Kating Ft SeungChan (Produce x Victon) | TAMAT

45⚠️

"Kak Sese!" panggil Xiao dengan semangat. Laki-laki itu memasuki apartemen milik Hanse dengan membawa sebuket bunga dan juga beberapa makanan dan minuman.

Setelah menyimpan makanan dan minuman di atas meja, Xiao beralih menghampiri Hanse yang ia yakini ada di kamar.

Dan benar saja, laki-laki cantik itu sedang tertidur di atas kasurnya. Di sampingnya terdapat laptop yang masih menyala. Sepertinya Hanse tertidur saat mengerjakan tugas kuliahnya.

Xiao menaiki kasur perlahan setelah memindahkan laptop keatas nakas. Xiao selalu bersyukur dia bisa memiliki Hanse.

"Happy anniversary dua tahun kak Sese, Love you." bisik Xiao pada telinga Hanse, Xiao sebenarnya tidak ingin mengganggu tidur Hanse. Tapi pacar nya itu sangat cantik dan menggemaskan, jadi sesekali Xiao mengusap, mencium bahkan mencubit pipi Hanse.

Xiao merubah posisi nya, ia berada di atas Hanse. Tepat sesaat sebelum bibir Xiao menyentuh bibi Hanse, tiba-tiba laki-laki itu terbangun.

"Hayo, mau ngapain kamu?" tanya Hanse, tapi Xiao tetap tidak turun dari posisi nya.

"Kakak pura-pura tidur ya?!"

Hanse terkekeh. "Tidur kok, tapi udah bangun dari pas kamu dateng. Aku penasaran aja kamu mau ngapain."

"Kangen kak Sese, kangen banget. Dari kemarin kakak sibuk terus," ucap Xiao.

"Maaf deh, ya udah, hari ini kamu bebas mau ngapain aja terserah."

Xiao tersenyum lebar. "Beneran ya?"

Hanse kembali mengangguk.

Xiao mulai menyesap leher Hanse, memberi tanda kepemilikan disana.

"Nghh.. Syao.." Hanse meremat rambut Xiao, menyalurkan rasa nikmat karna perbuatan sang dominan.

Setelah puas bermain dengan leher Hanse, Xiao beralih melumat bibir Hanse. Lidah mereka juga ikut berpagut, menyalurkan saliva nya satu sama lain.

"Ahh! Xiao..." Lenguh Hanse karena tangan Xiao yang bermain dengan nipple nya dari luar baju.

Xiao melepas pagutan bibirnya, kemudian menjilati cuping telinga Hanse. "Kak i want..." bisikya.

"Just do it, today I am yours. Happy 2 year anniversary, Xiao."

Mendapat lampu hijau, Xiao kembali melumat bibir Hanse penuh nafsu. Tangannya juga tidak tinggal diam, laki-laki itu melepas kemeja yang ia pakai.

"Kakak nggak bakal nendang aku kan?" tanya Xiao di tengah-tengah aktivitas mereka.

"Stupid! Enggak lah bodoh, but slowly. Inget, ini yang pertama."

Xiao mengangguk semangat. Benar, selama dua tahun berpacaran mereka benar-benar tidak sampai sejauh ini.

Tapi, dengan begini Xiao yakin Hanse sudah menerima Xiao seutuhnya. Trauma yang Hanse punya di masa lalu membuatnya ragu dengan suatu hubungan.