Bullying | 25

1.6K 227 32
                                    

Anw's, gimana kalau tokoh Jihoon diganti aja? Sedih banget di chapter sebelumnya banyak yang ngasih komentar kasar di dialognya Jihoon yang maki-maki Jeno itu :(

Ada beberapa komen yang aku hapus juga karna emang komentarnya bener-bener nyakitin dan ga enak banget buat dibaca.

Sebenernya aku ngasih peran Jihoon antagonis tuh karna pribadi dia yang suka nistain membernya aja gitu, cocok kalau dia dijadiin antagonis, bukan bermaksud lain, apalagi jelek-jelekin Paji. Tapi entah kenapa sekarang aku kaya berubah pikiran gitu, sedih liat komentar buruknya, apalagi Paji bias aku. Gimana ya, ganti aja gimana? :(











Pelajaran telah usai untuk sementara, jam yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa akhirnya tiba. Jam istirahat kali ini, tidak seperti hari biasanya untuk Karina. Selama ini Karina menghabiskan jam kosong itu untuk membaca buku di perpustakaan atau sekedar healing di rooftoops sekolah yang memang menenangkan hati dan pikiran.

Kali ini, Karina diajak oleh Giselle, teman barunya untuk menghabiskan waktunya kali ini untuk makan di kantin sekolah. Karina ragu, tentu saja. Selain karena ia enggan untuk berurusan dengan Yeji dan Somi, ia juga tidak ingin bertemu dengan Jihoon mengingat situasi terakhir yang ia lihat waktu itu adalah Jihoon lepas kendali di perpus dan ia menyerang Yeji.

Tapi tentu saja saat Giselle mengajaknya pergi, Karina sempat menolaknya. Tapi Giselle yang peka itu langsung mengatakan kepada Karina bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Tadinya, mereka berdua mempunyai rencana akan duduk di bangku paling ujung, namun ternyata kantin sudah hampir penuh. Hanya ada beberapa kursi yang disebelahnya sudah ditempati siswa lain. Tidak ada pilihan lagi.

"Rin, kamu yang pesen makanan ya, biar aku yang nyari meja, biar cepet" ucap Giselle menarik atensi.

Karina menoleh lalu mengangguk, "mau makan apa?" tanya nya.

"ngh.. bakso (?) kalau ga ada batagor juga boleh, minumnya samain aja kaya kamu" ucap Giselle yang mendapat anggukan dari Karina.

Dengan segera keduanya berpencar, Giselle mencari meja dan Karina mengantri makanan.

"Eh.. aku belum ngasih uang ke Karina!" pekik Giselle pelan, lalu beberapa detik kemudian ia mengangkat bahunya acuh.

"Ah mungkin nanti ngutang dulu ke mboknya, nanti aku bayar deh" gumamnya lagi.

"Ah mungkin nanti ngutang dulu ke mboknya, nanti aku bayar deh" gumamnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi letak meja di kantinnya)

Setelah beberapa saat mengantri, Karina kembali mencari keberadaan Giselle ditengah hiruk pikuk keadaan kantin.

Setelah menggulirkan matanya kesana-kemari, Karina melihat Giselle melambaikan tangannya tinggi-tinggi kearahnya.

Karina tersenyum tipis, segera ia melangkahkan kakinya menuju ke tempat Giselle berada.

[1] Bullying | Karina✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang