Usaha pasti tidak akan mengkhianati hasil!
Jangan lupa vote sama komen sebanyak banyaknya
Terimakasih
°
°
°•Eh, Apa?📍
"Udah cocok jadi ibu kok,."Aku menoleh menatap seseorang yang berdiri di ujung sana menenteng plastik hitam ditangannya, dan apa barusan? Ah aku jadi mali sendiri
"Yuk katanya mau makan" ajakku pada Azhan. Aku sengaja mengalihkan pembicaraan
Aku menggendong Azhan yang sudah mandi itu ke arah meja makan disana sudah ada Rere dan juga asisten rumah tangga yang tengah membereskan piring piring kotor, menyiapkan makanan yang baru saja Afkar beli lantas aku menyuapkan pada mulut Azhan
Tadinya Rere yang akan menyuapi Azhan namun Azhan menolak dengan alasan dia ingin disuapi oleh kakak cantiknya. Ada ada saja Azhan ini
Mata Azhan berkaca kaca, "Pedes kak" ucapnya
Aku mengambilnya air minum, namun dia semakin merengek rengek akibat rasa pedasnya. Sudah ku duga ini akan terjadi, dia yang meminta ayam geprek dia juga yang menangis. Dan sekarang dia menangis meraung raung, aku menggendongnya sedangkan Rere membuatkan susu untuk Azhan
Setelah Azhan meminumnya dia mengajakku untuk ikut bersama Afkar yang duduk di gazebodekat kolam renang.
"Kenapa?" Tanya Afkar mengernyit kala melihat wajah Azhan yang sembab. Apa dia tidak mendengar suara tangisan Azhan yang begitu keras?
"Ke pedesan makan ayam geprek. Nangis deh" jawabku
"Salah sendiri, udah dibilangin jangan makan itu ngeyel" cibirnya. Namun tangannya menyomot Azhan yang berada di gendonganku mendudukkannya di pangkuan Afkar
"Ngga jadi makan?" Tanya Afkar padaku
Aku menggeleng, "Baru tiga suap udah ngga mau" jawabku
Afkar menghela nafas, "Mau makan apa Han" tanya nya menunduk menatap Azhan yang menyenderkan kepalanya di dada Afkar, masih ada suara isakan walaupun sudah tidak sekeras tadi
"Ndak mau" jawabnya
"Ck, mau dibeliin apalagi sama abang? Tapi jangan yang pedes pedes lagi nanti nangis lagi" ucap Afkar
Melihat itu aku tersenyum merekah, terlihat bapak-able sekali permirsaah
Azhan tetap menggeleng mungkin nafsu makannya sudah hilang, beberapa menit aku dan Afkar hanya berbicara seadanya sedangkan Azhan diam tak berkutik di pangkuan Afkar. Pantas saja anteng ternyata dia tidur
Afkar lantas memboyongnya ke dalam kamar milik Azhan, membaringkannya dengan perlahan
"Lo mau ngapain?" Tanya Afkar melihatku duduk di sofa depan televisi
Aku menggeleng, "Lo udah makan?" Tanya Afkar kembali
"Belum, kamu juga belum makan kan?" Tanyaku menjawab
"Belum, gue beli nasi goreng sekalian beli makanan buat Azhan"
"Ngga usah deh, kasian kamu bolak balik. Aku masakin aja gimana?" Tawarku
KAMU SEDANG MEMBACA
Arfa&Adisty [END]
Teen FictionStory 1 Pernikahan bagi sebagian orang memang membahagiakan tapi jika itu disetujui kedua belah pihak terutama sang mempelai. Lalu bagaimana jika pernikahan terjadi lantaran perjodohan atau--kecelakaan? Itu yang aku rasakan ketika harus menikah atas...