●Arfa or Afkar?📍
•Afkar POV
Dunia begitu sempit, bagaimana bisa gue dijodohin sama cewe yang waktu itu juga tolongin dari kejadian perampokan. Satu hal yang mungkin bikin diri gue sendiri bertanya, kenapa gue menerima perjodohan itu dan artinya gue pun menyetujui pernikahan yang akan diadakan satu minggu lagi. Sangat amat dadakan
Masalah urusan resepsi itu urusan orang tua kita masing masing, acara kita cuma fetting baju dan pilih beberapa rekomendasi cincin dan itu kita adakan hari ini
Gue sama Disty lagi di mobil, dia ngga pernah membuka obrolan apapun mungkin karena dia canggung. Tadi pagi Bunda bilang hari ini fetting baju di butiknya tante gue, akhirnya gue pun nurut
Sesampainya disana gue pun langsung milih beberapa jas yang udah disiapin sedangkan Disty dia memakai gaun yang akan di kenakan pada ijab qobul.
Temen temen gue belum ada yang tau kalau minggu ini gue nikah, mereka taunya gue dijodohin. Masalah temen temen Disty gue ngga tau
Selesai kita menjajal beberapa pakaian kita langsung keluar dari butik, cincin itu pun sudah kita temukan karena sebelum ke butik kita mampir di toko cincin dulu
Setelah kami duduk di mobil aku pun menyalakan mobil dan melenggang dari area butik itu
"Makan dulu?" tawar gue
Dia menoleh ke arahku. "Terserah aja" jawabnya
Kita pun turun di salah satu cafe milenial yang minimalis, dia ikut turun berjalan beriringan bareng gue. Mungkin beberapa orang yang ngeliat gue masuk sama Disty mengira kalau kita pasangan kekasih atau kaka adik
Setelah memesan makanan kita memakan dengan suasana hening. Entah ajakan dari mana gue selalu menatap gerak gerik Disty dari mulai menyendokkannasi gorengnya dan mengulurkannya ke dalam mulut. Sangat anggun memang dibanding temannya yang gue temuin di cafe gantara waktu itu
Selesai makan kita ngga langsung pulang, ngga tau kenapa nyaman di cafe ini.
"Arfa, aku mau nanya deh" ujarnya tiba tiba membuat gue mendongak menatap dirinya
"Hem"
"Kamu kuliah dimana?"
"Univ Pancabakti"
"Kamu alumni SMA Gantara juga?"
"yaa"
"Kok aku ngga pernah liat kamu ya, kalau kamu lulus SMA baru 2 tahun artinya waktu itu kita masih sempat sekolah ditempat yang sama ya?" cerocosnya
Dia kepo apa pengen tau?
"Ngga tau"
Dia melongo, mungkin karena jawaban gue yang terlalu singkat padat kali
"Ohh kamu Arfa yang suka cari masalah bukan si? yang selalu dihukum pas upacara karena ngga pake topi sama bajunya ngga rapi?" tanyanya lagi
Itu kenal. Kok dia nanya?
Gue menanggapinya dengan anggukan
"Ish ditanya kok jawabnya kaya ngga tau kata kata" bibirnya
Gue ngga terlalu menanggapi komentar dia, ya memang beginilah sifat gue mau gimana lagi?
Gue berdiri seraya ngomong
"Pulang"
Dia pun mengangguk tanpa komentar apapun, disepanjang jalan hanya ada keheningan dia yang fokus ke jalan gue yang fokus menyetir.
Tiba di depan rumah Disty gue berhenti, di langsung membuka pintu mobil dan mengucapkan makasih sama gue. Gue pun mengangguk
Disty POV
Setelah aku berkeliling mencari baju, cincin serta mendatangi KUA untuk melaksanakan sidang dikarenakan umur aku yang masih 18 tahun dan terakhir makan, akhirnya aku sampai dirumah. Kalian tau? Ketika aku bertanya beberapa hal yang hanya dia jawab dengan sua kalimat aja!
Aku turun didepan rumah saat mobil Arfa berhenti, akupun langsung melepas seatbealt dan membuka pintunya. Kaca mobil terbuka aku mengucapkan terimakasih karena dia bertanggung jawab mengantarkanku pulang
Sebelum aku melangkahkan diri membuka gerbang rumah aku seketika berhenti ketika mendengar dia kembali melontarkan kalimat yang cukup panjang dibanding saat kami makan di cafe
"Jangan panggil gue Arfa, panggil aja kaya Bunda gue. Afkar biar enak"
Deg
Akupun berbalik menghadap dimana mobilnya yang masih berhenti dan kacanya masih terbuka.
"Ah i-iyya"
Setelah aku mengucapkan itu mobil berwarna hitam itu melesat pergi meninggalkan pekarangan rumahku dan juga aku yang tengah tercengo mendengar perintah yang baru saja diucapkan Ar- Eh Afkar maksudku
Tbc❤
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN mohon maaf lahir batin🙏
Mungkin author punya salah, dimaafin yaa🙏
Alhamdulillah ya, puasanya selesai satu bulan. Semoga kita semua diberikan kesehatan selalu. Semoga masih dipertemukan dengan bulan ramadhan tahun tahun kedepannya☺️
Dan semoga Virus Corona cepet menghilang dan aktifitas sekolah dan sebagainya kembali dibuka.
Yang ngga mudik jangan sedih. Lebih baik mencegah daripada merawat⚘
sekali lagi aku auhtor Arfast dan sahabat sahabatnya mengucapkan
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN mohon maaf lahir batin🙏🏻
Maaf juga update kali ini ngga banyak. See you
Bocoran next part>>>> Adegan nikahan
Arfast❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Arfa&Adisty [END]
Teen FictionStory 1 Pernikahan bagi sebagian orang memang membahagiakan tapi jika itu disetujui kedua belah pihak terutama sang mempelai. Lalu bagaimana jika pernikahan terjadi lantaran perjodohan atau--kecelakaan? Itu yang aku rasakan ketika harus menikah atas...