Warn, typo in everywhere
Jangan lupa untuk vote⭐d o u b l e A
E I T H E R D E A T H O R L I F E
•
•
•KANGEN GA? KANGEN GA? HARUS KANGEN KAMI POKOKNYA :3
As always, aku up setelah 80 votesSetelah pengakuan perasaannya terhadap Miki, Sanemi memberanikan diri untuk menjenguk sang gadis. Saat di jalan ia berpapasan dengan pemuda bersurai kuning. Zenitsu yang saat itu ingin pergi berlatih di kediaman Gyomei, bertanya kepada Sanemi apakah pria itu ingin mengunjungi Miki atau tidak. Ia malah terkena semburan amarah dari Sanemi. Nyali Zenitsu menciut seketika, daripada berurusan dengan Pilar Angin, dirinya lebih memilih dilatih selama beberapa bulan oleh Hajime Gyomei.
Sanemi memerhatikan wajah Miki yang sedang terlelap. Suhu badannya telah kembali menjadi normal. Mengambil tangan Miki lalu melekatkan jemarinya dengan jemari sang gadis. Bibirnya tertarik menyunggingkan senyum.
•
•
•Yuichiro menengadah di tengah derasnya hujan. Ia tidak mengerti dengan perkiraaan cuaca. Padahal, sebelumnya terasa sangat panas. Tapi menjelang sore, hujan turun dengan deras. Dirinya membiarkan tubuhnya kuyup. Pikirannya berkecamuk memikirkan kondisi Miki. Iblis yang berada di atas pohon sudah siap menerkan ke arah Pilar Kabut tersebut. Saat sang iblis menerjang, kilatan bilah pedang timbul dari belakang iblis tersebut. Membuat kepalanya terpisah dari tubuh. Seorang pemuda yang sangat mirip dengan Yuichiro mengibaskan nichirin miliknya dari darah iblis tersebut.
Ia melangkah mendekati Yuichiro. Wajah mereka berdua sangat identik sehingga tidak ada yang dapat membedakan keduanya dalam sekali pandang. Tokito Muichiro mendekati sang kakak, Tokito Yuichiro. Ia melirik Yuichiro melalui pangkal matanya.
"Aniki masih memikirkannya?" Tanya Muichiro.
"Masih. Sampai sekarang aku masih memikirkannya. Bagaimana denganmu, Mui?" Yuichiro bertanya balik kepada Muichiro.
"Hhhh... aku tidak pernah seserius ini dalam memikirkan seseorang." Muichiro menyisir surai hitam berpadu mint panjang miliknya. Wajahnya terlihat jengah akan iblis yang selalu memangsa manusia.
"Ayo kita pulang dan jenguk gadis kita!"
Yuichiro merangkul Muichiro lalu terkekeh pelan. Sang adik merona bukan main karena mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh sang kakak. Ia tidak pernah merasa cemburu oleh Yuichiro. Karena setiap kali sang kakak merasakan sakit, akan terasa juga oleh Muichiro. Hal itu juga berguna dikala salah satu dari mereka bahagia, maka yang satu juga akan ikut andil dalam kebahagiaan tersebut.
Tanpa mereka sadari seorang iblis tengah memandang ke arah mereka. Surai hitamnya berayun kencang karena ulah angin. Mata-matanya menatap setiap gerak-gerik kedua Pilar Kabut. Ia mencengkram tangannya sendiri dengan kuat hingga kukunya menancap. Darah mulai merembes keluar dan jatuh di atas pepohonan. Pedang yang ia bawa, ia sembunyikan dari balik haori.
Kokushibo mendapatkan sebuah informasi; Tamura Miki sedang dalam masa koma. Ia melangkah ke belakang lalu menjatuhkan diri ke dalam fusuma.
Seorang pria bermanik merah tengah mencoba menggabungkan berbagai macam bahan dalam satu wadah. Banyak tabung-tabung berisi tanaman juga darah langka. Kokushibo datang dengan satu jentikan biwa. Membuat semua iblis bulan atas yang sedang berkumpul jadi terkejut. Gyokko, sang iblis bulan atas kelima terkikik karena bahagia dengan gucci barunya yang berhias kepala manusia. Daki, iblis bulan atas keenam memandang jijik kepala manusia tersebut dan kembali pada aktivitas berdandannya. Diam-diam wanita iblis itu mencuri pandang ke arah Tuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Either Death or Life (reverse harem); Kimetsu no Yaiba
FanfictionTamura Miki adalah seorang anak yang dijadikan kelinci percobaan oleh Panti Asuhan yang merawatnya sejak kecil. Tubuhnya yang ringkih dimasuki beberapa jenis obat-obatan olen para pria berjas putih. Hidupnya hampa, bagaikan langit malam tanpa Bulan...