Setelah Jin melalui mimpi buruknya, nampaknya kehidupannya yang damai mulai berjalan sebagaimana mestinya.
Hari ini tepat sebulan kedua pangeran itu lahir bagi Negeri Yuugen. Tentu saja, seharusnya Kaisar merayakan hari bahagia itu, namun Fudo nampaknya masih sangat sibuk hingga melupakan hari itu.
Walaupun Jin tak mempermasalahkannya, namun ia merasa setelah ia melahirkan, hubungan keduanya menjadi cukup renggang.
"Apa aku harus mengatakan hal ini pada Yang Mulia Kaisar?"tanya seseorang mengejutkan Jin
"Tidak... Tidak perlu... Kau, jangan lupa membakar dupa untuk Tadao, Kamo dan juga para dayang lainnya"ujar Jin pelan
"Baik Yang Mulia"
"Ia adalah pelayan baruku. Satoya. Usianya 28 tahun, dan ia sangat cekatan. Ia adalah Budak Hiiken sebelumnya, namun Kyou-sama memberinya sebagai hadiah karena aku tidak punya pelayan... Walaupun, sebenarnya aku merindukan Tadao dan Kamo... Mereka pasti akan menemaniku bercengkrama disaat seperti ini"
"Yang Mulia... apakah aku perlu membawa sesuatu yang manis dan segar untuk Anda makan?"tanya Satoya pelan
"Tidak perlu... Kurasa aku ingin Istirahat saja bersama mereka. Tolong pastikan agar pelayan Kaisar tetap menyiapkan makan siang untuk Sang Kaisar. Ia juga harus menjaga kesehatannya"ujar Jin
"Yang Mulia... Kurasa Anda juga perlu mengunjungi Yang Mulia Kaisar"
"Ia pasti sedang sibuk. Lagipula, Aku tidak ingin menyulitkannya lagi. Aku menyebabkan begitu banyak masalah untuknya di masa lalu"ujar Jin pelan.
"Sebenarnya aku kasihan pada Yang Mulia Ratu... Beliau berjuang dengan sungguh-sungguh. Aku bingung harus bagaimana menghibur beliau. Yang Mulia Kaisar nampaknya sangat sibuk."
"Bagaimana tidak sibuk, setiap hari ada saja penduduk yang pindah ke negeri ini. Pengaturan tempat tinggal dan pekerjaan pun di periksa dengan teliti oleh Yang Mulia... "
"Satoya?"
"Ya Yang Mulia... Kau boleh kembali... Jangan khawatir. Istirahatlah, kau berjaga lagi semalaman"ujar Jin
"Aku senang bisa menjaga kedua pangeran Yang Mulia"
"Terima kasih Satoya"
"Yang Mulia Ratu... Maafkan aku mengatakan hal ini, namun...bukankah sudah saatnya Anda memberikan nama kepada kedua pangeran?"tanya Satoya
Jin menatap kedua putranya dengan agak sedih.
"Kau benar... Aku akan mulai memikirkan nama untuk mereka...Kau boleh beristirahat..."
"Baiklah Yang Mulia Ratu"Ujar Satoya.
"Aku tidak boleh merepotkan Fudo-sama lagi. Ia Sedang berjuang keras membalas kebaikan orang-orang..."pikir Jin
"Kalian tidak keberatan Ibu namai bukan?"tanya Jin pelan sembari berbaring disamping kedua anak itu.
"Ibu harap suatu saat kau bisa jadi Kaisar yang hebat seperti ayahmu... Yuito-kun. Dan... Karena kau yang terkecil..Semoga bisa tetap mendukung kakakmu... Yuki-kun, Yuki-kun begitu kecil dan pucat... Yuito Onii-chan harus menjaganya nee.."Ujar Jin pelan sembari mengusap-usap perut keduanya bergantian
"Ibu juga sudah kembali ke Oyuki... Semua orang kini sedang sibuk mengurusi perpindahan penduduk yang semakin menjadi-jadi... Negeri ini... adalah negeri impian. Namun, aku kesepian..."pikir Jin
"Syukurlah ada kalian berdua"pikir Jin.
"Aku mulai terbiasa dengan udara dingin di Negeri ini... Suhunya akan sangat dingin di malam hari. Setelah melahirkan...Aku tidak pernah mengalami mimpi-mimpi aneh lagi. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, dan itu...Membuatku gelisah."

KAMU SEDANG MEMBACA
STAND BY ME
Romantiek"Takdir membawa kita kemana saja. Ia mempertemukan kita dengan orang-orang baru. Ia juga membawa kita menghadapi pengalaman yang baru, menuntun kita kepada kehidupan dan kebahagiaan bahkan kematian. Takdir membawaku padanya berbagi kebahagiaan, cint...