Ohana terus melirik jam di tangan, sekarang pukul lima sore, dan beberapa jam lalu ia menghubungi kapten Robert—meminta pertemuan. Ia akan menyelesaikan kegusaran di hatinya sebab kejadian di masa lampau mulai menjadi misteri. Dan alasan lainnya, karena yang ia dapati beberapa saat lalu sang kapten lah yang menjadi saksi pemberat hukuman Caden.
Astaga, apa yang sebenarnya terjadi? Apa Ohana melewatkan sesuatu yang penting?
Tertera di berkas itu Kapten Robert bersaksi bahwa Caden yang melakukan operasi tanpa izin pada Dokter Lawrence, dan juga Kapten Robert lah yang melihat Caden terlibat perkelahian sebelum kecelakaan yang dialami David.
"Ann..." Robert yang baru datang memanggil.
Ohana menegakkan tubuh, menatap mantan Kaptennya yang terlihat senang. "Lama tidak bertemu, Kapten. Bagaimana kabarmu?"
Setelah saling sapa keduanya berpelukan. Robert tertawa lepas menepuk pundak Ohana bangga, setelah terlepas ia memindai penampilan Ohana.
"Aku baik baik saja, bagaimana kabarmu sekarang ini?"
"Kabarku baik."
"Penampilanmu sedikit berubah," ujar Robert menundukkan diri. "Terakhir kali kita bertemu setahun lalu, bukan?"
"Kapten ...." Ohana tahu kaptennya baru duduk hendak memesan makanan atau minuman, tapi rasa penasarannnya harus dipuaskan. "Ada yang ingin kutanyakan." Ia tidak ingin mengulur waktu lagi. "Aku ingin bertemu dengamu karena ingin menanyakan sesuatu. Ini penting," desaknya tak membuang kesempatan.
Menyadari desakan itu Robert melunturkan raut senang, berubah menjadi raut serius di wajahnya. "Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"
"Ini ...." Ohana mengeluarkan map coklat pemberian Kenny. "Aku ingin tahu tentang ini," ia menyodorkan map itu segera, Robert menerimanya. Dengan tenang mantan Kaptennya membuka isi dan mulai membaca, tapi tak beberapa lama, raut muka Robert berubah keras dengan rahang mengerat.
"Dari mana kau mendapatkan ini, Ann?" tanya Robert serius, pandangannya menatap Ohana lurus.
"Apa kau yang menjadi saksi tentang kasus Caden?"
"Aku yang lebih dulu bertanya, dari mana kau mendapatkannya?"
"Kenny," jujur Ohana.
Robert terdiam, dari gerakan bibirnya seakan tengah menahan umpatan, netra Robert menatap lurus map coklat dengan lekat, dan genggaman tangannya menegang erat.
"Jika tidak salah mengartikan, kau memang saksi dari kasus Caden Orlando," simpul Ohana akhirnya. Robert yang terdiam membuang pandangan ke arah lain. "Mengapa Kapten melakukan itu? Kau tahu Caden tidak bersalah, keadaan waktu itu tidak bisa diatasi hingga Caden harus melakukan operasi, kau sendiri yang memberinya izin."
"Ann, tolong jangan menguak kejadian lalu."
"Operasi itu berhasil, pasiennya sadar!" tekannya mulai meninggi. Ohana tekan keras tangannya di pangkuan, jelas tidak dibenarkan melawan karena bagaimanapun Robert masih atasannya meski berbeda tempat. Ohana menatap Robert lekat, "katakan padaku, Kapten. Apa saja yang tidak kuketahui?"
"Setelah melihat berkas ini harusnya kau tahu semuanya."
"Tapi kejadiannya tidak seperti—"
"Ann," potong Robert pelan. "Jika operasi itu berhasil, pasien tidak mungkin meninggal."
"Jangan membodohi aku lagi!" Ohana membantah sengit.
"Kau sudah melihat berkasnya, aku bersaksi sesuai apa yang kulihat. Ya, kau benar, operasinya berhasil, tapi lelaki itu tidak melakukan pekerjaannya dengan bersih, penyebab kematiannya adalah infeksi pasca operasi. Jadi menurutmu itu bukan kesalahannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer On You [END]
Lãng mạnBagi Ohana, kehidupan yang ia miliki sudah sempurna, memiliki pekerjaan menarik, dan keluarga yang bangga untuknya. Namun tidak berlangsung lama saat di masa muda ia terjebak akan masalah, dan masa lalu yang terus menghantui, hingga kehidupan yang i...
![Summer On You [END]](https://img.wattpad.com/cover/269066018-64-k396461.jpg)