SOY : Part 36 (Rekonsiliasi)

19 5 0
                                        


Panggilan itu membuat netranya terbuka.

Ohana mengerjap pelan, lalu mendapati sosok di hadapannya yang perlahan terlihat nyata.

Oh tidak, ini benar Caden nya.

Lelaki yang selalu ia tunggu, meski butuh waktu belasan tahun.

Tak lagi bisa menahan Ohana menghambur ke dalam pelukan lelaki itu. Tubuhnya menimpa Caden yang terhuyung ke belakang, lelaki itu terduduk di tempat dengan berat Ohana menimpanya. Caden diharuskan menumpukan sebelah lengan agar menyangga tubuh keduanya.

"Hei, kau kenapa?" seru Caden menyadarkan. "Sergeant..." panggilan kedua mendapat gelengan kuat, hingga untuk beberapa saat ia tetap bertahan dengan posisinya.

"Mengapa kau tidak mengatakannya? Kau akan terus menutupinya?"

Tangis Ohana pun pecah, suaranya serak terdengar lirih diliputi luka.

Kesalahan itu bukan milik Caden. Sungguh! Caden sama sekali tidak bersalah. Karena Ohana yang harusnya disalahkan.

Tugasnya adalah menyelamatkan Caden juga David, tapi ia tidak bisa menahan diri hingga ikut membongkar posisi mereka. Andai saat itu ia bisa membujuk David atau melumpuhkannya saat lengah, atau membuat lelaki pincang itu pingsan saja. Namun, Ohana tidak bisa melakukannya. Ia memang tidak berguna.

"Mengapa kau tidak mengatakannya?" Ohana menarik tubuh, memberi jarak. "Alasan tidak pernah menemuiku selama tiga belas tahun ini, sampai akhir, kau tidak akan mengatakannya kan?"

Tersentak, netra Caden melebar.

"Ka—kau, sudah tahu?"

Caden tak perlu menunggu jawaban. Tolehan netranya kini terpaku pada map coklat yang teronggok di samping wanita itu. Ia segera melepaskan tubuh Ohana mengambil map itu.

"Dari mana kau mendapatkannya?" geraman Caden memberat, belum membuka isinya tapi map itu sudah ia terka. Dan benar saja, berkas berkas tentang dirinya dan apa yang terjadi tiga belas tahun lalu ada di sana.

"Katakan! Dari mana kau mendapatkannya?"

"Kenny..." balas Ohana pelan. "Dia tidak bilang apa apa padaku, tapi dia memberikan itu sebelum pergi. Aku tidak tahu bagaimana Kenny bisa tahu, dan setelah mengetahui itu semua, bisakah kau jujur?"

Siratan tatapannya lemah.

Tetapi masih menginginkan sesuatu yang harus Caden ceritakan. Hal itu membuat Caden ikut mengendur.

Melihat raut permohonan di hadapannya Caden tak bisa mengeras. Meski sejujurnya, ia tidak ingin Ohana tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya tiga belas tahun lalu. Caden sungguh tak ingin mengatakannya.

"Kau tidak bersalah..." Ohana kembali terisak. "Bukan kau yang bersalah..."

"Tidak! Tidak! Tidak!" Caden meraih cepat tubuh itu, memeluk Ohana erat hingga berjanji tidak akan lagi meninggalkan wanita ini. "Jangan menangis. Kumohon!"

"Kau tidak bersalah, Caden... aku yang bersalah..."

Inilah yang Caden takutkan.

Sebab Ohana tidak bisa menerima keadaan.

***

"Aku dipenjara selama delapan tahun." 

Caden memulai membuka pembicaraan. Ia dan Ohana sudah berada di ruang tengah apartemennya, duduk bersebelahan di atas sofa ditemani dua cangkir minuman hangat. Ohana memandanginya lekat, dan wanita itu menilai ucapannya.

"Aku harus mempertanggungjawabkan perbuatanku," sambung Caden lagi membalas tatapan Ohana.

"Tapi bukan kau yang bersalah! Aku yang membuat David terbunuh, aku, Caden!!"

Summer On You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang