SOY : Part 4 (Bencana?)

90 9 3
                                        

"Aku hanya ingin kebebasan. Jika mendapatkannya, aku tidak akan mengganggu Aunty lagi."

"Tapi kau tidak bisa dipercaya, kau lupa apa yang baru saja kau lakukan?!"

"Setiap Mommy mengantarkanku Aunty hanya harus menyetujuinya. Lalu kita berpisah setelah Mommy pergi. Tenang saja, aku akan mengurus dan menjaga diriku sendiri. Para penjaga tidak akan mengikutiku karena kini Aunty yang menggantikan mereka."

"Tidak! Tidak!! Aku tidak mungkin menerimanya."

"Jadi Aunty ingin kita tetap seperti ini? Ya sudah, berarti aku tidak punya pilihan lain selain bersikap menyebalkan."

Begitulah percakapan antara Ohana dan Bryan sekitar dua tahun yang lalu.

Namun, akhirnya Ohana terpaksa menyetuju meski awalnya munafik tidak membutuhkan yang Bryan beri, tapi manfaat yang ia terima cukup membuatnya tergiur.

Untuk pertama kalinya Vivian menitipkan putranya, istri William Jamond itu menegaskan Ohana agar mengawasi Bryan. Memperhatikan keselamatannya, jangan biarkan terluka, dan jauhkan dari hal hal bahaya. Ohana jelas melakukan semua itu.

Tapi, tahu apa yang kemudian dibuat bocah sialan itu?

Oh, jangan berpikir Bryan anak penurut. Selain di depan Vivian dan Damien, bocah itu tidak mau mendengarkan. Dan setelah Vivian pergi, Bryan dengan sengaja hampir membakar rumahnya!

Saat itu Ohana hampir mematahkan lehernya jika saja lupa bocah itu anak siapa. Rumahnya—yang merupakan privasinya, telah menjadi tempat bermain dan sangat berantakan. Namun alasan tindakannya itu karena tengah memberi ancaman dan sebuah kebiasaan. Bryan yang tidak menyukai penjaganya, dengan sengaja akan membuat masalah agar mereka dipecat. Dan Bryan ingin menyingkirkan Ohana jika tidak menerima kesepakatan.

Bocah itu mengatakan hanya ingin kebebasan. Setiap pergi ke apartemennya Bryan tidak ingin diawasi. Ohana juga tidak bisa melarangnya pergi ke manapun, dan saat itulah Bryan bisa ke manapun dengan syarat dari Ohana harus menjaga diri sendiri.

Kesepakatan itu telah terjalin selama dua tahun. Ohana yang terbiasa membebaskan Bryan, tentu merasa waspada jika bocah itu tiba-tiba ingin tinggal bersamanya bukan?

"Apa yang sedang kau rencanakan?" Ohana kembali menduduki kursinya. Dengan nada serius, ia menanyakan tujuan Bryan sebenarnya.

"Aku tidak sedang membuat rencana apapun."

Ohana seketika berdecih. Memutar bola matanya, sekaligus memasang raut tak percaya sama sekali. "Biasanya setelah dua menit ibumu pergi kau tak sabar meninggalkan rumahku. Tapi apa ini? Ini jelas suatu kejanggalan." Tatapannya curiga, menatap fokus Bryan yang masih merebahkan tubuh di sofa. Bocah itu terus saja melanjutkan acara menonton siaran tentang peternakan.

"Aunty tidak harus curiga," Bryan berkata untuk menenangkan. "Apa salah sesekali menginap di apartemen, Aunty?" Ia terkekeh, senyum jahilnya pun diperlihatkan.

"Tapi feeling-ku, mengatakan kau memiliki tujuan berdiam di sini."

"Benar, anggap saja begitu," Bryan tak mengelak. "Sejujurnya, aku sedang tidak ingin ke mana-mana. Di South bay tidak ada lagi tempat menarik, tidur di hotel juga membuatku bosan." Selama masa pelariannya, ia tidur di hotel dan Ohana yang memesan semua itu. Ya, tempat pelarian Bryan hanya sekitar South Bay saja. "Aku ingin masakan rumahan, Aunty!"

"Kau sedang bercanda kan?" Ohana berdecak jengkel. "Merepotkan! Aku tidak akan menjadi tukang masakmu. Tidak akan!"

"Tapi Mommy sudah membayar Aunty untuk itu. Aku ingin omelette yang ada daging di dalamnya. Buatkan untukku!"

Summer On You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang