CHAPTER 19

944 184 45
                                    

Seharian ini kondisi Istana Kakurei  sangat kacau.

Pertengkaran dan perdebatan hebat kedua kaisar sangat-sangat tidak dapat dihindari, tentu saja ditambah dengan amarah Shiro, Negeri itu benar-benar menghadapi musim dingin tak terduga.

Bukan hanya itu, istana harem sore ini nampaknya di rundung teror yang luar biasa.

Walaupun demikian, Fudo lebih mementingkan kesehatan Jin daripada mengurusi semua orang diluar disana.

"Semua pelayanku terbunuh... Luar biasa sekali... luar biasa sekali kejahatan yang mereka lakukan"pikir Fudo sembari menidurkan Jin di Futon.

Kamar Istana itu nampak begitu kacau dan tidak terurus.

"Fudo-sama..."

Fudo yang berniat menuju dapur Istana itu kini duduk di samping Jin sembari mengusap-usap pipinya.

"Selamat datang kembali.."ujar Jin pelan

"Aku..pulang"tangis Fudo hingga membasahi pipi Jin

"Fudo-sama menyelamatkanku.."

"Namun...aku...aku tidak bisa menyelamatkan... "tangis Fudo

"Ia baik-baik saja di dalam sini... ia anak yang kuat"ujar Jin sambil tersenyum kecil.

"Aku bermimpi...Aku dan Fudo-sama tiba di sebuah tanah yang subur. Banyak orang menanti kita disana..."ujar Jin pelan

"Kau perlu beristirahat Jin."ujar Fudo sembari mencari selimut untuk menyelimuti tubuh Jin.

"Salju... "ujar Jin pelan

"Mm... Kau harus tetap hangat"ujar Fudo

Jin menatap mata Fudo yang membengkak itu sambil tersenyum kecil namun di saat yang bersamaan air matanya pun mengalir.

"Terima kasih Fudo-sama"ujar Jin lirih.

"Ah... aku merasa ingin membawanya pergi jauh...Jauh meninggalkan semua orang-orang jahat. Jauh meninggalkan semua kenangan buruknya. Sama sepertiku... Aku berharap... kami berdua melupakan semua hal yang telah terjadi"

"Kalau begitu...pergilah... menunggu disini tidak akan membawa kebahagiaan untuk kalian berdua..."

"Shiro-sama...

"Yuugen milikmu bukan... Bangunlah sebuah negeri yang damai. Dimana semua orang mencintai Kaisarnya... dan keturunanmu bisa tetap hidup dengan tenang"

"Lupakan semua masa depan tentang negeri ini. Kau memberikan mereka segalanya, namun tidak ada satupun yang menyukaimu maupun peduli padamu"ujar Shiro sembari mendekati Jin dan mengusap-usap perutnya.

"Ia nampaknya baik-baik saja .."

"Eh?"

"Bayimu nampaknya baik-baik saja"

"Namun ...tadi...Anda..yang bilang..Jin.. bayi..bayiku.."ujar Fudo tergagap

"Aah~ Apakah sandiwaraku bagus? Aku belajar dari manusia bagaimana caranya bersandiwara "ujar Fudo sembari mengedipkan matanya.

"N..namun... Anda..bilang..jin..diseret..

"Mmm.... Aku mengatakannya agar kau Histeris...

"Namun Anda membahayakan diri Anda !! Bagaimana jika orang --

"Orang-orang di Istana nampaknya tidak berani bicara... ketiga pamanmu benar-benar tidak memberi mereka kesempatan untuk bicara"ujar Shiro

"Ini...Bukan..saatnya melakukan lelucon..

STAND BY METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang