Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
"Kenapa kak, ada masalah ya?"
Chan mengangguk kemudian menghela napasnya.
"Masalahnya besar banget?" Laki-laki yang lebih muda darinya itu menatap dengan wajah lucu nya. Chan mau gemas tapi sekarang ia pusing.
"Kakak juga nggak ngerti, Bin. Temen kakak ngehamilin pacarnya tapi dia nggak mau tanggung jawab dan malah nyuruh kakak buat tanggung jawab, gila kan?"
Mendengar itu Subin terkejut. "Terus kakak mau tanggung jawab?"
"Ya enggaklah, kakak nganggep Sejin itu sebagai adik kakak aja, nggak lebih. Kakak lebih sayang kamu," ucapnya penuh pengertian.
Subin kembali tersenyum. "Terimakasih kak."
"Kakak sekarang mau ke studio ya? Kapten nyuruh semuanya buat kumpul, nanti kakak kesini lagi. Okay?"
