●Hari penting pt2📍
Bacanya sambil dengerin lagu🎶Rapsodi JKT48🎶
Happy reading❤
🌺🌺🌺
Sudah hampir satu jam aku berdiri di pelaminan dengan Afkar rasanya lama sekali tamu tamu yang tak kunjung habis, bukan karena banyak cuma keluarga dari Aku dan Afkar masih berkelimlpungan di area taman bahkan sesekali ada yang naik ke atas hanya untuk mengabadikan foto bersama kami.
Aku lihat Nana sudah kembali setelah dirinya tadi berlari entah kemana namun yang membuatku penasaran akan peristiwa apa yang terjadi Nana kembali dengan Gilang disampingnya berjalan dengan gaya cool nya! Ahh jiwa kepo ku meronta ronta ingin sekali melompat dari sini menghampiri Nana dan mengintrogasinya tapi mana bisa dengan keadaanku yang memakai gaun seperti ini
Kaki ku sedikit pegal akibat benda laknat dikakiku ini, apalagi coba kalau bukan high hels. Apa aku copot aja ya? ganti pakai sandal jepit lebih nyaman kayaknya toh juga ngga keliatan karena tertutup gaun yang menjulang
Tapi bagaimana aku memanggil teman temannku untuk mengambilkan sandal jepitku? Sedangkan mereka jauh di sebrang panggung, ck menyebalkan sangat mereka
Mungkin karena aku yang sesekali meringis Afkar menoleh otomatis aku menoleh, dia menatap dingin ke arahku jadi canggung aku ini
"Kenapa,?" tanya nya dingin, wajahnya kaya triplek lagi ya allah bisa bisanya lagi acara begini pun ngga ada ekspresi sedikitpun
"Kaki aku pegel," ringisku
"Copot aja," perintahnya
Loh loh
Dia ngomong begitu?
"Masa nyeker ngga estetik dong!" keluhku
Dia menoleh lagi menatapku datar, astagfirullah aku jadi trauma menjawab pertanyaan dia kalau selalu dipandang datar dingin kaya manusia es
Aku meringis kembali merasakan kaki bagian tungkak ku perih, aku pastikan pasti sudah memerah akibat terlalu lama menggunakan sepatu.
"Ngga usah dipaksa, kalo keliatan bagus tapi menyiksa!" ujarnya lagi
Iya juga si, daripada aku tersiksa hanya karena high hels ya mending aku nyeker lagian ini tinggal keluarga besar dari kita masing masing jadi ngga perlu formal formal banget
Lantas aku duduk di tempat yang sudah disediakan, menyingkap sedikit gaun diatas tungkak lalu aku menyopot sepatunya. Afkar pun ikut duduk daripada berdiri sendiri malah jatuhnya kaya bodyguard lagi nungguin anak majikannya yang tengah duduk
Setelah selesai aku menyopot aku simpan sepatu itu dibalik kursi pelaminan sedangkan Afkar membenarkan dasinya yang sedikit bergeser. Aku merasakan hal aneh ketika berdekatan dengan Afkar apa Afkar juga merasakannya? Karena yang ku lihat dia santai santai saja duduk berdekatan dengan aku padahal ini sangat dekat mungkin ini pertama kali kami duduk sedekat ini
Lantas aku dan Afkar kembali berdiri saat beberapa keluarga dari Afkar menaiki panggung pelaminan, ku sapa mereka dengan senyuman dan dibalas senyuman ramah olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arfa&Adisty [END]
Teen FictionStory 1 Pernikahan bagi sebagian orang memang membahagiakan tapi jika itu disetujui kedua belah pihak terutama sang mempelai. Lalu bagaimana jika pernikahan terjadi lantaran perjodohan atau--kecelakaan? Itu yang aku rasakan ketika harus menikah atas...