Bullying | 27

1.4K 209 12
                                    

"Duduk. Kalau tidak mau ya sudah, berdiri saja sampai selesai" ucap pak Kyung-soo cuek.

Ketujuh siswa yang sedang berdiri kaku di depan itu sontak langsung menutup pintu rapat-rapat dan segera mengambil tempat duduk.

Mata Jihoon melotot dibuatnya, ia mendengus kasar, bisa-bisanya Tuan Muda kaya gue diperintah-perintah sama si tua Bangka, mana nadanya kek ngajak gelud.

"Sebentar, nunggu anak kesayangan bapak dulu" ucap pak Kyung-soo kemudian keadaan hening, tidak ada yang berani berbicara, kecuali Jihoon. Anak itu... Hhhh.

"Anak kesayangan? Bapak punya anak?" Tanya Jihoon cepat, nadanya hampir saja menyamai Rapp nya Changbin StrayKids.

"Setau saya.. bapak kan masih.. lajang?" Sindirnya pelan, namun menusuk hingga ulu hati pak Kyung-soo.

Pria yang hampir berusia paruh baya itu memandang Jihoon datar, "maksud kamu apa ngungkit-ngungkit kelajangan saya, hah?" Tanya nya tidak terima.

Enak saja ngatain dia lajang, walaupun itu benar, tapi tetap saja, seharusnya Jihoon tidak melakukan itu, itu melukai hatinya, sangat terluka intinya.

Jihoon mengangkat kedua tangannya kedepan dada (kaya gini ✋👤🤚), "loh loh, pak, kan saya cuma nanya, kok dibawa serius? Ga asik ah" balasnya kecewa. Tentu saja dibuat-buat, membuat pak Kyung-soo mendengus kesal.

Tuk Tuk

Krekk

Suara pintu terbuka membuat atensi mereka yang sedang menyimak obrolan Jihoon dan Pak Kyung-soo itu teralihkan menatap seorang siswa yang baru saja masuk dengan nafas tersenggal.

"Pak.." lirihnya, ia lalu membungkuk pelan dan kembali menegakkan punggungnya.

"Maaf saya datang terlambat, tadi ada sedikit masalah saat kami sedang mengobati Yeji dan Somi" ucapnya penuh sesal.

"Tidak masalah, nak. Duduklah" balas pak Kyung-soo lembut diiringi dengan senyum tipisnya.

Hal itu membuat Jihoon sedikit tertohok, ia lalu berkata, "Oh! Ini anak kesayangan bapak!?" Tanya Jihoon dengan nada suara yang sedikit meninggi, membuat pak Kyung-soo nyaris saja terdorong kebelakang.

Pak Kyung-soo lagi dan lagi menghembuskan nafasnya dengan kasar, kenapa bocah aneh ini duduk disebelahnya? Begitu kali ya pikirannya.

Bomin, ia tersenyum kikuk, canggung. Ia lalu berjalan perlahan dan menghampiri kursi kosong yang ada. Lalu, dimulailah rapat ala kadarnya ini.

"Jelasin." Ucap pak Kyung-soo pelan dan cepat, terlalu cepat sampai membuat anak muridnya terkejut dan berujung blank.

"Hah?" Ucap mereka serentak, bahkan Bomin dan Jaemin yang biasanya otaknya selalu lancar, kini tidak bisa mencerna ucapan pak Kyung-soo barusan.

Bomin sama Jaemin aja ga bisa apalagi Jihoon..

"Ngomong yang jelas dong ah, pak. Minta saya julidin?" Sinisnya tak terlalu kentara.

"Mau dijulidin balik?" Sinis pak Kyung-soo.

Dilain sisi, anak muridnya yang lain mulai berbisik-bisik satu sama lain.

"Mereka akur ya (. ◜‿◝ )" -Jeno.

"Haha, ya, mereka cocok jadi pasangan son-daddy ( ◜‿◝ )" -Eric.

"Kak Jiun serem ya, nyari masalah kok ya sama guru" -Winter.

"Ada ya modelan manusia kaya Jihoon?" -Giselle, frustasi.

"Huftt, Jihoon bandel banget deh emang, ga bisa dibilangi" -Jaemin.

"Yang sabar ya, kalian :)" -Bomin.

[1] Bullying | Karina✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang