12

196 23 29
                                    

"Aish!" Yohan meringis saat dirinya jatuh terbaring diatas matras. Ia tidak fokus sampai-sampai tidak bisa menghindari serangan lawannya.

"Yohan fokus!" Teriakan coach nya semakin membuatnya frustasi, dia memandang sebal langit-langit ruang latihannya.

Dia sekarang sedang dalam keadaan tidak baik. Sudah dua hari pacarnya mengabaikan semua pesan dan telepon dari dirinya.

Yohan melepas pelindung kepalanya, kemudian pergi dari sana. Satu-satunya tempat dimana ia bisa menyendiri adalah taman belakang kampusnya.

"Lo kenapa?" Yohan menoleh saat merasakan dingin di pipinya.

Ia melihat Yuvin yang duduk disampingnya, memberikan sebotol minuman dingin padanya. Yohan menghela napas kasar, membuka tutup botol minuman nya dan menengguk sampai setengah botol.

"Nggak tau, lagi capek aja." Alasan Yohan yang tentu saja tidak Yuvin percaya.

"Gue tau lo galau, pake alesan capek." Yuvin mengusak rambut Yohan.

Yuvin menyandarkan kepalanya dibahu Yohan. "Gue juga putus sama kak Sohee," ucapnya.

Yohan sontak menoleh kearah Yuvin. "Lo serius, kenapa?!"

"Gue baru sadar, gue suka sama orang lain. Sama Sohee cuma buat ngeyakinin diri gue sendiri." Yuvin merubah posisi duduknya menjadi.

"Gue tau, gue salah, jangan hujat gue," ucap nya lebih dulu sebelum Yohan yang sudah pasti akan mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Bagus deh kalo lo sadar. Terus lo suka sama siapa?"

Yuvin menatap Yohan intens, "suka sama--"

"Yohan!"

Dua orang yang duduk di bangku taman menoleh ke belakang. Yohan terkejut saat melihat pacarnya menatap kesal kearah dia dan Yuvin.

"Kamu mangkir latihan dan malah berduaan disini?" Laki-laki yang berstatus sebagai pacarnya itu tersenyum sinis kearahnya.

"Kak Hangyul, saya bisa jelasin. Saya cuma istirahat sebentar," ucap Yohan takut.

"Ayo ikut saya!" Hangyul menarik tangan Yohan paksa.

Yuvin menahan tangan Yohan yang satunya, membuat kedua adam lainnya terhenti dan menoleh ke arah nya. "Nggak usah kasar gitu dong. Dia bisa jalan sendiri," ucap Yuvin.

Hangyul menatap sinis kearah Yuvin. "Nggak usah ikut campur!"

Yuvin menatap Hangyul tidak suka, ia melepaskan tangan Yohan dari Hangyul secara paksa. "Gue tau itu bukan urusan gue. Tapi, dia temen gue. Sekalipun lo katingnya, lo nggak berhak nyakitin temen gue."

Yuvin tersungkur kebelakang saat tiba-tiba Hangyul meninjunya tepat diwajah.

"Udah gue bilang, bukan urusan lo. Yohan mungkin temen lo, tapi dia pacar gue!"

Hangyul kembali menarik Yohan, meninggalkan Yuvin yang masih terduduk diatas rumput.

...

Wooseok kesel.

Kesel banget. Apalagi sama makhluk yang tiap hari dia temuin di kampus. Udah hampir 1 tahun ini, cowok sejangkung tiang sutet itu terus ganggu dia.

Kayak sekarang.

"Lo bisa diem nggak sih kak!" bentak Wooseok pada laki-laki disampingnya.

"Kalo gue diem, gue mati, Seok."

"YAUDAH MATI AJA SANA!" Wooseok jarang banget meninggikan suaranya. Tapi, untuk menghadapi laki-laki jangkung disampingnya harus banget pake teriak.

"Kamu cantik banget, Seok." Laki-laki disampingnya terus menggoda Wooseok.

"MATI AJA SANA LEE BANGSAT JINHYUK! GUE NGGAK CANTIK, GUE COWOK!!" teriak Wooseok saat melihat Jinhyuk sudah berlari menjauh darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MATI AJA SANA LEE BANGSAT JINHYUK! GUE NGGAK CANTIK, GUE COWOK!!" teriak Wooseok saat melihat Jinhyuk sudah berlari menjauh darinya.

"Seok, sabar, Seok. Astaga, malu diliatin orang-orang..." lirih Sejin yang kebetulan melihat adegan Wooseok teriak-teriak di lorong fakultas hukum.

...

"Kita putus aja."

Hangyul agak menyesali ucapannya, dia sebenarnya masih sayang Yohan. Tapi, sudah setengah tahun Yohan masih belum mau mengungkapkan status mereka tanpa alasan yang jelas.

Dan, tentu saja Hangyul tidak suka itu. Dia tidak suka melihat Yohan bersama laki-laki atau perempuan lain. Berbincang sangat akrab, berbeda saat bersama dengannya terlebih didepan umum. Yohan akan berbicara sangat formal seolah mereka benar-benar hanya adik dan kakak tingkat.

"Aduh! Jalan yang bener dong. Ya ampun, marimong Sejin! Gimana nih, belum aku foto-foto!"

Hangyul tersentak saat sadar dia menabrak seseorang. "Sorry, gue nggak liat."

Orang dihadapannya bertolak pinggang, sesekali membenarkan kaca mata bulatnya yang terus merosot.

"Makanya, kalo jalan itu matanya juga dipake. Aku tau jalan pake kaki, tapi mata juga harus dipake."

Hangyul tanpa sadar tersenyum saat laki-laki itu kembali menatap gantungan yang sudah kotor ditanah.

"Huhu, sekarang gimana nih? Sejin marah nggak ya kalo marimong buat endorse nya kotor."

"Saya bayarin aja gimana, sebagai permintaan maaf? Sekalian minta maaf ketemenmu itu."

Laki-laki manis itu menatap Hangyul dengan mata bulatnya. "Bener ya?!"

Hangyul mengangguk. "Bener kok."

"Tapi, kayanya saya pernah liat kamu." gumam Hangyul.

"Nih kak, totalnya segini. Kakak mau bayar kapan?"

"Em, besok. Saya nggak bawa ATM dan nggak ada uang cash sebanyak itu," ucap Hangyul ketika melihat sejumlah uang yang harus dia bayar hanya untuk lima gantungan.

"Oke, aku tunggu besok ya. Marimong nya kakak bawa aja, besok harus bayar pokonya."

"Saya minta nomor kamu boleh kan?"

Laki-laki itu mengangguk lucu. "Boleh, ini kartu nama aku. Aku duluan ya, jaga baik-baik Marimongnya. Jangan lupa bayar, awas kalo kabur. Aku cari di base kampus!"

Hangyul lagi-lagi tersenyum, ia menatap laki-laki mungil yang sekarang sudah pergi menjauh.

Hangyul menatap kartu nama ditangannya. "Oh, Lee Sihoon. Manis juga."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

Oleng dulu dari permasalahan 2seung+byungchan.

Jadi mau, Hangyul - Yohan karam atau engga?

Kating Ft SeungChan (Produce x Victon) | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang