Epilog

4.4K 151 5
                                    

Jangan lupa vote sama komen sebanyak banyaknya
Happy reading❤

Pengen banget promosiin cerita ini di tt tp gak tau fyp apa engga, buat kalian yang sering bikin video di tt boleh ngga kalo aku minta tolong buat bantu promosiin? Klo mau jangan lupa tag akun tt ku yaa @sepiissym
Terimakasih.

•Happy Graduation and see u📍

Perjalanan seseorang memang terkadang tidak terasa jika dijalani dengan rasa suka. Seprrti pernikahan yang awalnya hanya sebuah perjodohan seperti ini, tidak terasa pernikahan aku dengan Afkar berjalan sudah tiga tahun lamanya

Hari hari kami selama itu berjalan mulus, jika kami ada masalah kami akan selalu terbuka menceritakan apapun itu. Kepercayaan juga menjadi temeng kuat dalam hubungan kami

Menjalani kuliah, berusaha menjadi istri yang baik itu sudah menjadi hari hariku.

Hari ini aku disibukkan dengan Afkar yang hendak wisuda, ya setelah kuliah empat tahun akhirnya dia lulus. Otaknya sungguh luar biasa

"Dasi nya mana?" Tanya Afkar padaku yang tengah membereskan alat setrika

"Di samping kemeja tadi," jawabku jengkel. Tadi dia bertanya dimana kaos kaki katanya di cari tidak ketemu ketemu giliran aku yang cari ternyata tergeletak di sofa dekat meja belajar. Sudah koar koar mencari kaos kaki sampai satu lemari berantakan ternyata ada di sofa

"Iya iya becanda," kekehnya. "Pasangin dong" lanjutnya menyodorkan dasi itu

"Biasanya juga pasang sendiri" cibirku

"Jangan gitu sama suami," ujarnya mencolek hidungku

Aku mendengus,"Nanti kamu dateng ngga?" Tanya nya

Satu tahun lalu Afkar merubah panggilannya padaku menjadi aku kamu. Menurutku itu lebih baik

"Dateng kok, sama bunda" jawabku.

Afkar berangkat terlebih dahulu meninggalkan rumah sedangkan aku memasuki kamar mandi, tadinya hendak berangkat sama sama namun seperti nya akan membuat ku jenuh karena terlalu lama jadinya aku memilih berangkat bareng bunda.

Siang harinya aku sudah siap dengan setelan baju yang serasi dengan Afkar tadi, menunggu kedatangan bunda yang katanya sebentar lagi akan tiba. Nyatanya memang beberapa menit kemudian suara klakson mobil terdengar aku buru buru keluar rumah mengunci pintu dan segera masuk mobil.

Di sepanjang jalan aku dan bunda bercerita tentang apa saja. Ayah tidak ikut katanya dia ada meeting penting, jadi hanya menitipkan salam pada Afkar dan tadi malam kami sudah sempat video call selama dua jam

Arsya? Dia sudah mewanti wanti agar dia ikut acara wisuda kakaknya namun di hari H dia malah jatuh sakit, awalnya bunda tidak akan datang karena kondisi Arsya namun Arsya menolak mentah mentah niat bunda. Setidaknya kalau ayah sama aku tidak ada, bunda datang ucapnya saat video call kemarin

Afkar tidak masalah sebenarnya jika bunda nya tidak datang, yang penting aku datang katanya. Namun rasanya kurang afdol pastinya

Sampai di kampus aku berjalan beriringan dengan bunda mencari dimana Afkar berada. Dia sudah chat ku tadinya katanya dia akan menunggu di lobi gedung 2

"Adisty" aku menoleh. Ternyata Afkar disana dengan temannya, lantas aku menghampiri Afkar yang tersenyum lepas

Tampan sekali. Batinku

"Selamat sayang, semoga ilmunya bermanfaat ya buat semua orang. Bunda bangga sama kamu" Afkar memeluk bunda aku tersenyum melihat anak adam satu ini

Setelah lama berpelukan dengan bunda nya, kini pandangannya beralih padaku

"Cantik," bisiknya.

Aku terkekeh. "Kamu juga ganteng" jawabku malu malu

"Selamat ya, semoga jadi yang lebih baik lagi ilmunya bermanfaat" ucapku

Hal tak terduga aku rasakan, Afkar mencium keningku. "Sama sama ini juga berkat kamu"

Tolong. Aku terbang

Setelah acara peluk pelukan kini berganti pada acara foto foto. Hari ini hari kebahagiaan Afkar, walaupun ayahnya dan adiknya tidak mengikuti namun tidak membuat Afkar merasa sedih toh mereka tidak datang karena suatu accident jadi tak apa

Selepas masa perpisahan, aku dan Afkar kembali pulang kerumah bersama bunda. Sampainya dirumah Afkar langsung membaringkan tubuhnya di ranjang sedangkan aku masih mengobrol dengan bunda dibawah

"Bunda nginep aja ya, udah malam juga" ucapku menawarkan

"Ngga, bunda pulang aja ya kasian Arsya dirumah sendiri" jawab bunda

"Beneran bun?" Tanyaku ragu ragu

"Iya, bunda pulang aja. Kamu istirahat gih"

Aku mengantarkan bunda sampai depan pintu, setelah mobil melesat dari rumah aku menutupnya dan tak lupa menguncinya

Sampainya dikamar aku melihat Afkar yang tengah berbaring tengkurap, sepatu nya belum ia lepas

"Afkar bangun dong, mandi dulu" aku membangunkan Afkar dengan cara menepuk nepuk kakinya

Dia berbalik, menarik tanganku hingga jatuh di atas tubuhnya. "Kamu ngga mau kasih aku hadiah apa gitu?" Tanya nya

Aku mengernyit. "Hadiah apa?"

"Ya apa gitu" dia terus mengkode. Sebenarnya aku sudah menyiapkan kado terindah untuknya, namun aku belum sempat membicarakan tentang hal itu

"Apa?" Tanyaku lagi

"Hak"

Satu kata itu membuatku diam, aku tahu apa yang Afkar maksud dan kemana Afkar berbicara tentang itu. "Boleh ngga?" Kasihan juga sudah tiga tahun terpending

Perlahan aku mengangguk. Hadiah wisuda Afkar adalah hal terindah baginya, kebahagiaan Afkar berlipat ganda hari ini mendapatkan gelar sarjana dengan IPK terbaik dan juga mendapatkan apa yang seharusnya dia dapatkan di malam pertama setelah ijab qobul

Afkar mencium keningku lama. "I love you Adisty"

Aku tersenyum. "I love you too Mr. Afkar"

-Tamat-

Apapun endingnya semoga kalian suka.

Alhamdulillah akhirnya cerita ini tamat, maaf kalo ceritanya kurang dapat feel nya atau lebih sering tidak masuk akal dan sebagainya karena ku belum terlalu hebat dalam hal tulis menulis

Terimakasih yang sudah mau baca dari awal sampai ending, kalian bener bener menjadi penyemangatku untuk terus melanjutkan cerita ini

Terimakasih untuk semuanya.

Apa yang mau disampaikan sama:
Afkar
Adisty
Gilang
Nana

Atau. Aku?

Arfa&Adisty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang