Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
....
Seungwoo bingung, satu hari ini ia dibuat heran dengan perubahan sikap Byungchan yang tiba-tiba. Sejujurnya Seungwoo tidak tahu ada salah apa.
Byungchan terus menerus menghindari nya, seperti saat ini. Jelas-jelas Byungchan melihat diri nya, tapi laki-laki manis itu langsung berbalik dan berjalan cepat meninggal nya.
"Kamu kenapa sih, Chan?" tanya Seungwoo setelah akhirnya berhasil menahan tangan Byungchan.
Laki-laki yang lebih muda itu menghela nafas, berusaha melepaskan tangannya dari tangan yang lebih tua. "Aku sibuk kak, ini mau ke lab. Abis itu mau belajar, bentar lagi aku ujian."
"Kamu ngehindar dari saya?" Seungwoo to the point, karena ia tidak suka dengan situasi seperti ini.
Rasanya Byungchan mau teriak sekencang-kencangnya di telinga laki-laki yang berdiri didepannya.
Bukankah sudah jelas alasan kenapa Byungchan terus menerus menghindari Seungwoo?
"Kak aku ada kelas." Byungchan berusaha melepaskan tangannya lagi, karena sesungguhnya ia benar-benar sudah lelah.
"Jawab saya dulu, Choi Byungchan. Kamu menghindar dari saya?"
Byungchan menghela napas kasar. "Iya. Udah kan kak, saya ada kelas!" jawabnya ketus sembari menghentakkan tanganmya sehingga terlepas dari genggaman Seungwoo
Tanpa aba-aba, tiba-tiba saja Seungwoo menarik tangan Byungchan lagi. Membuat tubuh Byungchan limbung dan jatuh ke pelukan Seungwoo.
"Kamu tuh kenapa sih, Chan? Saya ada salah sama kamu?"
Byungchan tidak menjawab. Dia juga bingung harus jawab apa.
Ditambah dia ingat perkataan Sihoon yang bilang kalau memang Seungwoo belum memastikan kalau mereka sudah berpacaran atau belum.
"Soal akun gosip itu kan? Kamu baca sendiri bukan kalau saya bantah berita itu?" Seungwoo melepas pelukannya, ia menarik dagu Byungchan agar menatap kearahnya.
"Chan, udah saya bilang kan, kalau saya suka kamu. Saya mau, kamu jadi milik saya," ucap Seungwoo lembut dan itu berhasil membuat Byungchan kembali luluh.
"Iya kak, tapi--"
Ucapan Byungchan terhenti saat ponsel Seungwoo berdering.
"Bentar, Chan. Saya angkat telepon dulu."
Byungchan kembali membuang wajahnya ke arah lain saat mendengar Seungwoo sesekali menyebutkan nama Kang Seungsik.
Dia jadi ragu, sebenarnya bagaimana perasaan Seungwoo padanya?
"Chan, saya harus pergi. Belajar yang rajin ya, nanti malam saya jemput kamu gimana?"
Byungchan hanya mengangguk.
"Ya udah, saya pamit ya." Seungwoo mengusak kepala Byungchan kemudian mencuri kecupan tepat dibibir Byungchan.
"Manis, kaya biasanya. Dadah, sayang!"
Byungchan masih menatap Seungwoo yang mulai menjauh. Tangannya terulur untuk menyentuh bibirnya sendiri.
Bukan yang pertama kali, tapi tetap saja membuat jantungnya berdetak tidak karuan.
....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
