Belum selesai kegalauan yang menimpa Fudo kini Jin keluar dari ruangan belajarnya dengan begitu bahagia.
"Sensei memujiku"lapornya pada Fudo
"Syukurlah...selamat Jin"ujar Fudo
"Fudo-sama aku baru tahu hari ini. Sebuah rahasia!"ujar Jin
"Apa?"tanya Fudo.
Jin berjinjit dan berusaha berbisik
"Ternyata susu itu menyehatkan"ujar Jin sambil tersenyum dan segera berjalan duluan menuju ke kamarnya
Fudo kini hanya bisa membeku ditempatnya sembari menatap punggung Jin
"Aku dalam masalah besar. Aku tidak ingin melukainya... namun saat ini tergantung keadaan"pikir Fudo
Ia pun kini mengikuti dan menemaninya minum teh.
"Fudo-sama...apa tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan
"Di istana ini..."ujar Jin pelan karena Fudo baru saja tersedak.
"Fudo-sama baik-baik saja?"Tanya Jin
"B..baik"ujar Fudo
"Aku bosan.. jika aku diistana Shihei aku bisa berkebun ..."ujar Jin
"Kau permaisuri pangeran ketiga saat ini!"
"Pangeran ketiga paling hebat!"seru Jin
"Jin...
"Hm?"
"Ingin jalan-jalan keluar Istana?"tanya Fudo
"Ya!"seru Jin
Keduanya gini berganti pakaian dan segera menuju ke gerbang. Seperti biasanya Fudo akan membawa Kipasnya untuk menutupi kepala Jin dari terik matahari karena membawa payung sangat merepotkan
"Fudo-sama,kita akan kemana?"tanya Jim
"Hnmm...
"Bisakah kita mencari buku"
"Bertemu Yugao lagi"ujar Fudo dengan tampang malasnya.
"Ayolah Fudo-sama...Fudo sama tidak senang aku sudah bisa membaca?"
"Aku khawatir"ujar Fudo sembari meliriknya.
"Fudo-sama Aneh!"ujar Jin
"Kau yang aneh..bahkan tidak bisa menghitung usiamu sendiri"ujar Fudo mengungkit kelemahan Jin
"Aku 19 tahun!" Seru Jin sembari menunjukkan 10 jari kakinya dan 9 jari tangannya
"Wah....tumben"ujar Fudo
"Hmp..aku memang hebat!"ujar Jin sembari memimpin jalan dan Fudo hanya menggelengkan kepala sembari mengikutinya
"Fudo-sama... sensei bilang aku adalah kelemahan terbesar Fudo-sama..."ujar Jin
"Kelemahan apa?"tanya Fudo
Jin kini hanya terdiam dan cemberut.
"Siapa bilang kau kelemahanku... kita bisa mencari cara untuk menutupi kekuranganmu"ujar Fudo sembari menyibak rambut yang menutupi mata Jin
KAMU SEDANG MEMBACA
STAND BY ME
Romance"Takdir membawa kita kemana saja. Ia mempertemukan kita dengan orang-orang baru. Ia juga membawa kita menghadapi pengalaman yang baru, menuntun kita kepada kehidupan dan kebahagiaan bahkan kematian. Takdir membawaku padanya berbagi kebahagiaan, cint...