ikatan yang terlupakan

1.3K 113 4
                                    

Assalamualaikum ..
Apa kabar semua.. Alhamdulillah bisa ketemu lagi..

Jangan lupa minta komentarnya biak cerita ini , seperti biasa sebelum baca jangan lupa kasih suara🌟 dulu , gak bayar kok tinggal pencet.

Makasih...

Bismillahirrahmanirrahim..

Selamat membaca....

❤️❤️❤️

Pagi yang cerah, lebih dari 300 santri baru berkumpul di aula pesantren, menurut informasi, hari ini adalah hari pembagian asatidz pembimbing, dan asatidz untuk menyetorkan hafalan.


Ada sekitar 600 pengajar di pesantren ini, biasanya setiap pengajar akan memegang 10 sampai 15 orang santri .


Pembagian dilakukan, karna memang sangat tidak mungkin bila seluruh santri di bimbing oleh satu orang,mengingat betapa banyaknya santri disini.


Karena itu pak kyai Romdlon mengerahkan santri terbaiknya untuk mengajar, salah satunya adalah Ali.


" Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh"


" Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh.." jawab para santri serentak.


" Sebelumnya saya ucapkan ahlan wasahlan untuk semua santri baru pesantren Al ikhlas ini, perkenalkan nama saya Utsman Habibi , saya selaku perwakilan asatidz yang akan membacakan pembagian asatidz dan asatidzah," Utsman menghela nafas sejenak.


" Seperti yang sudah kalian ketahui dalam pembagian ini , para santri akan dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok pertama golongan tahfidz, kedua kitab ,dan yang ketiga tahfidz dan kitab."


Utsman mulai membacakan satu persatu nama santri dan asatidz yang akan membimbing para santri.


Dari tiga kelompok yang Utsman bacakan Anisa masuk kelompok ketiga, yaitu tahfidz ,dan kitab, khusus untuk golongan ini ,masing masing santri akan mendapat dua asatidz, satu untuk setoran hafalan ,yang yang satunya lagi untuk membimbing dan mengajar hukum hukum dalam kitab, mengapa begitu, alasanya supaya para santri ini bisa fokus dan bebas bertanya pada masing masing asatidz, sekaligus untuk menyingkat waktu agar tidak mengganggu hafalan mereka.


Anisa menghela nafas.duh..kira kira dia dapet siapa ya?, Siapapun itu semoga aja asatidz nya gak galak!


Utsman kembali menyebutkan nama, jantung Anisa langsung berdetak kencang .


" Saya sudah memegang lima belas santri, karna itu saya hanya akan menyebutkan lima santri saja yang bisa menyetorkan hafalannya pada saya"


" Kira kira siapa aja ya?.." bisik seseorang di dekat Anisa.


" Semoga aja ada namaku.." timpal santri lainya.


" Sela Alifah, Muhammad Alfin, Siti Aisyah, afkar Fauzi,dan yang terakhir Anisatuz Zahra."


Mata Anisa kontan membulat seperti katak, detik berikutnya gadis itu mengulum senyum.


" Selanjutnya untuk guru kitab pembimbing, Alifah akan di bimbing oleh ustadzah puput, Alfin oleh ustadz Fadhil , Aisyah oleh ustadzah Syifa, afkar oleh ustadz Zacky , dan Anisa oleh ustadz Ali..."


Senyum Anisa musnah seketika, apa apaan ini?, Kenapa harus pemuda itu?.., tangan Anisa mengepal, ini tidak adil, semua santriwati di bimbing oleh ustadzah , lalu mengapa dirinya malah di pegang oleh Ali?...


" setoran hafalan jam enam pagi, dan untuk kitab jam delapan malam , sekian terimakasih.."

❤️

Ali Imran Dan An Nisa ( Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang