Special part: Nalang

1.7K 97 1
                                    

Yang nungguin aku update siapa? Seminggu ini aku ngilang dulu HAHA abis PTS. Yang udah mulai tapka semangat yaa aku juga udah mulai tapka walaupun terbatas tapi gak papa, kalo aku sendiri mending tapka walaupun terbatas daripada daring terus. Kalo kalian gimana?

Part kali ini gak ada percakapan Arfast, ini cuma cerita random antara Nalang pas SMA

Entahlah aku juga gak tau mau gimana cuma biar ceritanya ngga nge bosenin jadi aku kasih beberapa cerita lain.

Tapi tenang aja bagi kalian yang sukanya Arfast, sepii bakalan tetep me nomor satukan Arfast kok❤

Ini mah buat manis manis aja wkw tapi kalo mau lebih manis bisa mandangin foto aku aja haha. Thankyou yang udah mau baca!

"Jangan lupa jaga prokes😷



Gadis belia itu berjalan menelusuri koridor sekolah yang sepi dikarenakan beberapa siswa sudah pulang kerumah nya masing masing kecuali dia dan beberapa anak yang mengikuti eskul PMR namun entah kenapa hari ini hanya ada anak osis tak terkecuali. Sesampainya di UKS yang masih sepi tidak ada teman lainnya hanya terdapat petugas UKS yang tengah piket. Nana duduk di brankar dekat pintu sembari memainkan ponselnya

Sepuluh menit ia menunggu tapi tak ada tanda tanda yang lain akan datang, apa libur? atau aku yang terlalu cepat? pikirnya

Ditengah bosan yang melanda Nana mendengar beberapa suara bising namun ia sama sekali tak begitu menghiraukan. Lama lana anak piket pun berhamburan pulang, Nana semakin yakin kalau hari ini dirinya libur eskul

Kenapa tidak ada yang memberi nya tahu? Saat hendak keluar UKS mendadak ia berhenti ketika pintu berwarna putih itu terbuka memperlihatkan remaja dengan wajah babak belur dipapah seorang pria paruh baya yang tak lain bapak tukang kebun disekolahnya

"Adek anak pmr kan? Tolong obatin mas gilang ya, saya permisi" ucapnya lantas meninggalkan dua remaja itu yang tercengo cengo

Nana bingung dia sama sekali tidak kenal siapa yang ada didepannya saat ini. Tapi dari wajahnya dia sangat tampan walaupun dengan kondisi yang mengenaskan seperti ini, namun apakah Nana dapat mengatakan jika pemuda itu salah satu anak badboy? Jika iya maka dirinya dengan lantang berteriak 'dia badboy. Sudah terlihat dari cara berpakaian nya, tatanan rambutnya serta dasi yang sudah hilang entah kemana dan salah satunya faktor wajahnya lebam seperti ini

Dia duduk dibrankar sesekali meringis, "Obatin gue, anak PMR kan?" tanya nya ketus

"HHahh iya kak" jawabku gugup

Jika ku lihat dari atribut seragam osisnya dia adalah kakak tingkatnya, kelas 12 sudah dipastikan dia adalah senior nya

Nana mulai mengobatinya, kenapa tiba tiba jantungnya berdetak tak karuan seperti ini. Dia menatapnya intens membuat Nana semakin tak nyaman

"Aws,, pelan pelan bisa ngga?" lirihnya sembari meringis

"Eh maaf kak" ucapku tak enak hati

Setelah selesai mengobatinya Nana berdiri mengembalikan kotak obat itu namun tangannya terlebih dahulu dicekal oleh orang yang baru saja ia obati, membuatnya berjengit kaget

"Makasih" ucapnya sembari tersenyum

Nana membalas senyuman itu walau hatinya merasa ada kejanggalan dalam dirinya, selama ia hidup bari pertama kali ia merasakan detak jantung yang begitu heboh ketika berdekatan dengan seorang laki laki. Entah apa yang ia rasakan pun masih menjadi tebakan tebakan saja bahwa dia--- menyukai remaja yang ada didepannya

Arfa&Adisty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang