Bullying | 26

1.4K 224 27
                                    

Karina menatap jengah orang didepannya itu, "lepasin mereka, urusan Lo sama gue, bukan mereka." ucap Karina penuh tekanan.

Yeji menganga terkejut, ia menepuk kedua tangannya, "wah! Haha! Hebat! Udah bisa ngebela orang lain ya, udah bisa ngomong! Gue kira bisu."

"Bisu?" Ulang Karina diiringi seringai tipisnya.

Karina maju selangkah kedepan, "Gue kira lo pinter, tapi setelah dipikir-pikir lagi ternyata enggak, otak lo dangkal banget, mirip otaknya sapi" ucapnya penuh angkuh, lali pertama ia menunjukkan ekspresi ini pada musuhnya.

Yeji menggertakkkan giginya kesal, "MAKSUD LO APA, HAH?! NYARI MATI?!!!" teriak Yeji tidak terima.

Karina melipat kedua tangannya didepan dada, ia menatap meremehkan kedua manusia jahat yang ada didepannya ini. Saking kagetnya Somi atas perubahan sikap Karina, ia sampai tidak sadar telah melepaskan jambakannya pada Winter.

"Nyari mati? Gue?" Tanya Karina dengan senyum yang menyebalkan Dimata Yeji.

Karina menunjuk belakang Yeji dan Somi dengan arahan dari kedua matanya. "Lo kali yang nyari mati"

"Lo berdua lupa apa yang gue bilang kemarin?"

Tubuh Yeji menegang dan kaku saat mendengar sebias suara yang tidak asing lagi baginya, begitupula dengan Somi.

Keduanya membalikkan tubuh mereka dengan perlahan, wajah keduanya memucat saat mendapati Jihoon tengah berdiri diantara keduanya, dengan tatapan iblisnya yang tajam.

Jihoon menatap datar keduanya, lalu ia berbisik pelan, sangat mengerikan, "udah gue bilang 'kan? Yang boleh ganggu Karina itu cuma gue."

"KALIAN GA BERHAK BUAT NYAKITI DIA!!" teriak Jihoon marah.

Kakinya terangkat bersiap untuk menendang keduanya dengan kuat.

DUAAKKK!!

BRUKK!!

"AAKKHHTT!!"

Keduanya berteriak kencang saat kaki Jihoon tepat mengenai perut mereka. Sakit rasanya.

Jihoon mengambil langkah maju, bersiap untuk kembali mencelakai 'si pembuat onar' ini.

Namun langkahnya terhenti saat suara Karina terdengar di telinganya. "Jihoon udah."

Jihoon menghentikan langkahnya, menatap manik Karina sebentar sebelum membuang muka.

"Dasar naif" lirih Jihoon.

Amarahnya belum stabil, entah kenapa semua hal buruk yang terjadi pada Karina membuat Jihoon sangat marah. Terlalu marah sampai tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Ada apa ini?!" Pak Kyung-soo datang membelah ribuan siswa-siswi yang tengah berada di Kantin. Beliau datang bersama dengan beberapa anggota OSIS.

Wajah yang sangat familiar untuk semua orang. Jaemin si Ketua OSIS yang berhati lembut, Jeno si wakil ketua OSIS yang memiliki mata elang, Eric si murid terpercaya yang diberi setengah kendali BK, dan Bomin si petugas kesehatan sekaligus anggota OSIS.

Mereka cukup familiar dikalangan pecinta basket sekolahan ini. Apalagi dikalangan cewe-cewe pecinta cogan. Yah, begitulah.

Jihoon, anak itu tidak panik sama sekali, ia justru terlihat santai dengan tangan yang ia kantongi di saku celana nya.

[1] Bullying | Karina✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang