17 | Serangan

431 26 2
                                    

"Kalo lo emang udah gak mau berurusan sama Arga minimal lo selesaiin dengan baik masalah lo sama Arga dan keluarga nya Le. Selesaiin sampe gue bener-bener gak ke usik. Tiap lo ada masalah yang bahkan orang nya pun gue gak kenal, ujung-ujung nya gue yang dikejar-kejar mereka. Bahkan masalah lo sama Arga pun temen-temen gue kena, Le," ucap Aretha mencoba memberi penjelasan pada sang kakak.

"Hah gue gak ngerti ya. Gue gak peduli. Urus aja sendiri. Masalah gue banyak. Jangan nambah-nambahin," ujar Alea dan bangun dari duduk nya.

"Masalah lo banyak karna lo nggak pernah mau selesaiin masalah lo dengan bener Le!" ucap Aretha yang sudah mulai kesel.

Sementara Alea, ia malah keluar dari Caffe tanpa pamit dan berlalu begitu saja meninggalkan Aretha.

Navya dan teman-teman nya yang melihat itu langsung menuju meja Aretha.

"Ret, lo gapapa?" tanya Navya penuh khawatir.

"Gapapa," jawab Aretha.

"Gue gak abis pikir Alea otak nya mikir gimana," gerutu Bryan.

"Alea tuh kebiasaan lari dari masalah. Jadi ya selalu begini," ujar Aretha yang telah lelah menghadapi sang kakak.

"Gapapa. Nanti kita coba lagi," Navya mencoba menyemangati.

"Gimana kalo kita refreshing. Jalan aja yuk. Masih sore," usul Hayden.

"Timezone kayak nya seru," Bryan menyetujui.

"Mall deket juga. Ayo lah gas," timpa Kenzo.

"Gimana Nav, Vi?" tanya Hayden.

"Ayo aja," jawab Navya. Sedangkan Violet hanya menganggukan kepala.

Mereka pun memutuskan untuk menyegarkan pikiran dengan pergi ke mall. Mereka menggunakan 3 mobil dan berjalan beriring-iringan.

"Yah kita kebagian lampu merah," keluh Navya saat tahu dirinya dan Hayden terjebak lampu merah sedangkan mobil Kenzo dan Bryan sudah lebih dulu jalan.

"Gapapa. Nanti ketemu disana," ujar Hayden.

Saat hendak berbelok ke arah jalan yang lumayan sepi. Tiba-tiba mobil Hayden diberhentikan secara paksa oleh mobil yang tiba-tiba datang didepan nya.

Navya dan Hayden sontak kaget.

"Den..." panggil Navya dengan nada takut.

"Tenang-tenang,"
"Lo coba telfon Kenzo atau Aretha," pinta Hayden.

"Oke," jawab Navya.

"TURUN LO!" ujar seseorang sambil mengetuk kaca pintu Hayden.

"Hayden gue takut."

"Lo tenang. Lo tunggu disini, gue keluar dulu. Setelah gue keluar lo langsung kunci pintu ya,"

"T-tapi lo gapapa?"

"Doain gue gapapa."

Hayden pun turun dari mobil untuk menemui siapa yang memberhentikan mobilnya.

"Mau apa lo?" tanya Hayden.

"Mana Navya? Mana Navya nya gue?" sentak seseorang didepan Hayden sembari membuka helm yang ia kenakan. Terlihat wajah sangar nya, dan menampakan wajah Morgan.

Lagi-lagi Hayden harus berurusan dengan Morgan.

"Navya bukan lagi milik lo!" seru Hayden tak kalah keras.

"Akan kembali lagi jadi milik gue! Lo siapa hah? Berani-berani nya! Mana Navya?" seru Morgan sambil menarik kerah baju milik Hayden dengan kasar.

"Lo udah nyakitin Navya berkali-kali dan beraninya bilang Navya bakal jadi milik lo? Stres lo," ujar Hayden dan menyingkirkan tangan Morgan dari kerah bajunya.

NAVYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang