10

62 20 0
                                    

Seperti biasa, hanya mengingatkan jangan lupa vomment yaa :)

"dia naksir lo"

---

Keesokan harinya Bumi masuk sekolah.

Saat bumi berjalan di koridor menuju kelas ia sempat berpapasan dengan Mentari yang hendak menuju ke kantin, tapi saat mereka berpapasan mereka seperti orang asing, tidak melirik dan bahkan tidak mengucapkan satu patah kata pun.

Bumi memasuki kelas, ia menghela nafas melihat keadaan kelas yang gaduh.

Ia pun menduduki kursinya dan menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya.

Flashback on

Bumi
P
P
P
Tar
Gue besok sekolah


Y
Y bgs

Bumi
Gitu doang okesip


Bum
Kalo bisa di sekolah kita kayak orang asing aja y, mksh

Read

Flashback off

---

Selepas dari kantin, Mentari dan Angkasa mengunjungi taman belakang sekolah terlebih dahulu karena jam masuknya masih lama.

Saat sedang asyik berbincang - bincang, tiba - tiba ada seorang gadis yang menemui angkasa dan mentari.

"Kak tarii ya?" Tanya gadis itu

Mentari mengangguk.

"Kenalin kak, aku Aurora Latisha dari kelas 10 IPA 2" ucap gadis itu memperkenalkan diri

"Oh iya, ada apa ya?" Tanya Mentari to the point

"Kakak kenal kak bumi?"

Mentari mengangguk

"Kak Bumi punya pacar gak kak?"

Mentari menggeleng

"Kak, bisa kenalin aku ke Kak Bumi?"

Mentari terdiam

"Bisaaa"

Mentari menyerngitkan keningnya, kenapa angkasa yang menjawabnya?

Sedangkan angkasa sedang ngode  mentari agar ia meng - iyakan.

"I-iya bisa"

Aurora tersenyum, senyumannya manis, membuat siapa pun yang melihat senyumnya akan ikut tersenyum.

"Kak, tolong kasih ini ke Kak Bumi ya?" Pinta Aurora memberikan secarik kertas kepada mentari, apakah itu surat untuk bumi?

"Kak , aku udah follow ig kakak, nanti kabarin aku ya di dm, makasih" Ucap Aurora sebelum meninggalkan taman.

Dan mentari masih bingung dengan apa yang telah terjadi.

"Aurora naksir bumi tar"  Ungkap Angkasa.

Mentari terdiam menatap angkasa

Angkasa menghela nafas.
"Ini juga kesempatan biar bumi move on dari kamu, aurora juga kayaknya anak baik, cantik, terus dia jug-----"

"Ohh " Ujar Mentari memotong perkataan angkasa, kini mentari menatap angkasa dengan tatapan tajam.
"Kenapa gak jadian aja sana sama aurora?"

Angkasa tersenyum manis, dan jujur saja, senyuman ini sangat langka dilihat.
"Cemburu?" Godanya kepada mentari

"Gak"

"Kenapa dong, ngambek?"

"Gak "

"Masa?"

"Dahlah mau ngasih ini ke bumi, bye" ucap Mentari meninggalkan Angkasa, tentu saja Angkasa mengejarnya, ia pun kini berusaha menyamakan langkahnya dengan Mentari yang terus menghindarinya.

Brakkk...

Suara itu berhasil membuat bumi terbangun, suara meja yang dipukul. Bayangkan saja sedang tidur diatas meja, tiba - tiba mejanya dipukul, apakah tidak terkejut?

"Nih , ada titipan" Ucap Mentari memberikan secarik kertas tersebut.

Bumi yang jiwanya masih belum terkumpul masih nge-bug.

Satu menit kemudian saat jiwa dan raga nya sudah bersatu, Bumi mengambil secarik kertas yang diberikan oleh Mentari.

"Apa ini?"

"Gak tau"

"Dari siapa?"

"Aurora"

"Gak kenal"

"Dia naksir lo"

"Oh"

Mentari hanya menggeleng - gelengkan kepalanya melihat tingkah laku bumi.

"Yuk ke kelas kamu" Ajak Angkasa sembari menarik pergelangan tangan Mentari.

"JANGAN DIBUANG! JANGAN LUPA DIBACA!!" Teriak Mentari yang sudah keluar dari kelas bumi.

Bumi menghela nafas, ia menatap kertas itu sekejap, lalu memasukkannya ke dalam tas, dan tentu saja melanjutkan tidurnya.

---

Jangan lupa vomment guyss!!!

Mentari Untuk Bumi || JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang