23

58 12 2
                                    


"Maaf kak, tapi apa bisa berangkat sekarang? Aku takut telat les kak hehe"

---

"Tari, maaf aku gak sengaja" Ucap seorang lelaki kepada Mentari. Mentari terdiam enggan menanggapi perkataan lelaki tersebut.

"Tar, are you okay?"

"Keluar!" Titah Mentari kepada Angkasa.

"Tar, aku kan uda--"

"Gue bilang keluar!" Tegas Mentari, akhirnya Angkasa mengalah dan meninggalkan UKS bertepatan dengan Aurora dan Bumi yang hendak masuk ke UKS.

"Tar, lo gak apa - apa kan?" Mentari terdiam.

"Kak Tari, masih sakit kah lebamnya?" Mendengar pertanyaan dari Aurora, Mentari lantas memegang pipinya yang agak lebam lalu menggeleng.

"Tar, mau pulang sekarang?" Tanya Bumi.

"Gak, gue lagi nungguin Savana sama Naura yang lagi beliin gue makanan di kantin"

"Yaudah, gue sama Aurora nunggu di parkiran ya? Nanti gue chat dulu Naura biar anterin lo ke parkiran, lo harus pulang bareng gue, gak ada penolakan!" Setelah mengatakan hal itu, Bumi dan Aurora meninggalkan UKS, meninggalkan Mentari yang mendengus kesal.

---

Savana dan Naura menuntun Mentari menuju ke parkiran. Sebenarnya, Mentari tidak mau diperlakukan seperti itu, lagian dia juga gak kenapa - kenapa, hanya saja Savana dan Naura terus memaksa karena itu adalah perintah Bumi.

Setelah itu, Mentari memasuki mobil Bumi, ia duduk di jok depan bersama Bumi.

"Mi" Panggil Mentari membuka percakapan.

"Hm?"

"Gue bilang apa ya nanti ke bunda? Gue harus jujur?"

"Jujur aja, biar bunda tau kalau Angkasa brengsek" Jawab Bumi

"Ish, beneran!"

"Lah, gue juga beneran, lagian lebam lo itu gak bisa bikin lo bohong"

"Tapi, nanti gimana kalau Kak Surya marah?" Rengek Mentari.
"Lagian lo ngapain sih ngajak berantem Angkasa? Ngeribetin gue lo!"

"Ya seperti yang lo tau, dia brengsek" Jawab Bumi enteng.

"Lo tau cerita itu darimana?"

"Apasih yang gue gak tau tentang lo?" Goda Bumi membuat Mentari menampol lengannya.

"Maaf kak, tapi apa bisa berangkat sekarang? Aku takut telat les kak hehe" Kini giliran Aurora yang angkat suara setelah daritadi ia hanya menyimak percakapan antara Mentari dan Bumi.

---

Jangan lupa vomment!!

Mentari Untuk Bumi || JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang