9

65 21 7
                                        

Lagi mood up cerita :')

Jangan lupa vomment yaa

'udah gak ada harapan lagi'

---

Hari ini, bumi tidak pergi ke sekolah karena masih sedikit demam dan pusing, itupun disuruh oleh mentari agar tidak sekolah.

Sekarang Mentari dan Angkasa sedang berada di rooftop, hanya berdua, karena mereka datang lebih awal.

"Kenapa bohong?" tanya angkasa yang sudah mengetahui kalau mentari tidak pergi ke cafe melainkan pergi ke rumah bumi.

"Maaf"

"Aku tanyanya kenapa bohong gak nyuruh minta maaf"

"..."

"Tarr"

"Takut kamu marah, kan aku udah janji" Jawab Mentari menundukkan kepalanya. Takut Angkasa marah seperti sebelumnya.

Angkasa tertawa kecil.
"Kamu nyesel gak bohongin aku?" Mentari mengangguk
"Kamu nyesel gak ketemu bumi kemarin?" Mentari dengan ragu menggeleng.

"Kalau aku gak ke rumah bumi, aku gak akan tau dia demam"

"Kenapa kamu yang urus kan ada keluarga--"

"Kamu gak tau apa - apa" potong Mentari, membuat Angkasa menyerngitkan keningnya.

"Aku gak mau debat, ini masih pagi, pelajaran pertama dikelasku matematika peminatan, aku gak mau jadi gak konsentrasi gara - gara badmood, kalau mau debat udah pulang sekolah aja ya, aku ke kelas dulu" Ucap Mentari yang langsung meninggalkan rooftop.

---

Jujur saja, Bumi bosan di rumah. Kalau ada Venus sih mungkin lain lagi, tapi ini dia sendirian, tidak tahu apa yang harus dilakukan, panasnya juga sudah turun sejak pagi minum obat.

Jam menunjukkan pukul 15 : 00

"Wah. tari pasti dah pulang" ucapnya

Bumi mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi line.

Me
Tar
Beliin makanan dong
Laper

☀️
y
udah sembuh?

me
y

☀️
y

me
y

read

Gini amat ya chattan sama gebetan yang udah punya pacar - Bumi

"Sa, aku mau ke rumah bumi, dia mau makan"

"Aku ikut!" seru angkasa

"Yaudah, kita beli nasi padang dulu ya"

Angkasa mengangguk.

Alhamdulillah ya bund, angkasa sama mentari gak debat waktu pulang sekolah.

Sesampainya di rumah bumi, mereka pun langsung masuk.

Angkasa menatap dinding rumah bumi dengan tatapan heran.
'kenapa gak ada foto yang dipajang, keluarganya kagak suka foto - foto kali ya' tanyanya dalam hati.

"Bumi" panggil Mentari sembari menepuk nepuk pipi Bumi.
"Bumiiii!! Bangun!!! Lo pingsan?! Hehh njir jangan mati kelaparan, jangan mati dulu lo belum bayar hutang lo weyyy!!!" Ucap mentari panik, ia tetap menepuk - nepuk pipi Bumi yang tak kunjung bangun.

Tiba - tiba....

PLAKKK

"Anjirrr" Ringgis Bumi yang baru saja ditampar oleh Angkasa.

Mentari mematung di tempat.

"Lo dendam sama gue?" tanya Bumi yang masih memegang pipinya yang memerah.

Angkasa mengangkat kedua bahunya.

"Sa kenapa nampar bumi?"

"Biar dia bangun, dia tuh cuman caper doang, dikira kamu aja yang dateng, eh tau - taunya pacarnya juga ikut" jawab Angkasa sengaja menekankan kata 'pacarnya' .

Mentari menggeleng - gelengkan kepalanya.

"Nih" ujar mentari memberikan sebungkus nasi padang kepada bumi
"Gue pulang ya"

"Lah kok langsung pulang?"

"Lo nya juga udah sembuh kan, gue juga capek, mau rebahan"

"Oh yaudah, titip salam buat bunda"

Tiba - tiba mentari menepuk jidatnya, yang membuat bumi dan angkasa heran.

"Sa, kata bunda, kamu harus ketemu bunda"

Angkasa dan Bumi sama - sama terkejut.

"Oh , boleh dong ketemu calon mertua hehe" ucap angkasa menaikkan suaranya agar membuat Bumi murka.

Dan benar saja, wajah bumi kini memerah.

"Yaudah ya bum, gue sama angkasa pulang dulu" Pamit Mentari

"Iya Bum, gue sama Mentari pamit, gue mau ketemu calon mertua"

Mereka pun meninggalkan rumah bumi dan bumi hanya terdiam pasrah.







'udah gak ada harapan lagi'

---

Jangan lupa vomment!!!!

Mentari Untuk Bumi || JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang