Mimpi

744 67 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh....

 

Happy reading*...

Semoga kalian suka dengan cerita ini...
Di tunggu komen dan vote 🌟 nya makasih ya....

Bismillahirrahmanirrahim...
Selamat membaca...

                                    ❤️

Lantunan ayat demi ayat yang Ali bacakan begitu merdu, membuat hati siapapun yang mendengarnya akan terpana.

Anisa tersenyum, dia bersyukur sekali karena Allah telah menjodohkannya dengan pemuda yang baik, dan Sholeh.

Anisa terus memandang lekat wajah Ali, rasanya begitu tentram sekali saat berada di dekat pemuda itu.

" Mas Ali..."

" Hm..."

" Suara mas kok enak banget sih?..., Bikin gemes!..." Ali tersenyum simpul mendengar pujian istrinya.

" Terus kalo gemes mau di Apain?..., Cium?.." goda Ali yang langsung membuat Anisa bersemu.

" Ih!!!..., Apaan sih mas!..., Ya nggaklah!.." kesal Anisa membuang muka, Ali terkekeh melihat wajah imut istrinya ketika sedang kesal.

" Dik!..."

Anisa menoleh.

" Gimana keadaan mujahid kecilnya Abi?.., sehatkan?.." Anisa tersenyum saat Ali menyentuh perutnya.

" Alhamdulillah sehat dong Abi..."

Jawab Anisa sembari memandang wajah Ali, tak di duga pemuda itu tiba tiba mencubit hidungnya cukup keras.

" Ih mas!..., Sakit tahu!..." Ujar Anisa kesal melihat hidungnya yang memerah akibat ulah Ali, fiuh!.. untung masih utuh hidungnya...

Ali kembali tertawa.

" Oh iya dik..., Hari ini masuk bulan ke delapan kan?..." Anisa langsung menjawabnya penuh antusias.

" Duh...mas nggak sabar dech pengin lihat anak kita..., Mas yakin pasti dia ganteng banget kayak mas..."

Anisa terkekeh mendengarnya " dih!.., si Abi pede!..., Ya kalo dia cowok..., Kalo cewek gimana?..., Masa ganteng??..."

Ali mengangguk angguk " iya juga sih..." Anisa tersenyum " oh..iya mas..., Ngomong ngomong mas udah siapin nama belum buat anak kita nanti?.."
Tanya Anisa.

Ali mengangguk.

" Udah dong..."

" Siapa namanya?.."

" Kalo cowok mas mau kasih nama dia Syamil Imran Al Latif..., Kalo cewek namanya Syamila Imran Al Latifah..."

Anisa mengerutkan dahi " loh???..., Kok mirip namanya?..." Tanyanya heran.

" Ya barangkali aja kembar..." Canda Ali, Anisa tersenyum.

" Ya kali!..., Mas ini ada ada saja..., Tapi nggak apa apa...., Cuman aku berdoa semoga kalo cewek mirip sama aku Amin..."

Ali menggeleng.

" Kenapa?.."

" Jangan ah!.., nanti kayak singa!.." Ali tertawa, Anisa mengerucutkan bibir, dengan cepat gadis itu mencubit pinggang Ali dengan keras, Ali meringis kesakitan.

" Aw!.. dik!.., jangan kdrt dong!.."

" Biarin we!.." ledek Anisa menjulurkan lidah.

Ali hanya menghela nafas.

" Udahlah mas..., Mendingan mas lanjut lagi aja baca Al Qur'an nya adik pengin dengerin, sudah mau Ar Rahman kan?.."

Ali mengangguk.

" Tapi adik dengerinnya sambil rebahan di paha mas ya..., Boleh kan?.."

Ali tersenyum lantas mengangguk " iya boleh...., Apa sih yang nggak buat kamu!..." Anisa tersipu mendengarnya.

Tanpa membuang waktu lagi, gadis itu langsung berbaring dengan paha Ali sebagai bantalnya, setelah itu Ali mulai melantunkan lagi ayat demi ayat dari surat Ar Rahman.

Anisa terlihat begitu menikmatinya, sampai sampai tak terasa dia terlelap ke alam tidur, Ali baru menyadarinya saat selesai membaca surat itu.

Ali tersenyum sambil terus memandang lekat wajah tenang istrinya, Ali meletakkan Al Qur'an kecil itu di atas meja , setelah itu perlahan mengangkat tubuh istrinya dengan sangat hati hati, untuk di pindahkan ke atas kasur, dan menyelimutinya dengan selimut.

" Selamat malam sayang...., Mas sayang kamu..." Ucap Ali pelan, lalu perlahan mendaratkan kecupan lembut di kepala Anisa, setelah itu pemuda itu ikut terlelap.

Keduanya larut dalam gelap malam yang tenang, namun semua itu tak bertahan lama, Ali tiba tiba terlonjak karena kaget mendengar Anisa yang tiba-tiba memekik memanggil namanya sambil menangis tanpa sebab.

Ali yakin istrinya itu pasti bermimpi buruk, perlahan Ali mengguncang tubuh istrinya agar bangun, saat gadis itu terbangun Ali langsung bertanya ada apa? Namun bukanya menjawab Anisa justru menangis tersedu-sedu sambil memeluknya.

Ali membalas pelukan itu , berusaha membuat gadisnya itu tenang.

" Kamu mimpi buruk ya sayang???..."

Anisa mengangguk kecil dalam pelukan Ali " aku takut mas..." Rintihnya.

" Cup...cup.., udah ya sayang..., Memangnya kamu mimpi apa?.." tanya Ali penasaran.

" Ta...tadi aku mimpi lihat mas bawa aku ke hutan yang gelap banget, terus mas ninggalin aku gitu aja disana , dan mas malah pergi sama wanita lain..., Aku berusaha ngejar mas..., Tapi masnya nggak perduli..., Mas malah lebih milih ganteng tangan wanita di samping mas..., Kan aku takut ...., Jangan jangan mas punya selingkuhan lagu!.."

Ali tersenyum " ya nggak mungkinlah sayang..., Itu kan cuma mimpi...., Orang mas cintanya cuma sama kamu kok..., Bodoh banget lah kalo mas ninggalin istri secantik kamu!.." Anisa tak bisa lagi menyembunyikan simpul senyumnya.

" Beneran?..., Memangnya mas bisa janjiin itu?..."

" Bisa!.."

" Serius??..."

" Iya sayang..., Kan kamu tahu sendiri kalo cinta mas itu cuma buat Allah , Rasulullah sama kamu sayang..."

Lagi lagi Anisa di buat tersipu oleh kata kata Ali, ya Allah..nggak nyangka ya..., Kutu kupret ku ternyata punya seribu jurus gombalan unlimited..., Habis ini nggak mau beli blush on ah..., Udah ada yang alami...up!

" Makasih ya mas .., tambah cinta dech!..."

Ali tersenyum.

" Eh...tapi beneran janji loh ya!...., Awas kalo bohong ...adik sliding!..."

Ali mengangguk, setelah itu menghela nafas, susah ya...jinakin singa!...

" Iya bawel!...., Mas janji..Nggak  akan pernah ada yang bisa misahin kita kecuali maut..., Percaya dech..."

Anisa mengangguk sambil tersenyum.

" Syukron Habibi..."

" Na'am... Ukhty....."

                                  ❤️

Kok hati mendadak jadi deg degan ya?...
Ea!.....

Ya udah guys jangan lupa vote ya...
Makasih...

Ali Imran Dan An Nisa ( Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang