"Astaga kak Woo, kenapa belum mandi juga? Ini udah jam 8, kakak katanya mau ada interview kerjaan!"
Bukannya bangun, Seungwoo malah kembali menutup wajahnya dengan selimut. Melihat itu tentu saja Byungchan tidak bisa diam. Ia kembali menarik selimut Seungwoo, sampai laki-laki itu mencebik kesal.
"Chan, morning kiss."
Byungchan menggelengkan kepala, kemudian mengecup bibir Seungwoo. "Udah kan kak, jadi ayok bangun sekarang. Aku nggak mau ya denger kakak telat interview terus nggak keterima kerja abis itu ngeluh ke aku."
Seungwoo menegakkan badannya, menatap kekasihnya yang sibuk menyiapkan baju yang akan Seungwoo pakai.
"Kok kamu doain nya gitu sih, kalo aku nggak keterima kerja. Nanti aku nggak bisa nikahin kamu gimana?"
"Ya makanya sana mandi kak! ASTAGA JANGAN TIDUR LAGI!" Byungchan emosi saat melihat Seungwoo kembali merebahkan dirinya diatas kasur.
•••
Byungchan tersenyum saat melihat Seungwoo sudah rapih dengan pakaian formal. Meskipun laki-laki itu belum benar-benar menyelesaikan kuliahnya, tapi beberapa waktu lalu ada label agensi yang cukup besar meminta nya untuk mengirim demo lagu ciptaan Seungwoo sekaligus mengundang laki-laki itu untuk interview bersama pemilik dan CEO dari label agensi itu sendiri.
"Kenapa liatin gitu sih, Chan? Aku aneh ya?"
Dengan cepat Byungchan menggelengkan kepalanya, membantah pernyataan Han Seungwoo barusan.
"Engga ih kak! Kakak ganteng banget hari ini, jadi kaya CEO gitu." puji Byungchan dan itu membuat Seungwoo otomatis ikut tersenyum.
Seungwoo mendaratkan ciuman di pipi Byungchan. "Nggak mau jadi CEO ah, mau nya jadi suami kamu aja gimana?"
"Kamu hari ini ada kegiatan apa?" tanya Seungwoo yang sudah duduk di bangkunya.
Byungchan menelan sandwich nya. "Aku mau ke kampus, mau bahas persiapan OSCE sama temen-temen ku. Enaknya kakak bentar lagi wisuda..."
"Kenapa cemberut gitu?" heran Seungwoo saat melihat bibir Byungchan yang sudah maju.
"Aku nanti nggak bisa liat kakak lagi di kampus.."
Seungwoo tertawa mendengar alasan Byungchan, dia bahkan tidak berpikir kesana.
"Astaga, Chan. Kita kan masih bisa ketemu dirumah. Ini buktinya, aku ada di depan kamu kan walaupun akhir-akhir ini aku sibuk skripsi?"
Byungchan tidak menjawab, ia mengecek arlojinya. "Ya ampun kakak, udah mau telat. Keasikan ngobrol deh, udah sana kakak berangkat. Good luck ya kak!"
Seungwoo memeluk Byungchan, kemudian mencuri ciuman laki-laki manis itu. "Doain kakak ya sayang, biar kakak bisa kerja dan ngumpulin uang buat nikahin kamu."
Pipi Byungchan memerah, ia mendorong Seungwoo agar cepat pergi dari apartemen nya.
Byungchan ingin percaya, tapi akhir-akhir ini selalu saja ada pesan yang masuk pada ponselnya.
Dan, dia hanya takut kalau-kalau semua pesan yang dikirim orang misterius itu adalah kebenaran.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
