SOY : Part 34 (Bryan&Kyle)

20 5 0
                                        

Bryan mematikan sambungan dari teleponnya. Baru saja Aunty-nya menghubungi, dan tiba tiba meminta nomor Paman Caden? Bahkan Aunty-nya itu meminta alamat mantan kekasihnya sendiri.

Untuk nomor, Bryan sudah tahu. Tetapi alamat tempat tinggal, jelas ia tidak tahu. Dan rasanya ada yang aneh serta tak terduga, karena Aunty-nya meminta tergesa gesa.

"Brother!"

Segera mengangkat pandangan, Bryan mendapati Kyle yang baru saja datang. Sepupunya itu memasuki ruangan dan mendekatinya dengan santai.

"Seingatku lima jam lalu aku sudah menghubungimu, Kyle."

"Oh, benarkah?"

"Pulang saja sana!" usirnya dengan dengusan.

Huh... Dasar tak berguna! maki Bryan dalam hati.

Namun ia harus berlapang dada sebab Kyle adalah manusia yang paling sulit diharapkan. Bryan tak perlu bertanya alasan keterlambatan Kyle, karena jawaban itu sudah terpikir olehnya. Kyle—dengan segala kegilaannya pada gadis-gadis, membuat waktu pemuda delapan belas tahun itu penuh dengan jadwal. Padahal Bryan hanya meminta waktunya sebentar, tapi harus menunggu Kyle selesai berkencan. Uh... Menyebalkan bukan?

"Astaga Brother, kau tahu sendiri waktu sore adalah jadwal kencanku," kekeh Kyle seolah tak bersalah. Wajah Kyle layaknya seorang aktor muda, dan pakaiannya tak pernah ketinggalan mode terbaru. Kyle—yang memiliki tubuh indah menjatuhkan diri dengan santai di sofa. "Tiba-tiba meminta bertemu. Kau sama sekali tidak pengertian, ya!"

"Menunggu berjam-jam kau sebut tidak pengertian?"

"Ya, aku tidak ingin meninggalkan para gadisku!"

Memutar bola mata malas, Bryan lebih memilih kembali menekuri buku tebalnya. Namun Kyle yang susah payah datang tak ingin mendapat pengabaian.

"Cepatlah, katakan apa lagi yang kau inginkan dariku?"

"Aku ingin melemparkan buku ini ke wajahmu, Kyle," seru Bryan sedikit tajam. Wajahnya masih tenang, tapi nada suaranya mulai serius. "Aku sudah menuruti semua keinginanmu, tapi satu pekerjaan saja kau tidak becus?"

"Apa maksudmu?"

"Informasi yang kau berikan tentang si Larimma tidak lengkap. Quin bukan hanya seorang Larimma tapi juga cucu seorang Vinnson, ibunya adalah Angelica Vinnson!"

Inilah alasan sebenarnya Bryan memanggil Kyle. Sewaktu di kediaman kakek mereka—Damien, mereka sempat bertemu tetapi keduanya tak bisa berbincang dengan leluasa. Adanya para orangtua dan banyaknya pelayan, ditambah Jonathan yang akan mengikuti Bryan kemanapun.

Dan hal ini juga merupakan penyesalan yang Bryan punya. Yakni membiarkan tugas—yang seharusnya mudah—dipercayakan pada Kyle. Sewaktu Quin pertama kali mengejar, Bryan pun penasaran akan latar belakangnya. Ia akan mencari tahu dan orang yang ia suruh adalah si bodoh Kyle. Sepupunya itu mendapatkan informasinya namun hanya sebatas Quin itu putrinya siapa.

Quin adalah putri dari Luciano Larimma, jadi Bryan tak mengenalnya. Kerjasama antara Jamond dan Larimma rasanya juga tidak ada. Dan dari informasi yang Kyle dapatkan bahwa Larimma memiliki bisnis dibidang perhiasan mewah. Namun rupanya Quin tidak hanya keturunan Larimma saja, tetapi Vinnson dari pihak ibunya! Yakni keluarga yang telah lama terjun dibidang pertambangan. Dan nama keluarga itu beberapa kali memiliki hubungan kerjasama yang erat dengan Jamond.

"Oh jadi dia keturunan Vinnson? Aku tidak tahu..."

Cukup sudah.

Tak menunggu lagi buku tebal di tangannya akhirnya mengudara.

Tetapi bukan menuju wajah Kyle melainkan kaki pemuda itu. Kyle terpekik sejenak menatap nyalang Bryan.

"Bryan—!"

Summer On You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang