Ohana mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan lelaki itu.
Lelaki yang tiga belas tahun lalu tidak pernah ditemuinya, tapi entah karena apa dua minggu lalu Caden Orlando tiba tiba muncul di hadapannya. Entah tuhan sedang mengujinya yang sulit move on dengan mendatangkan lelaki itu kembali.
Ck!! Payah
Ia memang sangat lemah!
Ohana akui, sejak pertemuan pertama ia sudah memujanya. Caden begitu tampan rupawan dengan mata biru cerahnya yang indah. Setiap wanita manapun tidak mungkin menoleh sekali padanya. Sudah bertahun tahun berlalu, dan lelaki itu masih sama menawannya, bahkan semakin gagah saja.
Ck! Mengapa dia tidak menjadi buruk rupa saja?!
Delapan tahun lalu, bohong jika Ohana bilang menyerah setelah tak menemukannya saat olimpiade. Saat ini pun, dirinya mungkin masih mengharapkan Caden. Ditambah dengan melihat lelaki itu kembali, jiwa muda Ohana tiga belas tahun lalu seakan muncul ke permukaan.
Tapi jujur, Ohana takut menatap matanya. Netra yang sulit dihindari karena ia tak ingin terjebak lagi. Lelaki itu seperti anomali yang membuatnya lupa diri, begitu berdebar di dekatnya, dan begitu terpuruk saat lelaki itu tak ada. Sungguh sulit ia menahan diri agar Caden tak lagi merasuk di hidupnya. Namun penantiannya sudah sia sia, dan kedatangan Caden harusnya tak lagi berguna.
"Harusnya dia berperut buncit dan botak! Mengapa berubah semakin tampan?!" decaknya tak terima.
Usia Caden jelas lebih tua, tapi orang menganggap pasti lelaki itu belum berkeluarga. Ditambah dengan fisik Caden yang berubah semakin dewasa, wajahnya terlihat masih sama tampannya, dan jangan tanya tubuhnya yang terlihat semakin tua semakin menggoda. Caden memiliki fisik tinggi dan besar. Otot tangan, otot perut, otot paha, bahkan otot otot lainnya sangat terjaga. Dan Ohana yang tengah membayangkan semakin dilanda geram, tangannya meraih anak panah bersiap untuk menembak.
"Demi tuhan sudah tiga belas tahun!"
"Apanya yang tiga belas tahun, Aunty?"
Seketika menggantung di udara, ia tak jadi melempar anak panah ke arah dart board. Ohana membalik tubuh hingga bersitatap dengan keponakannya yang datang. "Mengapa kau kembali?!" tanyanya tak suka. Lalu melihat apa yang sedang digendong Bryan, ingin sekali ia menancapkan panah lagi, satu masalah yang ia pikir selesai ternyata kembali datang.
"Sudah kukatakan mudah bagiku untuk kembali, Aunty."
"Dan aku akan mengembalikanmu lagi, Bryan!"
Bryan melengos, tak memperdulikan kata-kata Aunty nya. Ia lebih memilih mendudukkan diri dengan si anak anjing di sebelahnya. "Aunty tahu sendiri kakek tidak bisa menahanku lama, aku juga baru dari klinik Paman Caden mengambil anjing ini."
"Aku tidak peduli!" Ohana membalik badan, hendak melempar anak panah ke depan tapi sesuatu datang mengganggu pikiran.
Klinik?
Astaga, ia baru menyadari satu hal!
Seminggu lalu setelah membuat keributan di klinik, ia sama sekali tidak menyadarinya. Namun saat ini ia tersadar, jika bukan pengobatan manusia yang dibuka Caden melainkan hewan. Tiga belas tahun yang lalu Caden adalah seorang mahasiswa kedokteran, tapi kehebatan lelaki itu tidak perlu dipertanyakan. Bahkan dengan mata kepalanya sendiri ia melihat jelas bagaimana lelaki itu melakukan operasi usus buntu dengan tempat dan peralatan seadanya.
Namun, mengapa Caden kini membuka klinik hewan?
"Klinik Paman selalu banyak pengunjung, aku hampir menyerah menunggu antrean."
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer On You [END]
RomanceBagi Ohana, kehidupan yang ia miliki sudah sempurna, memiliki pekerjaan menarik, dan keluarga yang bangga untuknya. Namun tidak berlangsung lama saat di masa muda ia terjebak akan masalah, dan masa lalu yang terus menghantui, hingga kehidupan yang i...
![Summer On You [END]](https://img.wattpad.com/cover/269066018-64-k396461.jpg)