Assalamualaikum..
Alhamdulillah bisa apdet lagi..
He..he..☺️Oh iya buat part ini dan seterusnya, siapin hati ya..
Jangan lupa juga kasih suara 🌟dulu sebelum baca, gratis kok..
Makasih...
Bismillahirrahmanirrahim..
Oke selamat membaca...., Semoga kalian suka...🧕
💙💙💙💙💙💙💙💙
Semenjak kepergian bunyai Maemunah, keadaan Anisa semakin memburuk, Anisa seperti orang bisu, tak mau bicara meski hanya sepatah kata.
Pandangannya kosong, kantung matanya menghitam akibat kurang tidur, wajahnya pucat, dan air matanya selalu mengalir tanpa henti, lebih parahnya lagi , gadis itu tidak mau makan sama sekali.
Bunyai Saudah saja bingung harus bagaimana, berbagai cara sudah beliau lakukan agar Anisa mau makan, namun hasilnya nihil.
Karna itu bunyai Saudah meminta Ali untuk membujuknya, awalnya Ali menolak, namun bunyai Saudah terus memaksanya, Ali pun pasrah dengan keinginan uminya.
Ali berdiri di depan pintu kamar Anisa, sembari membawa makanan dan minuman untuk gadis itu.
Tok..tok..tok..
Hening.., tak ada Jawaban, Ali menghela nafas perlahan mendorong pintu kamar Anisa pelan.
Pintu terbuka, Ali begitu tertegun saat melihat keadaan Anisa yang begitu memprihatinkan,selama ini Ali tidak pernah tahu akan keadaan gadis itu yang sesungguhnya.
semenjak meninggalnya bunyai Maemunah, Anisa tidak pernah lagi keluar dari kamarnya.
" Singa..."
Sapa Ali ,tak ada jawaban, Ali menghela nafas, berjalan mendekati Anisa yang tengah duduk meringkuk sembari menyembunyikan wajah di balik lutut.Ali berjongkok di samping gadis itu.
" Singa.., makan dulu.." titah Ali lembut.
Anisa mengangkat kepala, memandang Ali sejenak, setelah itu kembali menunduk.
Ali mendesah kecil," singa.., makan dulu.., nanti kalo kamu sakit gimana?, Kamu gak kasihan sama umi?.., beliau bagitu hawatir padamu.."
Anisa masih diam, namun otaknya mulai mencerna ucapan Ali.
" Singa.., aku tahu apa yang kamu rasain.., pasti berat.., tapi kamu jangan sampai menyiksa dirimu sendiri seperti ini.., seandainya umi Maemunah ada disini.., beliau pasti akan sangat sedih melihat putrinya seperti ini.."
Air mata Anisa kembali mengalir,
" Singa plis..., Kamu makan ya..., Demi umi.." pinta Ali penuh harap.
Anisa kembali mengangkat kepala, menatap Ali sungguh sungguh, pemuda itu tersenyum sangat tulus.
" Kamu sayang kan sama umi?.."
Anisa mengangguk, " ya udah kalo kamu sayang mereka..,kamu makan"
Tanpa pikir dua kali,Anisa mengangguk. Ali tersenyum.
Anisa sempat terdiam saat sesuap nasi Ali sodorkan di depan mulutnya. Meski sedikit ragu ,Anisa tetap membuka mulut.
Anisa terenyuh melihat Ali begitu sabar dan telaten menyuapinya, sedikitpun tak pernah Anisa alihkan pandangannya pada pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ali Imran Dan An Nisa ( Ending)
RomanceApa jadinya?.. Bila dua orang yang tidak saling mencintai, dan bahkan saling membenci di satukan dalam sebuah ikatan pernikahan! Akankah keduanya akan bersatu?.. Atau justru akan berpisah?... Temukan jawabannya disini..