35 | Pasangan Olimpiade

158 8 2
                                    

Navya sontak menoleh ke arah seseorang itu. Ia kaget bukan main melihat siapa seseorang yang dimaksud oleh Bu Tika. Dilihat dari garis wajahnya, seseorang itu juga kaget melihat Navya.

Kenapa dari sekian banyak murid di BS harus dia yang jadi pasangan olim gue? Tuhan….

Bu Tika mempersilahkan seseorang itu untuk duduk tepat di samping Navya. Navya dan orang disampingnya saling bertatap sama-sama kebingungan.

“Jadi bagaimana, Navya? Apa kamu bersedia?” tanya Bu Tika lagi, kali ini nampak lebih serius dari sebelumnya.

Navya terdiam sesaat memikirkan apakah dirinya mampu mengikuti olimpiade geografi ini. Baginya ini merupakan sebuah kepercayaan yang besar kalau-kalau ia menerima tawaran ini. Namun, tak ada hal spesifik tentang mengapa dirinya harus menolak. Apa salah nya untuk mencoba sesuatu yang baru?

Setelah memikirkan segala pertimbangan yang ada, akhirnya Navya berujar penuh yakin, ”Saya bersedia, Bu.”

Wajah sumringah terpancar jelas di muka milik perempuan berusia empat puluh dua tahun itu. Ia mengeluarkan beberapa berkas dari map yang berisi persyaratan mengikuti olimpiade dan modul-modul tebal materi yang akan diujikan.

“Ini berkas persyaratan olimpiade dan modul yang kalian dapat pelajari bersama. Pelaksanaan olimpiade ini tanggal 18 September yang akan datang tepat nya di Yogyakarta. Itu artinya kalian masih punya waktu kurang lebih 5 minggu untuk dapat mempersiapkan diri. Kunci nya adalah kekompakkan. Ibu yakin kalian dapat melakukan yang terbaik untuk olimpiade geografi ini. Jika ada yang ingin kalian tanyakan, kalian bisa langsung hubungi Ibu,” jelas Bu Tika secara rinci.

“Baik bu,” ucap Navya sambil menganggukkan kepalanya.

“Yasudah. Sekarang kalian boleh kembali ke kelas masing-masing. Jangan lupa buat jadwal untuk belajar nya tapi jangan kalian jadikan beban ya.” Bu Tika tersenyum simpul.

Kedua anak didik nya pun mengangguk dan membalas senyum ramah nya.

“Kalo gitu kami pamit ya, Bu.” Hayden menyalami tangan bu Tika diikuti dengan Navya di belakangnya.

Usai berpamitan kedua nya berjalan menuju arah pintu dan keluar dari area ruang guru, lanjut berjalan menelusuri koridor-koridor.

“Gue agak kaget loh ternyata pasangan olim yang bu Tika maksud tuh, lo,” ucap Navya sambil terkekeh.

“Gue tadinya mau nolak. Eh pas gue masuk ruang guru tau nya lo yang jadi pasangan olim gue. Jadi, ga bisa nolak deh gue.”

Navya memandang aneh ke arah Hayden. Pipinya mulai mengeluarkan semburat merah.

“Apaan sih, Den.”

Hayden terkekeh. “Kita mulai bedah modul nya hari ini mau gak?”

“Eum…” Navya berpikir sejenak sambil masih terus berjalan disamping Hayden.

“Boleh deh. Mau dimana?”

“Perpus sekolah aja mau gak? Biar kita bisa nyari referensi dari buku geo punya sekolah juga. Tapi kalo lo mau di luar juga gapapa sih.”

“Perpus sekolah aja, Den. Biar ga repot mesti keluar dulu.”

“Oke. Pulang sekolah ya.”

Navya mengangguk dan menghentikan langkah nya. Terlalu asik mengobrol sampai-sampai tak sadar kalau kini kedua nya telah sampai diambang pintu kelas XI IPS 2.

Melihat Navya berhenti melangkah, membuat Hayden berhenti seketika dan baru tersadar pula kalau mereka telah sampai di kelas Navya.

“Yaudah gue duluan ya.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAVYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang