14 | Panik

496 45 0
                                    

Gue buru-buru lari ke dalem. Gue masuk ke kamar dan ngunci pintu kamar gue.

"Astaga.. Siapa yang neror gue? Gue salah apa Tuhan.."

Gue nyari handphone gua di nakas deket tempat tidur.

"Kok ga ngangkat sih,"

Aretha ga angkat telfon gue. Gue ga bisa putus asa.

'Halo?'

'Nav, g-gue'

'Vi? Kenapa?'

'Navya..'

'Lo kenapa anjir jangan
bikin gue panik'

'Nav. A-ada yang'

'Vi, lo tenang. Lo tenangin
diri lo. Baru lo ngomong'

'Oke'

'Udah?'

'Nav, jadi tadi banget.
Gue dapet surat. Surat nya creepy'

'Hah? Lo jangan becanda'

'Gue ga becanda. Navyaa...'

'Surat nya isi nya apa?'

'G-gue gamau baca nya lagi Nav'

'Yaudah. Lo tenang,
besok disekolah kasih ke gue.
Biar gue sama Aretha baca'

'Nav takut..'

'Jangan takut ah. Tenang'

'Kalo yang ngirim surat
neror rumah gue gimana Navya..'

'Vi. Rumah lo itu udah
pasti aman. Satpam lo aja
badan nya gede banget gitu'

'Tapi Nav....'

'Udah ah, gue dipanggil
bunda. Lo tenang ya Violet'


"Perpus yuk?" Ajak Aretha saat Navya, Aretha, dan Violet baru saja hendak keluar kelas karena waktu istirahat telah tiba.

"Ah ga bisa banyak omong diperpus," tolek Violet.

"Tapi adem Vi," ujar Aretha.

"Gak deh," Violet tetap bersikeras.

"Udah taman belakang aja. Adem, bisa bacot juga lo pada," Navya menengahi.

Mereka akhirnya berjalan menuju taman belakang dan menghabiskan waktu istirahat disana.

"Nahkan adem..." Ucap Aretha menikmati sejuk nya taman belakang karena banyak nya pohon-pohon rindang disana.

"Iya.. Tidur nih gue," jawab Violet.

"Eh Vi, mana surat?" Tanya Navya yang tiba-tiba ingat surat yang membuat Violet takut semalam.

"Hah? Surat apa?" Tanya Aretha kebingungan.

"Oh ya. Nih," jawab Violet sambil mengambil secarik kertas dari saku nya.

"Ini si Violet kemaren dapet surat dari stranger Ret," jelas Navya.

NAVYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang