31

62 14 0
                                        


"Jangan liatin gue mulu, ntar suka"

---

Setelah kejadian itu, hubungan Mentari dan Bumi merenggang. Bumi sudah mendapatkan teman barunya, bukannya senang, namun Mentari malah kesal, bagaimana tidak? Bumi berteman dengan para pemberontak di sekolah, Azka, Satya, dan Harsa. Bolos sekolah, membully sesama murid, dan menentang guru sudah menjadi kebiasaan Bumi sekarang.

"Tar, gue lama - lama gedeg sama Bumi" Ucap Naura. Mereka bertiga kini tengah memperhatikan Bumi yang sedang menindas adik kelas. Bumi memaksa adik kelas tersebut memberinya uang.

"Gue udah capek, dia udah gak mau dengerin gue sama bunda" Jawab Mentari pasrah. Bahkan, Bumi sekarang sudah tidak pernah datang ke rumah Mentari dan selalu menolak untuk bertemu dengan Cahaya.

"Gue jadi ilfeel deh, tapi dia keren sih" Gumam Savana cekikikan. Mentari menggeleng - gelengkan kepalanya.

"Keren apanya? Nakal kok keren" Ucap Mentari kesal.

"Lagi gibahin gue ya?" Tanya Bumi yang tiba - tiba sudah berada di hadapan Mentari. Mentari sedikit terkejut, baru kali ini Bumi berbicara kepada Mentari setelah kejadian yang lalu.

"GR lo!"

"Ya biasa aja kali jawabnya Tar, muka lo tuh merah" Ucap Bumi sebelum berlalu meninggalkan Mentari dan teman - temannya.

"Bumi nyebelin!!" Ucap Mentari sedikit teriak membuat Bumi tersenyum tipis.

---

Entah apa yang dimau takdir, kini kelas Mentari dan Bumi berada di lapangan yang sama, jadwal olahraga mereka disatukan karena guru olahraganya ada keperluan mendadak.

"Kelas IPA 3 kalian duduk dulu, kelas IPA 2 kalian berbaris, nanti bapak akan memanggil satu per satu sesuai absen, kalian jogging mengelilingi lapangan 3 kali" Perintah Pak Martin, guru olahraga.

Dengan lesu, Mentari berbaris menunggu namanya di panggil.

"Mentari Nayanika" Setelah namanya disebut Mentari pun mengikuti instruksi dari Pak Martin untuk jogging mengelilingi lapangan selama 3 kali.

"Tari, ini katanya Orion suka" Teriak salah satu murid kelas IPA 3 membuat terciptanya godaan - godaan dari murid yang lain terutama murid lelaki, tentu saja terdengar jelas di telinga Mentari. 

"Sudah - sudah diam!!" Tegas Pak Martin membuat keadaan kembali hening.

Beberapa menit kemudian, kelas Mentari telah selesai melakukan jogging dan kini giliran kelas Bumi.

"Cie Tari disukain most wantednya SMA Garuda" Goda Naura. Orion Ayasha, si most wanted di SMA Garuda, karena ketampanan, kepintaran, dan kebaikannya membuat Orion diidam - idamkan oleh banyak kaum hasa. Namun, satu cewek yang diidamkan oleh Orion adalah Mentari. Cowok itu sudah menyukai Mentari dari kelas 10, karena Orion selalu satu kelas dengan Bumi, bertemu dengan Mentari juga menjadi sering, sehingga membuat cowok itu menyukai Mentari karena sikapnya yang bodo amat, baik, perhatian, cerewet, pokoknya tipe idaman Orion banget, ditambah lagi Mentari tidak mengejar - ngejar Orion seperti cewek yang lainnya.

"Gue iri Tari, gue irii" Ucap Savana seolah - olah tersakiti.

"Iri mulu kerjaan lo" Julid Naura.

"Kayak yang gak iri aja lo, waktu iu Orion kan sempet jadi gebetan lo, masa lo gak iri sih" Naura menatap Savana dengan tajam. Ya, Naura sempat menyukai Orion, namun setelah ia mengungkapkan perasaannya lalu Orion menolaknya, perasaan itu dengan cepat menghilang. Salah satu kelebihan Naura itu adalah cepat move on.

"Gak seru lo, bawa - bawa masa lalu" Ujar Naura ngegas.

"Udah - udah, tadi paling cuman canda doang" Kini Mentari yang buka suara. Savana dan Naura saling tatap mendengar perkataan Mentari.

"Bercanda? Letak bercandanya dimana ya? Gue tadi liat ekspresi Orion senyum - senyum sambil liatin lo Tar, lo pikir itu bercanda? Aneh emang" Naura menggeleng - gelengkan kepalanya.

"Bumi Alexander Putra" Ucap Pak Martin membuat Mentari melirik ke arah Bumi yang tengah bersiap - siap untuk jogging. Saat melewati Mentari, Bumi menatap Mentari dengan tatapan tajam, entahlah Mentari tidak tahu kenapa Bumi menatapnya seperti itu.

---

Sepulang sekolah, di dekat parkiran, Mentari memperhatikan Bumi yang tengah memakai helm. Bumi kini sering naik kendaraan beroda dua itu, karena mobilnya ia jual setelah kedua orangtuanya meninggal, Bumi juga sekarang kerja part time di sebuah cafe sebagai barista.

"Jangan liatin gue mulu, ntar suka" Teriak Bumi kepada Mentari, Mentari menoleh ke sembarang arah mengalihkan pandangannya agar tidak bertatapan dengan Bumi. Sementara Bumi, ia tertawa sekejap dibalik helm nya sebelum melajukan motornya keluar dari sekolah.

"Ngapain gue salting sih?" Gerutu Mentari di dalam hati.

---

Jangan lupa vomment ya!!









Mentari Untuk Bumi || JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang