CHAPTER 21

818 171 34
                                    

Pagi ini, entah sudah hari ke berapa Fudo masih belum juga mengunjungi Jin.

Nampaknya seisi Istana mulai membicarakan tentang goyahnya kedudukan sang Ratu karena sang kaisar menemukan kekasih yang baru.

Fudo tentunya tak peduli pada apapun yang orang bicarakan. Ia tetap pada pendiriannya, jika ia tidak bersalah, maka ia merasa tidak perlu menjelaskan apapun.

Berbeda dengan Jin, saat ini ia bahkan tidak ingin menyentuh makanannya. Terkurung di Istana besar itu membuatnya begitu frustasi.

"Yang Mulia Ratu masih tidak ingin menyentuh makanannya?"

"Ya...Miharu-sama"ujar pelayan Jin

"Jin..."ujar Miharu yang disusul dengan kembarannya itu masuk ke dalam kamar Jin tanpa permisi.

Nampaknya Jin tengah duduk di jendela sembari menatap keluar dengan tatapan kosong.

"Jin-kun..."

Jin sama sekali tak menjawabnya.

"Jin... Ayolah... Kau akan sakit jika terus seperti ini"ujar Mahiru

"Fudo-sama kembali. Membawa seseorang yang tak ku kenali"ujar Jin pelan

Mahiru dan Miharu kini saling mendahului berebutan menuju ke Jendela.

"Fu..do...

Fudo tersenyum menatap Jin namun Jin memalingkan pandangannya dan segera menutup jendela itu.

"Jin?"

Jin melangkah dengan langkah gontainya kemudian berbaring di samping Yuito sambil terisak.

Entah sudah keberapa kalinya ia menangis. Berusaha untuk tidak sakit hati, namun ia hanya manusia biasa yang tak bisa membendung rasa sakit hatinya.

"Aku yakin pernah melihatnya di suatu tempat, nah mahiru"ujar Miharu pelan

"Hmm...Aku juga. Namun, mengapa wanita itu menggendong seorang bayi? J..jangan-jangan simpanannya?"tanya Mahiru

Miharu kini memukuli kepala Miharu kemudian melirik ke arah Jin.

"Ji..Jin, aku yakin wanita itu hanya kenalan Fudo"ujar Miharu pelan

"Yaa... tolong tinggalkan aku..."ujar Jin pelan

"Jin...

"Kumohon ... Tinggalkan aku"ujar Jin

Kedua orang itu kini keluar dari kamar Jin dengan penuh rasa bersalah. Mereka seharusnya menenangkannya, namun mereka malah semakin menyakiti Jin.

"Bagaimana ini?"tanya Mahiru

"Tidak tahu! Semua karenamu!"Ujar Miharu

"Mengapa salahku?!"Bentak Mahiru

"Kau yang bilang Wanita itu Simpanan Fudo. Hati Jin pasti hancur berkeping-keping saat ini"ujar Miharu

"Tinggalkan aku sendirian"Ujar Jin yang tiba-tiba membuka pintu itu dan mengejutkan si kembar dan para pelayan.

"Kalian juga tinggalkan aku"Ujar Jin pada pelayannya.

"Namun yang mulia...

"Tolong tinggalkan aku"ujar Jin

Para pelayannya pun dengan kecewa menjauh dari pintu kamar Jin dan menatap Sang Ratu dengan begitu khawatir.

.

.

.

Sore itu, Jin tersadar dari tidurnya dan menatap sekelilingnya dengan begitu panik. Ternyata ia terisak hingga terlelap.

STAND BY METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang