CHAPTER 4

807 181 14
                                    

Setelah seharian Istana sibuk melakukan persiapan makan malam untuk Kaisar dan keluarganya, malam itu pun Akhirnya tiba.

Kaisar dan Selir-selirnya memasuki Aula lebih dahulu dan diikuti oleh para pangeran beserta permaisuri mereka.

"Aku baru melihat adikku hari ini... "

"Yang Mulia Pangeran Kedua selalu berada di Benteng Es, wajar jika kita jarang bertemu"Ujar Fudo pelan

"Yang Mulia...Menantu kita yang baru nampaknya sangat berbeda malam ini"ujar Sang Ratu yang kini mulai menyindir Jin

"Kecantikan Jin-sama memang tak ada tandingannya"ujar sang Kaisar yang begitu senang melihat Jin

"Yang Mulia terlalu memuji"ujar Jin pelan sambil tersenyum Kecil

"Aku benar bukan? Matanya begitu Indah dan rambut hitam panjangnya menjuntai hingga ke kakinya. Menantuku bahkan tidak menggunakan Riasan apapun namun tetap mempesona. Pilihan Ratu sangat luar biasa"ujar Sang Kaisar yang secara tidak langsung ingin menyinggung Ratu dan selir-selirnya.

"Namun Yang Mulia... Hiasan Rambut Menantu kita terlihat sangat berbeda, Aku juga ingin memilikinya"Ujar sang Ratu sambil tersenyum

"Ha..

"Hamba membelinya di pasar, Yang Mulia"ujar Jin menyela Fudo

Seisi Istana nampaknya begitu terkejut mendengarnya.

"Pangeran Jin. Jika Anda menggunakan sesuatu seperti itu, Anda sangat menghina pangeran Fudo. Anda Juga Menghina yang Mulia"sela Imperial Consort.

"Ampuni Hamba Yang Mulia... Hamba hanya ingin tetap tampil sederhana, sebagaimana Rakyat selalu menghargai dan mencintai Yang Mulia melalui Kesederhanaan mereka..."ujar Jin pelan

"Ia...pandai sekali menghafal semua kata-kataku..haha.."pikir Fudo yang kini tenang-tenang saja duduk disamping Jin

"Pangeran Fudo, tidakkah pangeran ingin mengatakan sesuatu untuk pangeran Jin?"Tanya sang Ratu yang kesal sendiri mendengar jawaban Jin.

"Hamba menyerahkan semuanya kepada pangeran Jin. Hamba hanya makhluk yang ingin melihat bagaimana sebuah kecantikan itu muncul dari dalam diri seseorang. Bukan tentang seberapa berat Emas yang digunakan di tubuh, namun hamba ingin merasakan bagaimana kecantikan terpancar dari dalam hati seseorang... karena itu, hamba tidak tertarik dengan hal-hal semacam ini"ujar Fudo

"Aku bangga sekali memiliki menantu seperti Jin-sama. Yang Mulia Ratu benar-benar Jeli dalam memilih pengantin untuk para pangeran"ujar sang Kaisar yang langsung menengahi keduanya

Secara tidak langsung Fudo dan Jin sedang menyindir para wanita Istana.

"Aku dengar... Istana Zhuo terendam darah... tempat itu masih busuk hingga saat ini"ujar Sang Ratu

"Benarkah adikku ? pangeran Jin?? Siapa yang telah melakukannya?! Aku akan membunuhnya!!"Ujar pangeran kedua yang selalu meledak-ledak seperti biasanya.

"Ibumu yang melakukannya!"Pikir Fudo kesal

"Pangeran kedua tidak perlu khawatir. Hamba yakin orang yang melakukan sesuatu seperti ini pada seorang pangeran ... akan mendapat hukuman dari langit"ujar Jin

"Ia bahkan tidak bisa berhitung...kini ia repot-repot mengajak Ratu dan Imperial berkelahi"pikir Fudo yang kini berusaha untuk tidak tertawa

Tentu saja saat ini kedua wanita disamping sang Kaisar terlihat seperti ingin memakannya hidup-hidup.

"Baiklah...mari hentikan pembicaraan ini dan kita nikmati makan malam kita"ujar Sang Kaisar.

STAND BY METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang