Warn, typo in everywhere
Jangan lupa untuk vote⭐d o u b l e A
E I T H E R D E A T H O R L I F E
•
•
•Miki sedang menjalankan misi di sebuah gunung ditemani dengan kedua pelayan putih miliknya dan juga ia membawa kotak berisi dua iblis miliknya. Jangan lupakan ketiga hewan roh miliknya. Mereka mencari-cari iblis yang memporak-poranda pemukiman di sana. Wajahnya menjadi suram saat melihat banyak genangan darah di sana. Bangkai penduduk yang mulai membusuk membuat indera penciumannya menjadi terganggu. Ia cepat-cepat pergi dari sana diikuti Konharu dan juga Kyuzaki.
"Ojou, apa kita harus terus melompati pohon satu persatu?" Kyuzaki yang sudah dilanda bosan mulai menumpahkan keluh kesahnya pada sang majikan.
"Berhentilah mengeluh, kita tidak tahu apa yang Ojou-sama renca—"
"Soshi no Kokyu, shi no kata: Yuki Geshou." (Pernapasan Ether, teknik ketiga: Riasan Salju)
Rintikan salju yang setajam bilah pedang muncul dari langit dan membiarkan nichirin miliknya bersatu dengan dinginnya salju. Ia menebas leher iblis yang barusan ia lihat dari tempat persembunyiannya.
"—nakan. Lihatkan, apa yang ku bilang. Nona benar-benar tidak bisa ditebak." Konharu menyombongkan pengetahuan dirinya tengang Miki kepada pria bersurai putih. Sedangkan Kyuzaki menatap binar sang gadis.
Pria bermanik ruby bertepuk tangan dengan heboh. Ia benar-benar kagum dengan sosok Nonanya. "Sasuga Ojou-sama! Aku mencintaimu!"
Sepertinya Kyuzaki salah bicara. Setelah mengucapkan hal tersebut, ia merasakan hawa membunuh dari arah kirinya. Karena penasaran akhirnya ia menoleh ke arah Konharu. Betapa terkejutnya saat melihat pria bersurai abu-abu itu telah siap dengan kipas yang disertai pisau tajam disetiap selanya.
"Ne, Kyuzaki-kun, mau bermain dengaku tidak?!" Pertanyaan yang hampir mirip dengan perintah masuk ke dalam rungu si pria. Kyuzaki bergidik ngeri dan sukses menggelengkan kepalanya cepat.
"Ti-tidak! Terima kasih!"
Mereka berpijak pada batang pohon yang lumayan besar. Miki berbalik ke arah belakang dan menatap pelayannya dengan tatapan serius. "Konharu, Kyuzaki, aku tugaskan kalian untuk berpencar mengelilingi gunung ini. Aku merasakan dua iblis lainnya sedang bersembunyi."
"Ha'i!"
"Ha'i!"
Konharu bergerak ke arah Timur dan Kyuzaki bergerak ke arah Barat. Sedangkan dirinya terus bergerak ke arah Utara. Dirinya merasakan aroma iblis bulan dari arah sana. Semakin lama menyusuri hutan tersebut, semakin dalam pula hutan yang ia masuki. Pepohonan lebat yang menjulang tinggi mulai terlihat. Bahkan saking lebatnya, setiap dahan dan tangkai pohon itu menutupi langit malah sehingga sinar bulan tidak dapat masuk. Ia merasakan hawa yang sangat tidak enak. Hawa tidak nyaman sama seperti pertama kali bertemu dengan Raja Iblis; Muzan.
Ia berhenti tepat di samping rel kereta. Gadis itu tersadar bahwa ia sudah keluar dari hutan. Cahaya bukan kembali menyinari jalannya. Rasanya ia tidak asing dengan area yang sedang ia pijaki. Membayangkan dengan keras apa isi buku tersebut. Kemudia semuanya blank saat ia mengingat adegan tersebut. Di sini, di tanah yang ia pijaki adalah tempat di mana Akaza membunuh Rengoku Kyojuro. Tempat di mana hidup Kyojuro terenggut dari dunia dan membawanya ke Nirwana. Entah kenapa dunia terasa seperti berputar. Ia meremat tanah hingga kukunya berdarah.
Tidak jauh dari tempat yang sedang ia pijaki muncul seorang pria dengan surai merah jambu. Banyak garis-garis berwarna biru di sekujur tubuhnya. Senyum terpatri jelas di wajahnya yang agak seram. Miki menatap kesal ke arah iblis tersebut. Sang gadis mengenalnya, sangat mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Either Death or Life (reverse harem); Kimetsu no Yaiba
Fiksi PenggemarTamura Miki adalah seorang anak yang dijadikan kelinci percobaan oleh Panti Asuhan yang merawatnya sejak kecil. Tubuhnya yang ringkih dimasuki beberapa jenis obat-obatan olen para pria berjas putih. Hidupnya hampa, bagaikan langit malam tanpa Bulan...