Bullying | 30

1.4K 208 9
                                    

Part ini full masalah buli nya Karina ya, janji ga dipotong-potong lagi kaya kemarin, hehe.

Selamat menikmati dialog pedes savage dan egoisnya Paji (. ◜‿◝ )

—oOo—

Karina, Jeno dan Eric memasuki ruangan kepala sekolah, disana mereka sudah melihat Winter, Giselle, Jihoon, Yeji dan Somi beserta orang tua mereka. Oh, tentu saja Jihoon diwakilkan, orang tuanya kebetulan sedang sangat sibuk di London dan tidak bisa datang saat ini juga ke Indonesia.

Lalu, setelah ketiganya itu masuk dan dipersilahkan duduk, barulah Suho, Irene dan Sunghoon memasuki ruangan kepala sekolah. Dan tentu saja semua orang yang ada disana terkejut melihat kedatangan pasangan keluarga konglomerat ini.

Mr. Willgas selaku kepala sekolah, beliau menyambut dengan hangat kedatangan Suho, Irene dan Sunghoon, senyumnya terasa hangat dan sopan. Berbanding terbalik dengan Irene dan Sunghoon yang sangat sangsi dan dingin. Sedangkan Suho hanya membalas seperlunya saja, setelahnya ia kembali tidak peduli.

Kalau kalian lupa, Mr Willgas ini kepala sekolah sekaligus ayahnya Renjun.

Setelah semuanya duduk dengan tenang dan kembali mengatur diri setelah terkejut, percakapan pun dimulai dari Mr. Willgas sendiri. Disamping beliau, ada Renjun yang sepertinya kepo dan memaksa untuk ikut melihat keadaan ini secara langsung.

Karina pernah bilang kalo Renjun itu ngeselin, ya mungkin Mr. Willgas udah pasrah sama anaknya itu.

Mr. Willgas tersenyum meneduhkan, persis seperti seorang ayah yang baru saja mendengar kata pertama yang diucapkan oleh anaknya saat balita. "Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih dan maaf yang sebesar-besarnya karena para orang tua sudah menyempatkan diri untuk datang menghadiri pertemuan hari ini yang sangat mendadak dan terburu-buru ini, mengingat—"

Sunghoon mendecak mendengar kalimat panjang yang diucapkan sang kepala sekolah, sangat basi dan membosankan "to the point, saya tidak ingin membuang waktu." Ketusnya.

Mr. Willgas tersenyum tipis, tampak maklum dengan darah Irene yang mengalir didalam tubuh Sunghoon, "jadi seperti ini, saya mendapat pengaduan dari wali kelas 11-2 atas tindakan yang sangat tidak diperkenankan dan tidak bermoral yang terjadi pada jam istirahat tadi, yaitu tindakan buli"

Mr. Willgas menghembuskan nafas panjang sebelum kembali melanjutkan ucapannya, "tindakan buli ini terjadi dan didapatkan oleh anak-anak yang sekarang ada dihadapan saya. Dan saya mengundang para orang tua disini untuk melihat dan mendengarkan apa yang anak-anak anda sekalian ini katakan, dan saya sangat memohon agar kejadian ini tidak akan terulang lagi." ucapnya panjang lebar.

Jihoon berdehem meminta atensi, "ehem! Aduh! Sebelumnya saya minta maaf ya pak, tapi semua ini tidak akan terjadi jikalau tidak ada yang memulainya" ucapnya.

Jihoon, "Dan yang mulai duluan itu Yeji sama Somi, ya—"

"Heh! Enak aja kamu nuduh-nuduh anak saya! Kamu pikir kamu ini siapa, hah?!" Sahut ibunya Yeji galak.

Jihoon tergelak, "waduh Tante, makannya kalau punya anak itu di didik yang bener, diawasi terus kalau bisa! Jangan dimanja mulu, ngelunjak kan. Mana yang dibuli keturunan spesialnya keluarga Arsenio" Jihoon berdecak merendahkan.

Ibunya Yeji itu tampak tidak terima, terlihat dari matanya yang mulai memelototi Jihoon dengan tajam dan menatapnya penuh kemusuhan, "KAMU INI ADA MASALAH APA SAMA ANAK SAYA SAMPAI KAMU FITNAH ANAK SAYA BEGINI, HAH!!?" teriaknya kesal.

Jihoon mengangkat salah satu sudut bibirnya, ia menatap tajam ibunya Yeji yang menatapnya dengan mata merahnya akibat kesal itu.

