Hari ini pangeran Jin diundang ke Istana Harem oleh Imperial consort yang baru.
Tentu saja awalnya Fudo tak mengizinkannya pergi, namun karena Istana Harem terus mengirimkan orang, Fudo pun Akhirnya memutuskan untuk membiarkan Jin pergi.
"Ingat. Jangan Bodoh! Imperial consort ini adalah adik mantan ratu. Jangan lupa pada apa yang telah dilakukannya padamu!"ujar Fudo
"Baiklah Fudo-sama...aku berangkat sekarang"Ujar Jin sambil mencium pipi Fudo
Fudo kini tertegun menatap kepergian Jin. Ia gelisah dan takut sesuatu mungkin terjadi pada Jin.
Sementara itu, orang yang akan pergi ke kandang Buaya itu nampaknya menikmati saja perjalanannya seperti pergi berpiknik.
Ia bahkan bernyanyi kecik sepanjang jalan hingga sampai di Istana Harem.
"Selamat datang Pangeran Jin"ujar seorang wanita yang tengah menggendong seorang bayi.
"Ya.. "ujar Jin yang kini berjinjit berusaha melihat wajah bayi itu
"Ini adalah adik pangeran Fudo, silahkan masuk pangeran, agar Anda bisa menggendongnya"ujar Imperial Consort
Jin pun buru-buru melepaskan sepatunya dan masuk mengikuti wanita itu.
"Anda bisa menggendongnya seperti ini"ujar Imperial consort setelah Jin duduk.
"Wah... ia sangat kecil"
"Ia akan menjadi Putra Mahkota selanjutnya. Syukurlah aku melahirkannya, jadi pangeran Jin dan pangeran Fudo tidak dihina karena tidak punya keturunan"
"Hm?"
"M..maafkan aku pangeran Jin, Namun ada orang yang harus mewarisi semua usaha Putra Mahkota bukan ? Namun, Jin-sama tentunya tidak bisa melahirkan"ujar Wanita itu
Jin kini tertegun mendengarnya.
"Jadi... kelahiran pangeran keempat adalah hal yang patut disyukuri semua orang. Ia akan mewarisi semua kerja keras ayah dan Kakaknya kelak"ujar Wanita
"Syukurlah"ujar Jin pelan sambil tersenyum kecil.
"Kuharap pangeran Jin tidak berusaha menggunakan sihir jahat seperti saat itu"
"Sihir? Apa itu?"tanya Jin
"Anda mengeluarkan bayi tuan putri yang sudah meninggal. Aku takut sampai saat ini orang-orang masih melihat Anda sebagai ...maafkan aku..."
"Sebagai apa?"tanya Jin
"A..anak Iblis..."ujar Wanita itu.
Jin kini hanya terdiam. Ia tidak menjawab wanita itu sama sekali dan hanya menunduk.
Entah mengapa ada rasa sesak tersendiri di dalam hatinya saat ini. Namun tentu saja ia tidak ingin menyalahkan siapapun atau menyangkal apapun.
Perbincangan itu pun berlanjut, walaupun banyak diantaranya hanya untuk menyakiti hati Jin.
"Aku harus segera kembali sebelum Putra Mahkota selesai dengan rapatnya"ujar Jin pelan
"Mm? Mengapa buru-buru pangeran Jin?"
"Putra Mahkota akan kesepian jika tidak ada yang menemaninya makan siang"ujar Jin sambil tersenyum kecil.
"Pangeran..sampai jumpa lagi... cepatlah besar dan tumbuh dengan sehat"ujar Jin sambil mengusap-usap pipi bayi itu sebelum akhirnya ia meninggalkan Istana Harem.
Sepanjang perjalanan, Jin nampaknya lebih diam dari ketika ia datang. Tentu saja ia menimbulkan kekhawatiran para pelayannya.
"Pangeran, anda baik-baik saja?"tanya Tadao

KAMU SEDANG MEMBACA
STAND BY ME
Romance"Takdir membawa kita kemana saja. Ia mempertemukan kita dengan orang-orang baru. Ia juga membawa kita menghadapi pengalaman yang baru, menuntun kita kepada kehidupan dan kebahagiaan bahkan kematian. Takdir membawaku padanya berbagi kebahagiaan, cint...