Bullying | O9

2.1K 321 4
                                    

Rekomendasiin cerita bergenre mistery-thriller yang seru dong~

***

Soobin duduk dibangku barunya, tepat disamping Karina.

Yah, karena Karina duduk sendirian.

Sebenarnya ada satu kursi yang kosong didepan, tapi Soobin terlalu mager untuk jadi siswa teladan.

Jadilah dia memilih untuk duduk disamping Karina yang duduknya di pojok belakang.

Sejak Soobin melangkahkan kakinya kedalam kelas, semua murid berbisik-bisik.

Entah itu memuji ketampanannya, memuji keluarganya yang sempurna, atau hanya sekedar menggodanya.

Aih, Soobin kan jadi pengen riya~

Soobin dan Karina sama-sama diam.

Karina fokus pada buku yang dibacanya, dan Soobin fokus pada layar ponselnya- sedang asik bertukar pesan dengan Sunghoon.

Anw, sekarang jam mapel ke dua, hanya satu jam pelajaran sebelum bel istirahat berbunyi.

Namun, guru yang mengajar mapel kedua ini tak kunjung menampakkan batang hidungnya didalam kelas.

Membuat murid-murid yang lain jadi bertindak seenaknya.

Contoh saja Soobin yang bermain ponsel saat jam mata pelajaran berlangsung- walaupun tidak ada guru.

Tapi tetap saja itu melanggar peraturan kelas.

Kelas unggulan ko' kaya gini, image baik di luar kelas doang~

"Hoi!" bisik Soobin.

Karina menoleh ke sampingnya, "hah? Gue?" tanya Karina membalas berbisik.

Soobin mengangguk singkat, ia menunjukkan layar ponselnya pada Karina.

Karina melotot saat tau apa isi dari ponsel Soobin.

Lalu ekspresi Karina berubah menjadi datar setelah beberapa siswi yang hendak menghampiri mejanya - yang pasti untuk menemui Soobin.






































Dia kembali, begitu pikir Karina.




















BRAKK!!

Karina selaku pemilik kamar telonjak kaget saat tiba-tiba dengan kurang ajarnya Sunghoon mendobrak pintu kamarnya.

Ah, kenapa adiknya itu barbar sekali? Padahal dia itu model~

Karina menghela nafas, menatap sang adik penuh tanda tanya.

"Kenapa?" tanya Karina cuek.

Acara menontonnya jadi tertunda karena kedatangan Sunghoon asal kalian tau.

"Lo bilang kenapa?! Mereka memperlakukan lo kaya gitu dan lo masih bilang kenapa?! OTAK LO DIMANA GRIZ!!"

Sunghoon menyeru, tatapan matanya menajam dipenuhi amarah, nafasnya memburu tidak beraturan.

Kesal, marah dan lelah berlari, bercampur menjadi satu di dalam diri Sunghoon saat ini.

Karina menatap Sunghoon datar, "Apa?" ucapnya.

Sunghoon tak habis pikir, bagaimana bisa dia memiliki kakak seperti dia?!

Rasanya ingin ia tukar tambah saja dengan Soobin.

"Sumpah!?" Sunghoon terkekeh tak percaya.

Raut wajah Sunghoon berubah jadi dingin, "gue bakal bilang ke papa. Dan lo.."

Sunghoon menggantung ucapannya, menunjuk sang kakak yang tengah dalam posisi tidur telengkup dengan jari telunjuknya.
























































"Lo bakalan tau apa yang bakalan papa perbuat, keknya seru~ hihi"

Setelahnya Sunghoon melengos pergi meninggalkan Karina yang sedang merutuki dirinya sendiri.

Karina lupa kalau Sunghoon sekolah di sekolah yang sama dengannya.

Dia tidak tau apa yang mereka perbuat padanya karena Sunghoon hampir tidak pernah masuk sekolah.

Bisa dibilang homeschooling tapi bukan homeschooling.

Guru akan datang setiap harinya ke mansion sesuai jadwal kosong yang dimiliki Sunghoon.

Sunghoon itu model sekaligus public figure. Sulit baginya untuk ditemui...

Hhh, sekarang Karina harus apa?

TBC?

Makin lama chapternya makin pendek words nya.

Hhh.

Nthlh, otakku ngebug untuk membuat chapter yang lebih panjang lagi.

Sorry~

[1] Bullying | Karina✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang