19

42 13 0
                                    


"

tadinya aku batalin latihan basket buat jalan - jalan sama kamu, tapi ya terserahlah, aku mau pulang aja"


------

"APA?! AURORA ULTAH LO NGASIH BUNGA DOANG?!" tanya Mentari ngegas

"enggak, gue juga sambil ngucapin happy birthday"

"Bumi yang bener aja deh lo?!"

"Apasi Tar lebay"

"Lebay pala lo"
"Udah gini aja, nanti pulsek lo anterin gue ke mall, kita cari hadiah buat pacar lo itu, jadi cowok kagak ada sweet - sweet nya"

"Lah, kan udah kelewat tar, udah 2 minggu yang lalu"

"Bodo amat, pokoknya lo harus kasih kado!"

------

Aurora

Me
Ra, gak apa - apa pulang sendiri?
Aku ada urusan

Aurora
Oke
Aku izin pulang bareng samudera ya

Me
Iya, hati - hati

Aurora
Kakak juga

Read

"Gue udah izin" Ucap bumi kepada Mentari

"Yaudah tinggal gue yang izin"

"Izin apaan sih? Kok gue gak tau apa - apa?" Tanya angaksa yang sedari tadi kebingungan.

"Jadi gini sa, aku mau minta izin ke mall bareng bumi, soal---"

"Lah, kenapa harus sama bumi? Aku kan ada!" Ucap Angkasa yang tiba - tiba memotong perkataan Mentari.

"Ih Saa dengerin dulu"
"Jadi, Aurora tuh ulang tahun 2 minggu yang lalu, terus si curut ini cuman ngucapin happy birthday sama ngasih bunga doang mana ngasihnya setangkai, gak ada romantis - romantisnya kan? Untung aurora sabar"

Setelah mendengar penjelasan dari Mentari, Angkasa mengangguk - anggukan kepalanya menandakan bahwa ia paham.

"Tapi Tar, gak bisa sama aku aja ke mall nya? Jadi Bumi tinggal tunggu beres aja gitu"

"Ih gak bisa sa, bumi kan pacarnya, yakali pacarnya diem doang terima beres" Jawab Aurora meyakinkan Angkasa

"Nah, kamu juga kan pacar aku, jadi biarin aja bumi sendiri yang nyari barangnya"

Mentari menghela nafas panjang.
"Sa, ngertiin dulu ya please, kamu sama Bumi itu beda"
"Kamu itu peka orangnya, sedangkan Bumi..."

"Jadi lo disini tuh mau memojokkan gue apa mau bantu nyari kado?" Tanya Bumi yang tersinggung.

"Sa, boleh yaa? kamu juga mau latihan basket kan?"

"Tadinya aku batalin latihan basket buat jalan - jalan sama kamu, tapi ya terserahlah, aku mau pulang aja"

Mentari terdiam sebentar mendengar perkataan dari angkasa, sedangkan Bumi tertawa kecil mendengar perkataannya.

"Samaa...." rengek mentari

"Bum, jagain tari, pulangnya juga jangan kemaleman, gue cabut dulu" Ucap angkasa kepada Bumi lalu setelah itu angkasa segera meninggalkan kelas.

"Yuk" ajak bumi kepada Mentari yang sudah menunjukkan raut wajah bete.

-------

Sudah hampir setengah jam mentari dan bumi berada di sebuah toko boneka.

"Tarr, jadi gue harus pilih yang mana?"

"Terserah"

"Tar, kenapa sih?" tanya bumi yang menyadari kalau mood Mentari memburuk.

"Gak kenapa - napa"

"Ck, setau gue di kamus cewek itu kalau gak kenapa - napa artinya ada apa - apa, lo kenapa sih?"

"Huwaaa, gue kepikiran Angkasa, puas lo?!" Ucap Mentari setengah berteriak membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian sekejap.

"Ehhh diemmm curut! Kita diliatin orang orang, tuh mbak kasirnya juga liat"
"Ntar gue gak bisa pdkt lagi"

BUKKK

Mentari menabok lengan Bumi.

"Ish, kebiasaan banget ya mbak, main nabok"

"Lagian, lo kan udah punya cewek!!"

"Gak apa - apa, Aurora juga kayaknya ikhlas kalau gue punya yang baru"

Bukkk

Lagi - lagi mentari menabok bumi

"Sakit Tarr "

"Kalau ngomong itu dijaga!!"
"Ahh, cepet milih boneka nya gue mau nemuin Angkasa" Ujar Mentari ngegas

"Ih lo yang ngajak beli kado ya ini, udah gue bilang kan gak usah, ribet, mana ulang tahunnya udah 2 minggu yang lalu"

Mentari menggeleng - gelengkan kepalanya tidak percaya mendengar perkataan bumi.
"Gue kesian sama istri lo nanti, kayaknya harus ekstra sabar"

"Tapi lo udah biasa sabar kan?"

"Ha? Apasi Bumii"
"Cepetan ah milih bonekanya" ucap mentari yang sengaja mengalihkan topik pembicaraan.

-----


Mohon maaf kalau part ini gak nyambung :')

Jangan lupa vomment ya!!!

Mentari Untuk Bumi || JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang