"Pangeran ketiga harus menikahi seorang pria agar ia tidak punya keturunan"
"Kalimat itu terus terlintas berulang kali di dalam kepalaku."
"Para wanita Istana sudah mulai membicarakan hal ini dengan Yang Mulia Kaisar. Yang Mulia Ratu yang merupakan kepala Istana Harem adalah orang yang paling bersemangat mengusulkan hal ini."
"Ia beralasan untuk menghindari adamya pertumpahan darah diantara saudara....namun,aku tahu ia melakukannya karena aku tidak punya pendukung sama sekali.... Dan Kaisar Ayahku... sangat mencintainya"
"Ibuku adalah seorang noble consort. Posisinya ada di tingkat ketiga setelah Yang Mulia Ratu, dan Imperial noble consort."
"Namun... Kaisar sudah tidak pernah mengunjunginya lagi. Sejak aku lahir. Dan ibu, Ibuku yang malang ...meninggalkanku ketika aku berusia 4 tahun"
"Kalian bisa bilang...aku adalah pangeran yang ... dikirim mencari maut, namun berkali-kali luput, dan kembali hidup-hidup"
"Aku sama sekali tidak tertarik pada takhta. Apalagi yang mulia Kaisar selalu menyertakan namaku di dalam setiap perang sejak aku berusia 12 tahun. Aku benar-benar hidup dimedan perang dengan penuh lumpur dan darah"
"Tidak ada yang lebih menggangguku daripada hal ini... Ingin menikahkanku dengan seorang Pria, Yang Mulia Ratu dan Imperial Nobel Consort sudah kehilangan akal sehat mereka"
"Ditambah lagi kaisar sudah menyetujuinya"
"Ah... Yang Mulia Kaisar saat ini hanya memiliki 3 putra dan 12 putri, tentu saja yang lahir dari selir biasa. Mereka tidak akan diberi gelar jika tidak melahirkan pangeran"
"Namun... Berita mengenai pernikahan ini sangat menggangguku"
"Daratan ini hanya terbagi atas dua bagian. Jadi Kaisar hanya butuh dua putra, yang satunya akan mewarisi Istana timur (ibukota utama) sebagai Kaisar, dan yang satunya akan mewarisi Benteng Es (Ibukota kedua)"
"Selama 100 tahun Kerajaan Kakurei ini berdiri. Aku adalah orang pertama yang akan menikahi seorang pria" gumam pangeran itu
"Yang Mulia! " seru seorang pengawal ketika sebuah pedang hampir saja membuat leher pangeran muda itu melayang
"Yang tadi itu... Nyaris! "
"Yang Mulia, Anda baik-baik saja? "
"Aku baik-baik saja, jangan khawatir" ujar Pangeran itu sembari membersihkan pedangnya dari sisa-sisa darah.
"Yang Mulia, Anda bisa beristirahat sambil menunggu pasukan kita membereskan yang tersisa" ujar sang pengawal.
"Ya"
Pangeran muda itu kini duduk di tumpukkan mayat yang ia tumpuk sedari tadi. Rasanya jadi kursi kebanggaan sendiri untuk dirinya.
"Yang Mulia, surat dari Istana tiba"
"Datang juga...
Sang pangeran meraih surat itu dan segera membacanya.
" Yang Mulia, semua pasukan Musuh sudah dilucuti. Dengan ini kemenangan kita sudah dapat dipastikan"Ujar sang Jendral yang bertarung bersamanya itu sembari membawakannya kepala Jenderal musuh.
"Aku akan membawanya kembali ke Ibukota. Kalian juga harus segera kembali setelah semuanya beres" ujar sang Pangeran sembari menyobek surat usang itu.
"Begini cara Yang Mulia Ratu mengirimkan surat pada seorang pangeran....Para wanita di Istana Harem sudah mulai kurang di ajar"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAND BY ME
Romance"Takdir membawa kita kemana saja. Ia mempertemukan kita dengan orang-orang baru. Ia juga membawa kita menghadapi pengalaman yang baru, menuntun kita kepada kehidupan dan kebahagiaan bahkan kematian. Takdir membawaku padanya berbagi kebahagiaan, cint...