●Pertemuan📍
🌺🌺🌺
Malam hari tiba, aku tengah bersiap siap untuk acara makan malam itu. Katanya si makannya di restoran sebrang hotel Aruka Indah, ngga tau juga mah yang penting aku ikut.
Sebenarnya aku sedikit khawatir tentang pertemuan ini dibanding pertemuan dengan keluarga atau rekan kerja papah yaa alasannya karena pertemuan ini menyangkut perjodohan dan juga pastinya akan ada pembahasan pernikahan. Aku juga sebenarnya takut kalau orang yang mau dijodohin sama aku ternyata umurnya terpaut jauh, atau bahkan sudah mempunyai istri dan menjadikannya istri kedua karena menginginkan seorang anak
Itu sangat menakutkan bagiku.
Aku hanya memakai dress simple serta perhiasan kalung sederhana, ditambah highells yang tingginya ngga seberapa karena sebenarnya aku tidak suka memakai high hels cuman karena memakai gaun masa iya aku memakai sneakers kan mlenceng
Aku keluar kamar dan ternyata mama papa juga udah nunggu diruang tamu. Mama sama papa cuma pakai pakaian biasa yang tidak terlalu formal beda ketika kami pertemuan dengan rekan kerja papa. Jika ditanya kenapa aku selalu ikut pertemuan kerja karena papah selalu mengajakku dan mama alasannya biar aku lebih mengerti arti meeting dan sebagainya
Aku juga sering ikut mama ketika mama ada urusan semacam pertemuan dengan client yang memesan gaun dari mama.
Setelah aku menempuh jalan selama 30 menit akhirnya aku sampai di Far'sfood. Aneh kenapa ngga mengadakan pertemuan di restoran yang lebih dekat? padahal sepanjang perjalanan banyak tuh restoran mewah tapi kenapa memilih yang lebih jauh? Sengaja buang bensin? atau memang niat mengajakku jalan jalan?
Aku turun dari mobil disusul mama sama papa, tak menunggu lama aku pun duduk di kursi yag memang kapasitasnya lumayan banyak. Agaknya memang mau mengadakan pertemuan keluarga tapi apa iya keluarga besar dibawa semua?
Kami memesan minuman dan makanan, aku pun iya. Sambil aku mengaduk minumanku aku sesekali mengerutkan keningku dan juga tanganku yang panas dingin mengeluarkan keringat membuatku risih. Bukan masalah besar bagiku kalau tanganku mengeluarkan keringat jika dalam keadaan gugup, tergesa gesa, atau takut.
Daripada aku terus terusan merasa risih aku memutuskan beranjak ke toilet berniat mencuci tangan mungkin dengan itu keringatnya sedikit berkurang. Hawa badanku juga panas padahal AC di restoran ini dimana mana ditambah ini malam hari harusnya hawa yang kudapatkan sejuk bukan panas
Baru saja mengadakan pertemuan aku sudah panas dingin bak di mabuk asmara apalagi ketika nanti jika aku benar benar dihadapkan dengan pernikahan, husfftt apa aku bisa menjalani ini? Apa aku kabur aja? Tapi aku rasa itu bukan keputusan yang baik, karena ini menyangkut nama baik keluarga.
Setelah aku selesai mencuci tangan aku kembali ke meja yang aku lihat dari kejauhan sudah ada empat orang baru. Dari balik punggungnya dua orang laki laki dan didepan mama dua orang perempuan yang usianya beda jauh terlihat dari wajahnya
Aku berusaha menetralkan detak jantungku, kakiku sudah lemas rasanya.
Berjalan menunduk itu yang aku lakukan ketika menuju meja itu.
"Nahh ini dia anak aku Rah-" Mamahku langsung meperkenalkanku dihadapan tante yang entah siapa namanya yang pasti panggilannya Rah-
"Cantik banget, nama tante Sarah sayang" sapunya nada lembut.
Apa ini calon mertuaku? Tutur katanya lembut persis seperti Nana
Aku mencoba mendongak menatap tante Sarah yang tersenyum hangat padaku, sedangkan perempuan yang di samping tante Sarah pun tersenyum ke arahku
KAMU SEDANG MEMBACA
Arfa&Adisty [END]
Teen FictionStory 1 Pernikahan bagi sebagian orang memang membahagiakan tapi jika itu disetujui kedua belah pihak terutama sang mempelai. Lalu bagaimana jika pernikahan terjadi lantaran perjodohan atau--kecelakaan? Itu yang aku rasakan ketika harus menikah atas...