21 | Dinner

427 26 0
                                    

“Liat deh? Lo gak mau langsung abisin aja?” ucap gadis berambut pendek sebahu seraya menunjukkan suatu foto di handphone miliknya pada seseorang disebelahnya.

“Gue sebenernya kesel banget. Bisa-bisa nya dia ditemenin belajar. Awas aja, sampe ketauan masih macem-macem. Gue hajar tuh orang!”

✨✨

“Nav ayo makan!” ucap Agnes setengah berteriak pada Navya yang tengah asyik menonton televisi.

“Masak apa bun?” tanya Navya sambil berjalan menuju ruang makan.

“Sup ayam kesukaan mu, tempe goreng, sama bunda buat salad sayur. Yuk makan,” jawab sang bunda lalu menyodorkan piring kosong untuk Navya.

Navya mengangguk sebagai balasan dan duduk dikursi makan lalu menyendoki nasi dan lauk pauk yang ingin ia santap.

“Niana sama Ka Noah kemana bun?” tanya Navya.

“Niana masih sekolah. Noah kayak nya lagi jalan sama Davina,” jawab Agnes.

“Oh iya ya. Ini kan baru jam 1 ya.”

Navya hari ini memang pulang sekolah lebih cepat dari biasanya dikarenakan para guru disekolah nya akan mengadakan rapat tahunan. Dan seluruh siswa kelas 10 sampai kelas 12 dipulangkan lebih cepat.

“Bun, Davina tuh pacar nya Ka Noah ya? Baru ya?” tanya Navya dengan penuh rasa penasaran.

“Iya. Katanya sih udah satu bulan. Bunda juga belum diajak kenalan sama dia,” jawab sang bunda dan Navya hanya mengangguk mengerti.

“Eh iya. Tapi kita diajak dinner sama Noah lusa. Katanya sih dia mau ajak Davina,” ucap Agnes lagi.

“Dinner dimana?” tanya Navya.

“Gak tau, belum kasih tau lagi,” jawab Agnes.

Kedua nya pun melanjutkan menyantap makan siang bersama dengan nikmat.

✨✨

Malam berganti pagi. Kini, Navya tengah bersiap-siap pergi kesekolah.

“Haduh hair dryer kemana sih!” seru Navya sambil mencari kesana kemari hair dryer nya.

“Bener-bener ya sampe ada yang ngambil gaakan gue maafin,” umpat Navya.

“Lo cari apa ka?” tanya Niana yang kini telah berdiri diambang pintu kamar Navya.

“Hair dryer gue. Lo liat gak?”

“Oh hair dryer. Ada dikamar gue,” jawab Niana dengan enteng dan dihadiahi tatapan tajam oleh Navya.

Sadar diberikan tatapan tajam oleh sang kakak, gadis yang kini duduk dibangku SMP itu tersenyum kikuk.

“Ya kan kemaren gue pinjem. Lo juga nge iyain.”

“Ambil.”

“Iya gue ambil.”

Tak lama, Niana kembali dengan tangan yang membawa hair dryer.

“Lain kali kalo udah selesai pinjem tuh balikin,” peringat Navya.

“Iya ah bawel lo,” sahut Niana dan berlalu pergi meninggalkan kamar Navya.

NAVYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang