"Jangan bilang siapapun kalau gue keturunan Arsenio"
Karina menerawang langit-langit kamarnya.
Kata terakhir yang ia ucapkan sebelum pergi dari rooftoop tiba-tiba terlintas begitu saja di pikirannya.
Ini kacau, jika Jeno dan Jaemin memberitahu semua orang bahwa ia adalah anak dari Suho Arsenio, rencana Karina bisa gagal.
"Arght!" Karina menggeram frustasi.
Ia mengacak rambutnya sebal, dalam hati ia merutuki Jeno dan Jaemin yang datang diwaktu yang salah namun tepat.
Hhh, Karina jadi bingung.
Disisi lain, mereka menolongnya- lebih tepatnya Jeno yang Karina akui sebagai kekasihnya.
Lalu, Jihoon pergi begitu saja.
Ini tidak benar, semuanya kacau!
Tok! Tok! Tok!
Cklek!
"Piw, kuy lah makan"
Karina bangkit dari tidurnya, ia menatap Soobin dengan tajam.
"Bisa ga sih jangan masuk kamar anak perawan sembarangan?!" semprot Karina.
Soobin memasang wajah polosnya, "Loh? Kan gue udah ketuk pintu" balasnya.
"Soobin, Hiiihhh"
"Udah, marahnya entar aja. Itu tante Arin mau ngasih tau sesuatu abis makan malam" sela Soobin cepat.
Karina diam, "Sesuatu apa?" tanya nya.
"Ya mana gue tau! Makannya cepetan biar bisa tau!" semprot Soobin.
Karina mengerjapkan matanya beberapa kali, "oke" balasnya.
"Selamat makan!"
Setelah itu tak ada siapapun yang berbicara hingga makan malam usai.
"Ehm, jadi tante Rene tadi mau bilang apa?" tanya Soobin memulai percakapan.
Makan malam telah selesai beberapa menit yang lalu, semuanya masih duduk dengan tenang di meja makan.
Tak ada satu pun yang pergi meninggalkan area ini kecuali para maid yang sedang bekerja.
"Mama... mutusin buat.. keluar dari agensi" ucap Irene.
Suho, Soobin, Karina dan Sunghoon terbelalak kaget.
"Prank ya?" tanya Soobin.
Irene menggeleng, ia tersenyum menghela.
"Mama udah mikirin ini beberapa hari, dan mama mutusin buat keluar aja. Mama mau dirumah nemenin kalian" ucap Irene kemudian.
Hening, tak ada yang berbicara.
"Mama akan urus pengunduran diri mama di agensi, dan mama harap... mama bisa menebus ketiadaan mama selama ini di rumah ini" ucap Irene sendu.
Hening lagi, tidak ada yang berani bicara.
Hingga Suho menghela nafas berat.
"Benar itu keputusan terakhir kamu?" tanya Suho.
Irene mengangguk yakin, "Iya"
Suho mengangguk sekilah, "Bagus kalau gitu. Sunghoon ga sekalian mau keluar juga?" tanya nya.
Sunghoon diam, kini semua mata mengarah padanya.
Sunghoon menggeleng pelan, "Kontrak Sunghoon tinggal dua bulan lagi, kalau keluar gitu aja harus bayar denda ke agensi, sayang uangnya" balas Sunghoon lesu.
"Kalau kamu mau papa bisa bayar semua itu. Yang penting kebahagiaan kamu" balas Suho.
Sunghoon tetap menggeleng, "Dua bulan ga lama pa, Sunghoon ga mau nyusahin papa. Lagian, sayang banget uangnya, dendanya mahal, kontraknya cuma tinggal dua bulan. Rugi namanya" balas Sunghoon kekeuh.
Suho mengangguk-anggukkan kepalanya, "Udah cocok kamu jadi pemimpin. Mau dijodohin?" tawar Suho.
Karina dan Sunghoon mendelik.
"Papa jangan aneh-aneh deh, Sunghoon masih kecil" sinisnya.
Suho tergelak, "Iya-iya, galak banget sih" balas Suho dengan cemberut.
"Om.." panggil Soobin.
Suho menoleh kearah Soobin dengan pandangan bertanya.
"Jangan gitu, geli" sambung Soobin.
Suho tersenyum masam.
"Pfftt"
"Siapa yang ketawa?" tanya Suho galak.
"Aku! Kenapa?" tanya Irene lebih galak lagi.
E-eh, om Suho takut... awokwkwk
TBC?
Pendek pendek pendek _(:з」∠)_
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Bullying | Karina✔️
Fanfiction¦ bluesy - finished ¦ Bullying series - ⚠️belum di revisi⚠️ ❝ Tolong dengerin aku, kali ini aja! ❞ -Jeno ❝ Kamu tau aku kak. Aku egois, jadi untuk kali ini.. aku mundur. ❞ -Karina start : 20 April 2021 end : 02 September 2021 remake : 14 April 2022 ...