Hi!! Cuman mau ingetin aja jangan lupa vomment ya, terima kasih.
"takut banget ya kalau lebih dari sahabat?"
---
Lelaki itu memandangi sebuah foto, disana terlihat ada 2 orang anak kecil yang sedang merangkul dan tersenyum sumingrah ke arah kamera.
Sudut bibir bumi terangkat begitu saja dan tiba - tiba saja mata bumi memanas dan terlihat berkaca - kaca.
Ia memeluk bingkai foto itu dan mulai meneteskan air matanya. Air mata yang selama ini ia simpan.
"I just have you who care about me""bumiiiii" teriak seorang gadis dengan nafas terenggah - enggah.
Bumi yang mendengar suara yang tidak asing itu memilih untuk menemuinya, ia keluar dari kamar dengan masih memegang bingkai foto tersebut.
Setelah melihat bumi yang keluar kamar, gadis itu menghampirinya dan langsung memeluknya yang membuat tangisan bumi pecah.
"ve-venuss" lirih bumi, gadis itu menggangguk - ngangguk, ia mengusap punggung bumi agar membuatnya tenang.
Dada mentari sesak melihat bumi seperti ini, baru pertama kalinya ia melihat bumi menangis seperti ini.
Tangisan ini sangat menyakitkan, mendengar dari orang tentang kejadiannya saja sudah membuat hati mentari terluka, apalagi bumi, yang menyaksikan kejadiannya.Setelah mentari berhasil menenangkan bumi, mereka pun duduk di kursi taman.
"kenapa gak bilang?"
"kenapa gue harus tau dari orang?""gak kuat ngasih taunya" jawab bumi, mentari lagi - lagi mengusap punggung bumi.
"bumi, kita laporin aja ya ke polisi", bumi menggeleng cepat dan menatap mentari dengan pekat.
"jangan!" pintanya dengan nada yang sedikit meninggi.
Mentari lagi - lagi menghela nafas
"mau sampai kapan?"Bumi terdiam
"biar waktu aja yang ngungkapinnya"Mentari lagi - lagi menghela nafas, capek rasanya.
"udah makan?" tanya mentari yang sengaja mengalihkan pembicaraan
Bumi menggeleng
"yuk beli nasgor kesukaan lo, gue traktir"
Bumi lagi - lagi menggeleng
"venus juga belum makan tari, gue suka nungguin venus kalau mau makan" lirihnya.Mentari mengatur nafas, menahan tangisnya, ia menggenggam pergelangan tangan bumi dengan erat.
"bumi, venus udah ke tempat yang lebih indah, dia aman disana, kalau lo mau ketemu sama dia lagi lo jangan kayak gini"Bumi menatap mentari sekejap, lalu ia memejamkan matanya.
"venus, kak bumi makan dulu ya biar nanti kita bisa sama - sama lagi, kak bumi mau tobat dulu biar ketemu sama kamu" ucap bumi seolah - olah sedang berbicara dengan adiknya itu. Hati mentari teriris - iris, ia tau perjuangan bumi agar membuat venus bertahan."yuk, gue udah minta izin sama venus" ucapnya kepada mentari.
---
Keesokan harinya, setelah 1 minggu tidak sekolah, bumi pun memutuskan untuk masuk hari ini.
Sesampainya di sekolah, murid - murid disana terlihat menatap sinis ke arah bumi, tak lupa cacian dan makian dilontarkan mereka untuk bumi.
"bisa - bisanya ngebunuh adik sendiri"
"bisa - bisanya ngurung adik sendiri"
Bumi menghela nafas, ia sudah menebak hal ini akan terjadi, dan ini sudah biasa.
"jangan dengerin mereka" ucap mentari sambil menutup kedua telinga bumi dengan tangannya.
Bumi tersenyum dan melepaskan tangan mentari yang menutupi telinganya.
"gue pengen bunuh diri tar" ujar bumi sambil tersenyum yang membuat mentari melotot ke arahnya.
"tapi, kalau kayak gitu gue gak akan ketemu venus kan?" sambungnya."nah itu tau" jawab mentari sambil menepuk - nepuk tangan bumi.
"lo harus bertahan bumi, lo juga harus pikirin orang - orang yang sayang sama lo"Bumi terkekeh pelan
"emang ada?", mentari mengangguk
"lo?""iya" jawabnya
"tapi sebagai sahabat" lanjutnya.Bumi menggeleng - gelengkan kepalanya.
"takut banget ya kalau lebih dari sahabat?"Mentari mengangguk.
"soalnya nanti gak seru lagi"Bumi hanya tertawa pelan mendengar perkataan teman satu - satunya ini, ralat-- sebenarnya temannya bumi banyak tapi yang hanya bumi percaya hanyalah mentari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Untuk Bumi || Jay
Fiksi Penggemar"Sampai kapan pun lo gak akan ngerti, lo gak akan pernah ada di posisi gue, Tar " Ini kisah Mentari dan Bumi, kisah tentang dua remaja dengan latar kehidupan yang berbeda. Kehidupan Mentari yang harmonis dan kehidupan Bumi yang suram. Start : 26 Apr...