Jihoon mengangkat salah satu sudut bibirnya, ia menatap tajam ibunya Yeji yang menatapnya dengan mata merahnya akibat kesal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihoon tertawa sarkas, hanya berselang dua detik sebelum ia berucap, "Masalah dia? Banyak" ucapnya dengan nada rendah.

Tatapan Jihoon beralih menatap Yeji yang saat ini sedang menunduk, tidak berani beradu tatap dengannya. Tatapannya terus terpaku pada Yeji yang sedang menunduk ketakutan itu, tanpa memperdulikan orang lain yang menegurnya.

Jihoon kembali bersua dengan nada rendahnya yang sangat  mengintimidasi dan penuh penekanan, "Saya sudah pernah bilang, urusan Karina adalah urusan saya. Sok mau ngebuli Karina.."

"... Nyari mati?" Sambung Jihoon lagi tetap menatap Yeji yang sedang menunduk. Bahkan Yeji merasa tatapan Jihoon saat ini sudah menembus tubuhnya hingga berlubang. Yeji tau itu, dia sangat hafal tatapan Jihoon yang sangat menyeramkan itu, bahkan ia tidak akan sanggup untuk sekedar melupakan tatapan itu.

"Jihoon.." tegur pak Kyung-soo.

Keadaan didalam ruangan kepala sekolah saat ini sangat panas dan tegang. Melihat Jihoon yang terus melawan dan pihak yang dilawan tidak mau mengalah. Kedua pihak sama-sama keras kepala.

Perlu diketahui bahwa Jihoon memiliki sifat keras kepala, egois dan mendominasi. Dia tidak akan pernah mengalah pada siapapun. Dan kali ini juga tidak.

Jihoon membuang muka dengan asal, setelah keadaan kembali tenang, Mr. Willgas kembali membuka suara. "Jadi, bisa kalian jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya beliau.

"Sebentar" Sunghoon berucap untuk diberi perhatian.

"Sebelumnya, saya hanya ingin mengatakan bahwa.. Karina adalah putri dari keluarga Atsenio, putri tunggal dan putri sulung Arsenio. Karina adalah satu-satunya anak perempuan Arsenio dan Karina adalah satu-satunya kakak saya. Namanya bukan Grazielle Karina, tapi Grazielle Karina Arsenio Annetha." Ucapnya penuh penekanan.

Ucapan Sunghoon barusan mampu membuat seisi ruangan terkejut, tentu saja kecuali Jihoon dan Jeno yang memang sudah mengetahuinya terlebih dahulu.

Sunghoon melanjutkan, "Karina adalah anak pertama dari Suho Arsenio dan Irene Arsenio yang tidak pernah dipublish ke media. Karina adalah mutiara yang sangat berharga dan sangat dijaga yang dimiliki oleh keluarga Arsenio, keluarga Kendrick dan juga keluarga Rasenino."

*keluarga Rasenino adalah keluarga besar dari Arsenio dan keluarga Kendrick. Mudahnya, Rasenino adalah nama belakang dari kedua orang tua Suho dan Chanyeol (kakeknya Karina, Sunghoon, Soobin).

Ekspresi Sunghoon semakin datar dan dingin, "yang mencari masalah dengan kakak saya, hadapi saya." nada suaranya sudah hampir menyerupai Jihoon, Sunghoon tidak main-main kali ini.


Segini dulu deh, capek banget wkwk. Ngos-ngosan banget ngetik dialognya Jihoon, butuh emosional yang tinggi. ༎ຶ‿༎ຶ

Anw, makasih yang udah mau mampir lagi dan baca lagi cerita ini^^. Seperti yang kubilang sebelumnya, cerita ini aku remake seutuh-utuhnya mulai dari part 20 dan sepertinya banyak yang males baca ulang lagi wkwk.

Makasih banget deh pokoknya, luvvvvv♡.

ANW JUGA, HAPPY 5TH ANNIVERSARY NCTZENN!!

Fandom NCT resmi diumumin ke media sebagai NCTzen di tanggal ini. 12-06-2017. Dan tahun ini, NCTzen usianya udah masuk ke 5 tahun!

Anw's ini tahun ke 4 aku jadi NCTzen, meskipun dulu ga mencolok banget, dan mencokoknya baru tahun 2019. I'm very happy and very proud of NCT! they are the best and have done their best so far. Intinya semoga langgeng deh NCT - NCTzen. Inget kata Nana ya, Nana pengen kita selalu ada buat dia, dan dia akan selalu ada buat kita kalau kita selalu buat mereka🥺💚.

[1] Bullying | Karina✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang