengakbrabkan diri dengan para beztie, muach.

Always, up setelah 80 votes. Ayo vote sama komennya jangan lupa yaw!




Setelah kepergian Tanjiro dan Inosuke, gadis tersebut memandang malam yang tertutup kabut. Ia mengibaskan nichirin miliknya yang berwarna merah bercampur hitam. Cahaya terang bulan tertutup oleh kawanan awan hitam sebagai penghalang ratu. Udara semakin lama, semakin dingin. Ia merasakan getaran dan guncangan serta kilatan bagai petir dari gerbong belakang. Bisa ia pastika itu adalah Kyojuro dan Zenitsu. Mereka benar-benar melakukan perintah dengan benar dan hebat. Sekarang adalah gilirang gadis itu yang ikut andil dalam cerita ini. Menghadang kematian para tokoh dengan mengorbankan nyawanya.

Ia berteleportasi ke tempat di mana kereta akan terguling. Keadaan tempat tersebut masih sangat sepi. Bunyi jangkrik terdengar jelas dikedua rungunya. Pepohonan berayun seakan menyambut kedatangan sang gadis. Begitu tenang dan tentram. Tapi itu sebelum, pertumpahan darah terjadi di tempat yang ia pijaki. Saat itu pohon bagai menangis dan angin bagai penghantas ke tempat istirahat terakhir sang Pilar. Namun, sekarang, hal tersebut akan berubah. Pohon dan angin tidak lagi menjadi pengiring kesedihan. Melainkan kegembiraan yang menggiring mereka semua.

Dari kegelapan malam, Miki dapat menangkap jelas kedua manik merah terang milik seseorang yang ia benci. Surai hitamnya berayun mengikuti iringan angin. Orang itu memakai kimono hitam dengan corak mawar di berbagai sisinya. Rasanya Miki ingin tertawa melihat penampilan orang tersebut. Begitu cantik dan anggun, bahkan banyak orang yang terperdaya dengan kecantikan palsu tersebut.

Kebanyakan yang menjadi korban tidak tahu, bahwa pelacur terkenal yang mereka puja selama ini adalah Raja iblis sialan yang kejam dan tak tahu apa itu kebaikan. Dan yang lebih parahnya, orang itu adalah laki-laki. Menggelikan jika gadis itu berpikir terlalu jauh.

"Menikmati malam, Nona?" Sapa orang tersebut dengan senyuman kecil yang menghias di bibir merahnya.

Menjengkelkan jika Miki harus berhadapkan dengan orang ini. Bagaimanapun caranya ia harus menghindari serangan mendadak yang iblis itu berikan. Namun, sudah setengah jam, mereka berlum ada pergerakan.

Miki berdecih. Pedangnya ia genggam dengan erat. Jika seperti ini, kereta akan muncul tidak lama lagi dan ia akan gagal menghalangi Kyojuro untuk melawan Akaza. Ia menggigit bibirnya guna berpikir disaat terdesak. Gadis itu mencoba tenang dan beralih rencana.

"Apa yang kau inginkan, Muzan?" Tanya Miki dengan wajah yang teramat dingin. Menyerupai musim dingin yang baru menjumpa bumi.

Muzan dalam sosok wanita tersenyum misterius. Matanya memincing tajam. "Aku tidak terlalu bodoh untuk tidak mengetahui benda yang aku cari, ternyata, tersimpan di dalam dirimu."

"Lantas apa maumu?" Miki sedikit kesal dan risih jika ia selalu menjadi incaran. Begitu juga dengan dirinya. Ia selalu menyalahkan kenapa bunga langka tersebut malah masuk ke dalam dirinya.

"Mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi milikku."

Muzan benar-benar keras kepala, batinnya. Gadis itu jengkel dengan sifat monoton serta serakah dari iblis di depannya. Ia membenarkan kuda-kuda lalu menyerang Muzan tanpa sepatah kata apapun. Ia menghunuskan pedang secara horizontal kemudian berpindah menjadi vertikal. Sialnya, Muzan dapat menghindari hunusan pedangnya dengan mudah.

Either Death or Life (reverse harem); Kimetsu no YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang